Part 12

853 95 18
                                    

Krist terbangun dari tidurnya namun ia sudah tak melihat keberadaan singto lagi membuat krist beranjak dari ranjang membereskan tempat tidur lalu mencari keberadaan suaminya.

Ini bahkan masih terlalu pagi apa mungkin singto sudah berangkat ke kantor? Krist kembali ke kamarnya dan menghubungi ponsel singto dan ponselnya berdering tak jauh dari dirinya itu berarti singto masih belum ke kantor.

Tak lama singto masuk ke dalam kamar dengan handuk kecil yang melingkar di lehernya dan tubuh yang berkeringat seperti baru selesai berolahraga.

"Dari mana kamu, sing?" Tanya krist, namun tak di hiraukan oleh singto.

Singto pergi ke kamar mandi dan membersihkan dirinya.

Singto keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk dan mengambil pakaian kerjanya, krist menghampiri singto dan memeluk tubuhnya dari belakang namun singto menepis tangan krist yang melingkar di perutnya itu.

"Salah ku apa? Kenapa tiba-tiba mendiamkan ku?" Tanya krist yang masih tak mengerti dengan perubahan singto.

Singto masih diam dan mengabaikan keberadaan krist, saat singto hendak beranjak krist memegang tangannya.

"Katakan apa salah ku, agar aku bisa memperbaiki diri, jangan diamkan aku seperti ini"

"......"

"Ayolah...."

Singto menepis tangan krist membuat krist melepas pegangan tangannya kemudian krist masuk ke kamar mandi untuk mempersiapkan dirinya.

Setelah mandi dan berpakaian lengkap, krist pergi ke dapur untuk sarapan pagi namun ia tak melihat keberadaan suaminya.

"Dimana singto, bi?" Tanya krist, kepada salah satu ART yang ada di dapur.

"Sepertinya sudah berangkat tadi, tuan"

"Baiklah" ucap krist.

Krist tak jadi sarapan dan lebih memilih untuk menyusul suaminya ke kantor.

Saat tiba di parkiran kantor, krist melihat singto tengah berbicara dengan tay membuat krist menghampiri mereka, setelah krist mendekat singto malah pergi dari sana.

"Apa salah ku?" Ucap krist.

"Kenapa?" Tanya tay.

"Dia mendiamkan ku sejak kemarin"

"Coba kamu ingat, apa kalian pernah bertengkar sebelumnya?"

"Sepertinya tidak"

"Bagaimana dengan apple? Kalian sering makan siang bersama akhir-akhir ini"

"Itu hanya membahas masalah perkerjaan lagi pula aku tak hanya berdua dengan apple"

"Itu masalahnya" ucap tay.

"Aku harus bagaimana?"

"Aku juga tak tahu"

Keduanya berjalan bersama masuk ke kantor.

Saat krist memasuki ruangan di lihatnya singto sudah berkutat dengan laptopnya, krist menghampiri singto lebih dulu kemudian duduk di meja kerja singto menghadap ke arah suaminya itu.

"Kenapa tak berangkat bersama ku tadi?"

"......."

"Baiklah, aku minta maaf jika aku ada salah, jangan diamkan aku seperti ini"

"........"

Krist memegang dagu singto agar menatap dirinya.

"Apa mulut mu terkena sariawan hingga tak dapat bicara?"

My Husband ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang