02

49 6 0
                                    

Setelah perjalanan panjang itu, kini mereka berada di Mumbai.

Tanah kebesaran Arjuna Lee.

Sebenarnya ia bisa menggunakan jet pribadi miliknya, namun ia ingin merasakan sensasi penerbangan yang sesungguhnya. Lagipula ia tidak mau terlalu cepat untuk sampai disana, masih terlalu sesak untuknya.

"Hei..I'm here again baby, where are you hm?" Monolog Arjuna.

🍃

"Welcome back Jendral AJ!" Sambut Brady dengan tegas, jangan lupakan tangannya yang memberi hormat padanya.

Arjuna tak membalas sapaan itu, namun ia membalas hormatan sang kepala kepolisian sipil (senior polisi sipil) dan berlalu masuk kedalam kantornya. Melempar tas kerjanya pada sembarang arah dan duduk diatas meja, bersedekap dada lalu menatap datar para petugas kepolisian sipilnya. "Bagaimana bisa?"

Varras dan yang lainnnya menunduk dalam, Arjuna menggebrak mejanya keras. "Saya tanya bagaimana bisa itu terjadi?!" Arjuna beranjak, menghampiri Brady, mencengkram kerah bajunya. "Saya sudah menaruh kepercayaan pada anda, apa ini balasan anda untuk membalas rasa kepercayaan saya terhadap saya? Jawab!"

Melepas cengkramannya, berdiri membelakangi mereka semua. "Anda sudah mengecewakan saya, silahkan buat surat pengunduran diri dari kantor saya" Ucap Arjuna tegas. "Tap-"

"Keluar atau keluarga anda akan menjadi pelampiasan saya atas kesalahan anda sendiri" Ancamnya. "Untuk yang lain, beristirahatlah. Saya yang akan mengatasi ini seorang diri" Lanjutnya dengan mengambil pistol dan borgol serta enjata yang lainnya, berjalan cepat menuju pintu.

🍃

Mengendap-ngendap, memperhatikan sekitar, menembaki penghalang, memborgol kuat para pelaku itulah yang dikerjakannya sekarang ini.

Kini ia melangkah lebih dalam, lebih tepatnya lantai atas. Puncak kebejatan terjadi. Matanya terus bergerak disepanjang langkahnya, terus berjalan lurus, melepaskan jeratan para sandera lalu menyuruh mereka tuk keluar dengan hati-hati.

Hingga tersisa satu sanderanya, ia berniat tuk melepaskannya namun telinganya mendengar sirine mobil anak buahnya didepan markas target. "Bodoh!" Umpatnya. Dengan cepat ia melepaskan jeratan gadis itu, menggenggam tangannya dan berlari menujunpintu keluar, sesekali menembaki penghalang langkahnya.

Sesampainya diluar, ia melepaskan genggaman tangannya dan berlalu tanpa memikirkan gadis malang itu. Arjuna yang belum pergi pun melihat spion kirinya, mendapati gadis itu masih berdiri, ia membunyikan klaksonnya. "Jangan membuang waktuku" Seolah mengerti sindirannya, gadis itu masuk kedalam mobil Arjuna. Arjuna langsung menancap gas ketika gadis itu sudah duduk disebelahnya.

.
.
.

Mantan kepala kepolisian sipil ( senior polisi sipil ) Brady Dareen Clovis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mantan kepala kepolisian sipil ( senior polisi sipil ) Brady Dareen Clovis

Lut GayeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang