Beberapa healer menghadang jalannya Hagrid menuju salah satu ruangan. Bungkusan yang baru ia bawa, cepat disembunyikan di balik jubah besarnya. Senyumannya menyapa dua healer muda itu.
"Anda baru datang dari mana, Sir?" Tanya salah satu healer.
Hagrid dengan santai menunjuk langit-langit di atasnya. "Lantai lima," sebutnya. Lalu dengan bangganya ia membawa satu kantung besar berisi makanan dan buket bunga. Itu semua ia dapat dan beli beberapa saat ia sampai di St. Mungo.
"Tapi, Anda mau ke mana? Karena area di ruang sebelah sana sedang dibatasi. Hanya untuk keluarga--"
"Tapi Saya--"
"Ini keluarga Saya, Miss."
Harry Potter dengan mata lelahnya datang menghampiri. Merentangkan tangannya ingin mendapat sesuatu dari pria besar itu. Pelukan hangat Hagrid yang sangat ia rindukan. Begitu tubuh Hagrid merengkuh Harry, sebuah ucapan selamat ia haturkan dengan lirih.
"Selamat, kau akhirnya jadi Ayah."
"Terima kasih."
Dua healer yang mendekat akhirnya undur diri. Meminta maaf karena sempat menahan salah satu tamu spesial yang akan menjenguk putra pertama Harry Potter yang baru saja lahir dini hari tadi. Tidak salah memang. Semua petugas St. Mungo telah mendapatkan mandat untuk menjaga privasi dari pasien selama menjalani proses persalinan dan perawatan. Untuk tamu yang datang dan pewarta berita yang ingin meliputnya pun tidak sembarangan.
Setelah semuanya jelas, Harry mengajak Hagrid untuk masuk ke ruangan Ginny. "Bayinya ada di dalam juga?" Hagrid penasaran. Suara dari dalam ruang rawat sepertinya diberi mantera proteksi. Hingga suara dan perbincangan apapun tidak bisa di dengar dari dalam.
Harry menjelaskan jika biasanya akan dipasang mantera peredam saat ada bayi di dalam. Begitu juga mantera pendeteksi bahaya yang akan memancarkan sihir cukup kuat saat terjadi masalah dengan ibu ataupun sang bayi. Harry mengetuk pintu itu dengan perlahan.
Pintu terbuka dan terlihatlah Ginny sedang menyusui sang putra. Ada pula sang ibu ikut membantunya di sisi ranjang.
"Hagrid, kau di sini!" Ujar Ginny. Molly Weasley membantu menerima hadiah yang dibawa Hagrid untuk disimpan di tepian kamar.
"Selamat, Ginny. Bagaimana kondisimu?"
"Lelah, ngantuk. Tapi senang. Lega."
Harry membantu Ginny mengendong kembali si kecil James. Baru saja pindah ke gendongan Harry. Molly tiba-tiba berseru, "ada satu pelukan hangat di dunia ini. Dan James harus mencobanya." Sebutnya menunjuk diri Hagrid.
"Benar sekali." Ginny membisikkan di sisi kepala putranya. "Daddymu dulu pernah digendong Hagrid saat bayi. Waktu remaja juga, tapi membuat Mommy hampir jantungan." Godanya.
"Tapi, Ginny, Harry. Nanti bayi kalian ketakutan denganku. Astaga, Molly. Jangan bercanda."
Molly mengantarkan Hagrid lebih mendekat. Membantunya memposisikan tangannya menerima tubuh kecil James. Harry pun mencari posisi ternyaman agar Hagrid bisa menopang tubuh putranya.
"Kalau putramu jatuh bagaimana, Harry?"
Molly dan Ginny tertawa bersama, "Ginny benar, kau sudah berkali-kali mengendongku. Menjagaku, bahkan Hogwarts yang besar itu beserta isinya bisa kau jaga. Aku percaya, James juga akan kau jaga dengan baik." Ujar Harry. Menyerahkan perlahan tubuh mungil James ke dalam rengkuhan Hagrid.
Pemandangan yang sangat jauh berbeda. Tubuh besar Hagrid tidak sebanding dengan makhluk kecil yang kini tertidur pulas dalam lindungannya. Harry mengusap bahu Hagrid, memberikan kepercayaan bahwa semuanya akan baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Better, for Worse (Kumpulan Cerpen Wizarding World)
FanfictionKumpulan fanfiction oneshot (hinny dan pair lainnya) karya Anne yang pernah dimuat di akun FFN maupun yang baru dengan berbagai macam genre. cover pic by Alessia Trunfio (thank you!) edit : me