Part 22

726 76 30
                                    

5 tahun berlalu....

Kini usia pluto dan muffin sudah 6 tahun dan mereka sudah masuk sekolah dasar. Singto sudah menyiapkan bekal untuk anaknya itu, sedangkan pluto dan muffin tengah memakai seragam sekolah mereka.

"Sebentar lagi kita terlambat" ucap singto, pada dua anaknya.

"Sebentar lagi, pa" ucap pluto.

"Apin siap" ucap muffin sembari berjalan menghampiri papanya dan mengambil tas sekolahnya.

"Uto juga siap" ucap pluto.

Tak lama pintu kamar terbuka, ada krist yang baru saja masuk dengan pakaian kantornya.

"Anak daddy sudah cantik dan tampan sekarang" ucap krist sembari mengecup kening pluto dan muffin.

Mereka keluar dari rumah bersama, pluto dan muffin masuk ke dalam mobil di belakang sedangkan singto di depan di samping suaminya.

Sudah menjadi rutinitas setiap harinya, sebelum ke kantor mereka memang selalu mengantar anak mereka ke sekolah dan nanti saat pulang sekolah anak mereka akan di jemput oleh sopir.

"Jangan nakal" ucap singto.

"Iya pa" ucap pluto sembari membuka pintu mobil, dua anaknya keluar dari mobil, setelah memastikan pluto dan muffin masuk ke dalam sekolah, krist menjalankan mobilnya lagi untuk pergi ke kantor.

Pukul 12 siang, krist dan singto beristirahat sejenak, mereka pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka.

Mereka masih sama seperti dulu, masih suka makan siang bersama teman-teman mereka namun kali ini mereka harus melihat kebucinan tay dan new.

Iya sekarang tay dan new sudah meresmikan hubungan mereka, entah bagaimana ceritanya, mereka bahkan baru tahu kemarin jika tay dan new sudah berpacaran satu tahun, selama itu mereka backstreet.

Sedangkan off dan gun juga mengadopsi seorang anak sekarang dan baru berusia 3 tahun, anak mereka di asuh oleh baby sitter saat mereka berkerja.

"Jadi kapan kalian menikah?" Tanya off, kepada dua orang yang tengah saling menyuapi.

"Bulan depan" ucap tay, bangga.

"Cih, kalian berpacaran sudah satu tahun dan kami baru tahu kemarin lalu dengan tidak merasa berdosanya kalian akan menikah bulan depan!" Ucap off.

"Itu permintaan newwie" ucap tay.

"Aku hanya takut jika aku di tipu, bukankah aneh jika tiba-tiba tay menerima cinta ku?" Ucap newwie.

"Aku hanya takut kisah ku seperti novel yang ku baca, banyak orang berteman tiba-tiba berpacaran dan ternyata itu hanya sebuah taruhan aku akan malu nanti" ucap new.

"Kamu terlalu berpikir negatif, new" ucap singto.

Tak lama ponsel krist berdering, membuat krist mengangkat panggilan tersebut.

"Tuan, apa pluto dan muffin sudah anda jemput?" Ucap sopir yang biasa menjemput si kembar.

"Tidak, bukankah itu tugas mu? Sekarang aku masih di kantor bersama singto"

"M-maaf tuan, tapi satpam sekolah mengatakan jika pluto dan muffin sudah di jemput seseorang" ucap sopir itu ketakutan.

"Bodoh! Bagaimana bisa?! Cek cctv gerbang sekolah, aku akan ke sana" ucap krist, sembari beranjak.

"Kenapa phi?" Tanya singto.

"Pluto dan muffin tak ada di sekolah dan satpam sekolah mengatakan jika mereka sudah di bawa seseorang tadi"

Singto terkejut mendengarnya kemudian beranjak dari tempatnya berjalan mengikuti krist hingga parkiran.

Krist melajukan mobilnya dengan sedikit kencang, tak peduli dengan keselamatan mereka.

"Kenapa selalu ada masalah untuk mereka berdua" ucap tay.

"Bukankah sudah 5 tahun berlalu? Itu berarti apple juga sudah keluar dari penjara" ucap off, mengingat jika apple memang hanya di vonis 5 tahun penjara.

Sedangkan di tempat lain saat ini, krist baru tiba di sekolah si kembar dan keluar dari mobilnya berlari masuk ke dalam.

Krist pergi ke ruang cctv dan satpam sekolah mulai memutar cctv tersebut, terlihat saat jam pulang sekolah seorang wanita berbicara dengan pluto dan muffin di depan gerbang kemudian membawa pluto dan muffin ikut bersama wanita tersebut.

"Apple?" Gumam singto.

"Wajahnya tak terlalu jelas, ayo ikut aku ke kantor polisi" ajak krist.

Sebelum itu krist meminta rekaman cctv itu kepada satpam sekolah untuk menjadi barang bukti nanti.

Sedangkan sopir krist langsung pulang ke rumahnya, krist melajukan mobilnya pergi ke kantor polisi tempat apple di penjara dan menanyakan keberadaan wanita itu.

Benar saja apple ternyata sudah bebas seminggu yang lalu, krist juga membuat laporan tentang penculikan anak mereka itu, ia menyertakan beberapa bukti rekaman cctv, seorang wanita yamg membawa dua anak mereka.

Singto sudah menangis sedari tadi memikirkan nasib anak mereka. Krist memeluk suaminya meyakinkan jika polisi akan dapat menemukan anak mereka secepatnya.

Sedangkan di tempat lain saat ini,

"kita kemana ma?" Tanya pluto pada seorang wanita yang tengah mengemudi di depan.

"Kampung halaman nenek"

Flashback beberapa jam yang lalu,

"Pluto, muffin" ucap apple sembari menghampiri si kembar yang tengah berdiri di depan gerbang sekolah.

"Tante siapa?" Tanya pluto.

"Ini mama, mama yang melahirkan kalian"

"Mama? Bukankah kami sudah punya papa dan daddy?"

"Apa bisa papa melahirkan kalian? Kalian memang di asuh papa singto dan daddy krist, tapi kalian lahir dari perut mama" ucap apple.

Pluto terdiam sejenak kemudian melihat teman-temannya di jemput oleh mama mereka, sedangkan mereka selalu di jemput oleh papa singto atau daddy krist.

"Ayo ikut mama" ucap apple.

"Tidak, kata daddy tak boleh ikut orang yang tak di kenal"

"Ini mama sayang, bukan orang lain. Daddy krist yang menyuruh mama menjemput kalian"

Apple membuka ponselnya kemudian memperlihatkan foto lama dirinya bersama krist.

"Ini bukti jika mama mengenal daddy" ucap apple.

"Baiklah" ucap pluto.

Tangan muffin memegang tangan pluto agar tak ikut namun pluto meyakinkan adiknya jika mereka akan baik-baik saja.

Hingga di sinilah mereka sekarang, berada di dalam mobil apple dan entah akan di bawa kemana.














Tbc.

My Husband ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang