Part 10

53.5K 3.8K 75
                                    

Selamat Membaca...
Sorry kalo ada typo...

------------------------------------
Kayshila Putri

Enam Tahun Kemudian ...

Kehidupan Hana selama ini tentu banyak mengalami berbagai perubahan. Apalagi semenjak enam tahun lalu ketika dia melahirkan seorang bayi yang berjenis kelamin perempuan yang dia beri nama Kayshila Putri.

Hana tentu tidak sembarangan dalam memilihkan nama untuk sang anak. Arti Kayshila sendiri dalam bahasa Jawa memiliki arti "Orang Suci". Sedangkan Putri dalam bahasa Sansekerta artinya anak perempuan. Jadi, jika di gabungkan Kayshila Putri sendiri memiliki arti yang bagus, yaitu anak perempuan yang suci.

Kayshila Putri atau yang kerap di sapa dengan Shila itu sekarang sudah tumbuh menjadi seorang anak perempuan yang sangat menggemaskan di mata semua orang.

Shila memiliki rambut panjang dan kulit yang putih sama seperti Hana. Namun, dari segi kemiripan wajah, menurut Hana anaknya itu tidak memiliki kemiripan dengan wajahnya. Malahan, wajah Shila cenderung sangat mirip dengan lelaki yang telah menghamilinya tersebut.

Selain hadirnya Shila di dalam kehidupannya, perubahan lain yang Hana rasakan adalah ketidakadaan Dina di sampingnya. Setelah Shila berumur dua tahun, Dina memutuskan untuk menikah dengan seorang lelaki yang berkebangsaan Inggris dan tentunya membuat perempuan itu akhirnya harus mengikuti suaminya untuk tinggal dan menetap di sana.

Jika ditanya apakah Hana sedih, maka jawabannya adalah iya. Hana yang selalu terbiasa akan keberadaan Dina pun merasa berat ketika sahabat sekaligus keluarga satu-satunya itu harus pergi meninggalkan dirinya. Apalagi semenjak kejadian yang menimpa dirinya dulu, Dina selalu mendukung dan terus membantunya. Bahkan, dalam fase dirinya mengidam dulu, Dina lah yang menuruti semua keinginannya itu. Oleh sebab itu, Hana merasa sedih ketika Dina harus pergi meninggalkan dirinya. Meskipun awalnya terasa berat bagi Hana, seiring berjalannya waktu Hana menjadi terbiasa akan ketidakadaan Dina di sampingnya.

Walau keduanya saat ini terpisahkan oleh jarak dan juga waktu, mereka sesekali sering berkomunikasi satu sama lain. Contohnya saja seperti saat ini.

"Kapan lo ke Indonesia?"

"Gak tau gue, Han. Si Ricard sekarang lagi sibuk-sibuknya. Apalagi Liam, dia aktif banget, Han. Sumpah gue cape banget ngejaga tuh anak."

"Eh, iya. Ponakan tercinta gue gimana kabarnya?"

"Baik-baik aja dia. Sekarang dia lagi main lumpur di halaman belakang rumah. Padahal udah gue larang, masih aja dia nekat main. Bebal banget anak gue."

"Namanya juga anak-anak, Din. Maklumin ajalah. Anggap aja dia lagi eksplor dunianya. Bagus loh anak kaya Liam itu, jadi dia nanti gak takut dan gak jadi anak yang menye-menye."

"Mungkin orang tua gue dulu kaya gini kali ya Han ngurusin gue. Pas punya anak gini gue jadi tau rasanya gimana."

"Iya gitu. Pokoknya nikmatin aja peran sebagai seorang Ibu. Kita harus bersyukur, karena gak semua perempuan bisa ngerasain momen yang kaya gini, Din. Kalau kita ngingat kebelakang lagi ya, Din. Gue sangat-sangat bersyukur karena dulu gue gak bertindak bodoh untuk ngegugurin kandungan. Kalau aja dulu gue ngecoba ngegugurin kandungan, mungkin sampai sekarang gue gak bakal bisa ngerasain peran seorang Ibu itu bagaimana. Pokoknya gue bersyukur punya Shila di dalam hidup gue."

"Ih, mau nangis rasanya kalau ngingat kejadian lo dulu. Gue jadi kangen sama Shila. Shila mana? Kangen nih gue."

"Lagi tidur dia, kecapean habis ada acara di sekolahnya."

"Yah, padahal gue kangen banget. Yaudah deh, Han. Nanti gue hubungin lagi. Bahaya juga si Liam kalau lama-lama main lumpur. Salamin buat ponakan gue ya. Bye."

"Oke, salamin juga buat si Liam dan Ricard. Bye."

Sambungan pun akhirnya terputus. Hana pun langsung menghampiri Shila yang berada di kamarnya dan merebahkan dirinya di samping tubuh sang anak.

*****

Di tempat lain, seorang laki-laki yang berada di sebuah ruangan nampak terlihat sangat sibuk dengan banyaknya kertas yang berada di depannya. Lelaki itu tak lain adalah Akmal Pratama.

Lelaki yang bermarga Pratama itu selama beberapa tahun ini banyak  menghabiskan sebagian waktunya di perusahannya. Bahkan, tak jarang Akmal pun sampai menginap di perusahaannya saking lupanya dengan waktu.

Selama beberapa tahun ini juga, Akmal pun tak henti-hentinya melakukan pencarian terhadap Hana. Bahkan, sudah beberapa negara yang orang-orangnya cari untuk menemukan Hana, tetapi sampai sekarang pun mereka belum mendapatkan titik terang dari pencariannya. Meski begitu, Akmal tak pernah patah semangat. Dia terus berusaha dalam melakukan pencarian terhadap Hana.

Selain itu, dalam beberapa tahun ini juga Akmal selalu memimpikan seorang anak perempuan yang selalu hadir di dalam mimpinya dan bahkan anak perempuan itu selalu memanggil dirinya dengan sebutan Daddy. Tak ayal, Akmal pun menyangkut pautkan mimpi tersebut dengan kejadian yang menimpa dirinya dulu. Akmal menjadi  berpikir, jika anak perempuan yang selalu datang ke mimpinya itu adalah anaknya dan juga Hana yang hadir dari kejadian dulu.

Akmal yang sedang bekerja itu pun tiba-tiba saja menyandarkan badannya ke belakang kursi dan kemudian menghela nafasnya berat.

"Kamu sebenarnya di mana Hana? Kenapa sulit sekali menemukan keberadaan kamu" lirih Akmal.

-bersambung-

My Lovely Duda (END) || Pindah di KUBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang