1. 10 AM
Joanna baru saja selesai mandi kembali, dia menatap Jeffrey yang kini sudah tidur lagi. Dengan hanya memakai boxer yang baru saja diambil dari lemari. Karena dia mengeluh malas mandi lagi. Sebab dingin dan dia sudah mengantuk sekali.
Alhasil Joanna yang mandi sendiri. Lalu keluar kamar setelah meminta Jessica membuka pintu kamar dari luar saat ini. Sebab dia ingin menemani Kiara tidur malam ini.
Toh, tugasnya untuk mengurus Jeffrey sudah tuntas malam ini. Pria itu tidak lagi emosi karena telah mendapatkan pelepasan dua kali. Hingga akhirnya mengantuk dan tidur nyenyak sekali.
Ceklek...
Joanna sudah memasuki kamar Kiara. Anak itu masih belum tidur dan sedang belajar. Dengan kamar gelap dan hanya ditemani lampu belajar saja.
"Kiara tidak mengantuk? Ayo, Kakak temani tidur!"
"Kak Jeffrey tidak marah lagi, kan?"
Joanna menggeleng pelan. Lalu mengusap kepala Kiara. Sebelum akhirnya membawa anak itu ke atas ranjang. Ditemani tidur bersama sembari bercerita banyak hal hingga akhirnya sama-sama terlelap.
11. 10 AM
Jeffrey baru saja membuka mata. Dia melihat istrinya yang sudah membongkar koper yang baru saja adiknya kirimkan. Karena dia memang belum membawa apa-apa. Baju tidur saja hanya pakai kaos Jeffrey saja. Tidak lupa dengan boxernya juga.
"Aku hanya membawa sedikit barang. Nanti sore kita sudah pindah ke rumahku. Sekalian kukemaskan barang-barangmu."
Jeffrey mengangguk singkat. Sebab mereka memang sepakat tinggal di rumah Rendy dan Liana selama satu minggu. Atas permintaan orang tua wanita itu. Baru setelahnya mereka tinggal di rumah Sandi dan Jessica. Sampai rumah yang mereka bangun jadi total.
"Kamu besok sudah kerja, kan?"
"Iya, kamu tidak apa-apa, kan?"
Joanna mengangguk saja. Lalu duduk di tepi ranjang. Melipat beberapa pakaian Jeffrey pada pangkuan. Membuat suaminya lekas mendekat dan memeluknya dari belakang.
"Bulan depan akan aku usahkan kita bisa bulan madu di luar. Kamu mau ke mana?"
Tanya Jeffrey sembari memeluk leher Joanna. Lalu mengecupi pipi dan pundaknya. Membuat wanita itu merenggut kesal karena dia tahu Jeffrey tidak mungkin memiliki banyak waktu senggang.
"Kalau memang tidak bisa jangan dipaksa. Aku tidak apa-apa kalau tidak bisa bulan madu di luar. Di rumah saja juga tidak masalah. Asal bisa sama-sama."
Jeffrey tersenyum senang. Lalu mendekap istrinya dari belakang. Membuat wanita itu kesusahan melipat.
"Aku sangat bahagia sekarang! Pintu sudah dikunci, kan? Bagaimana kalau kita lanjutkan yang semalam?"
"Nanti malam saja, Mama marah-marah karena kamu bangun siang!"
Jeffrey merenggut kesal. Lalu melepas pelukan. Bangun dari ranjang dan mandi kilat. Sebab dia memang sudah lapar.
Selesai mandi, Jeffrey melihat Joanna yang sedang merapikan ranjang. Lalu memberikan baju ganti untuknya. Sebelum akhirnya duduk di tepi ranjang sembari menatap dirinya.
"Jeffrey, apa dulu kamu juga seperti Kiara? Kurang perhatian dan sering kesepian?"
Jeffrey menukikkan alisnya. Seperti sedang kesal sekarang. Padahal Joanna hanya bertanya saja.
"Dia berbicara seperti itu padamu?"
Joanna menarik nafas dalam. Lalu menepuk sisi ranjang yang ada di sampingnya. Karena dia ingin berbicara dari hati ke hati dengan suaminya.