dimulai kembali, hari yang paling dibenci orang-orang, hari senin. hari kembalinya ke bangunan yang dipenuhi meja dan kursi, tempat menempah ilmu pengetahuan. setelah libur sekitar dua minggu, leha-leha di kamar, jalan-jalan bareng teman dan keluarga, nugas, akhirnya kembali lagi menjalani hari seperti biasa.
karma mengganti sepatunya dengan uwabaki lalu menutup lokernya. namun ia tidak segera menuju kelas, berat rasanya masuk ke sana dan menghirup udara yang sama dengan siluman lipan dengan surai jingganya yang mencolok.
"selamat pagi, akabane"
orangnya langsung muncul. kapan kira-kira kapan dia akan lepas dari makhluk sialan satu ini? ia hanya memutar bola matanya malas dan melenggang pergi ke kelas.
ia duduk di tempatnya, membolak-balikkan buku pelajaran. ia hanya tidak ingin kalah lagi dari cowok berbakat itu. sesekali ia memandang orang di depannya, memikirkan apa yang kurang dari dirinya. mereka sama-sama manusia, makan nasi dari beras yang di tanam di tanah yang sama, makan ikan dari laut yang sama, makan daging dari hewan yang di ternak di tempat yang sama.
apa karena mereka tidak lahir dari rahim yang sama? apa karena lingkungan yang berbeda? karena privilege yang berbeda?
tapi, apabila ia lahir di tempat itu, mampukah ia menjadi seperti asano? mampukah ia mengikuti tuntutan keluarga kalangan atas seperti mereka?
"jangan kebanyakan melamun, nanti kepalamu membesar" suara asano menghancurkan lamunannya.
karma memutar bola mata malas, lalu lanjut mengerjakan soal-soal di buku paketnya. kelas saat ini cukup tenang walau guru masih belum masuk.
by the way, walau kepala sekolah bukan lagi asano gakuhou, kualitas guru di SMA Kunukigaoka masih saja sama seperti saat ia SMP dulu. tidak ada yang seperti koro-sensei, jendral karasuma, ataupun guru jalang mereka, irene jelavich. bahkan yang mendekati kualitas mereka pun tidak ada. ini membuat pelajaran menjadi lebih membosankan. ditambah ia harus melihat si rambut jingga setiap hari.
"kau tidak ada rapat hari ini? bukankah sebentar lagi pekan olahraga?" karma berusaha mencari cara mengusir ketua OSIS ini.
"kami rapat setelah istirahat nanti, kenapa tiba-tiba nanyain? kau mau ikutan juga?" tanya asano iseng.
"ogah, aku cuma muak liat mukamu terus disini, lebih baik kau keluar dan urus berkas-berkas sialanmu itu"
"benarkah?" goda asano. "bukan karena kau tersipu dengan wajahku yang semakin tampan dan menjadi pusat perhatian ini?"
karma memicing, netra emasnya memandang jijik mendengar pernyataan tersebut. walau dalam hati ia berusaha menyangkal jantungnya yang tak henti berdetak lebih cepat akibat tatapan tajam dari sepasang violet di depannya.
---
sepertinya karma hari ini sedang sial. ia baru saja meninggalkan perpustakaan dan mendengar suara hujan yang mengguyur kota. payungnya rusak kemarin dan ia belum sempat membeli yang baru. ia berniat untuk membelinya hari ini, tapi siapa sangka hujan turun lebih cepat dari perkiraan.
"kejebak hujan?"
dari 700 siswa dari SMA Kunukigaoka, kenapa harus orang ini yang menyapanya? tanpa menoleh karma juga sudah tahu itu siapa.
"engga, lagi tari jaipong" jawab karma malas.
"mau bareng ga? supirku sebentar lagi nyampe" tawar asano setelah tertawa pelan mendengar jawaban karma.
"kita gak searah"
"gapapa, bensin mah urusan kecil"
"mending kau berikan payungmu agar aku bisa berjalan ke stasiun" karma membuka tangannya di depan asano.
"gapapa, biar ku antarkan saja" ia membuka payungnya lalu merangkul pundak karma untuk berjalan di sisinya.
karma sebenarnya ingin mendorong lelaki yang seenaknya ini, tapi cuaca yang buruk ini membuatnya berpikir dua kali. akhirnya ia hanya berjalan pelan menuju pagar, lagipula bukan dia yang rugi jika diberi tumpangan.
"sampai jumpa besok, akabane" asano melambaikan tangannya pada insan yang menatap garang padanya.
"kuharap kita tidak bertemu" balas karma singkat sebelum masuk ke dalam apartemennya.
ia berdiri di depan pintu, menatap mobil Mercedez Benz yang mengantarnya beranjak dan mulai hilanh dari pandangannya sebelum ia berjalan menuju lift.
---
halo halo!
makasih banget buat yang udah baca sampe sekarang ( ≧Д≦)♡
maaf baru bisa lanjut, ide ku seketika hilang dan aku punya banyak urusan di rl.
love you all my readers!!
see ya
KAMU SEDANG MEMBACA
ketua osis
Fanfictionakabane karma melanjutkan SMA-nya di SMA Kunugigaoka, ia sudah menduga akan bertemu rival lamanya lagi, tapi ia tidak menyangka lipan sialan itu akan menjadi ketua osis di tahun pertamanya. dan itu membuatnya lebih terkekang dengan peraturan sekolah...