bab 1

332 14 4
                                    

AWALI DENGAN MEMBACA TA AWUDZ "BISMILLAH"

***

PERINGATAN!!

▶ Jika ada persamaan tokoh, alur, atau apapun itu, saya minta maaf, ini murni dari pikiran saya

▶ jangan banding bandingin cerita saya dan cerita yang lainnya ya okh.

▶kalo ada typo atau apapun kasih tau aja ngga papa entar saya Perbaiki

▶Kalo banyak tanda tanda titik atau koma yang salah atau Apapun itu saya minta maaf karena saya masih belajar.

Okh segitu aja semoga kalian enjoy dan suka

***

Kalian tau Jika berada di Lingkungan teman teman yang punya banyak prestasi itu sangat melelahkan,kita di tuntut dan di paksa harus menjadi seperti mereka yang pintar di semua prestasi.

Itu sama halnya dengan Seorang Raina Anindya Salwa, seorang gadis yang mempunyai sahabat,bahkan sepupu yang Pintar dan cantik mereka mempunyai prestasinya masing masing, sedangkan Gadis itu hanya stukk di tempat dan tak bergerak, impiannya adalah menjadi seorang penulis,sudah banyak gadis Itu menulis cerpen dan cerita di watppad tapi yang baca hanya sedikit.

Sedih? Tentu,tapi gadis itu tak pernah Putus asa, selalu menulis cerita watppadnya walaupun tak ada yang membacanya atau sedikit yang membacanya, menurut Raina, itu adalah kelebihan yang berada di dirinya dan harus di Kembangkan, walaupun tak ada kata penyemangat atau apapun dari keluarganya, Raina masih punya diri sendiri yang selalu menyemangatinya setiap hari dan setiap detiknya.

***

Seorang gadis Dengan sepeda kayuhnya yang berwarna Hitam itu melaju dengan Sangat cepat, aish dirinya sudah sangat terlambat, hari ini adalah hari Senin Raina kelelahan karena Menulis Watppad sampai larut malam.

Sesampainya Di depan gerbang sekolah yang sudah di tutup rapat, helaan napas keluar dari Bibir mungil Gadis itu,ia pun menengok ke kanan dan kiri mencari ada seseorang atau tak ada dan dirinya juga sedikit mengintip di gerbang tak ada satpam,tumben, itu yang berada di Pikirannya,tak mau memikirkan kemana Pak satpam itu pergi, dengan cepat Raina pun menepikan Terlebih dulu Sepedanya yang berwarna hitam bersama Dengan motor motor lainnya tapi Raina menaruh sepedanya Agak mojok.

Kalo Kalian pikir Raina miskin ngga punya sepeda motor/ mobil ouh kalian salah,Raina punya tapi gadis itu tak suka naik mobil karena Mual dan jika motor Gadis itu tak bisa membawanya.

Sudah dirasa aman Raina pun Memanjat Gerbang tinggi itu, Beruntungnya dirinya memakai celana pendek jadi dirinya tak perlu Takut, setelah sudah berada di atas Gerbang ia lebih dulu diam sejenak karena lelah memanjat, beberapa detik kemudian ia pun melemparkan Tasnya terlebih dulu ke bawah, setelah sudah ia pun melompat ke bawah dan...

Brughh

"Awww" ringis Raina kala pantatnya itu merasakan sakit karena mencium tanah,dengan cepat ia pun mengambil Tasnya dan sembari memegangi pantatnya, baru saja membalikan badannya,dahinya yang mulus nan suci itu sudah terbentur dada bidang seseorang yang Tinggi tegak berdiri di depannya, Beruntungnya dirinya tak sampai jatuh ke tanah dan mengakibatkan Pantat sucinya itu Terkena tamparan tanah untuk kesekian kalinya.

"Anj--eh pak bujang" ucap Raina tersenyum kikuk

"Terlambat lagi?" Tanya Pak Altar dengan nada dingin dan raut wajah datar seperti biasanya dan satu lagi kedua tangannya yang sangat khas laki laki itu masukkan kedalam Saku celananya

Pak Bujang ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang