07

577 94 26
                                    

"Eomma, hari-hariku sangat berat, aku lelah mengatasi kesepian ini, aku memiliki segalanya tapi kenapa aku tidak bahagia"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eomma, hari-hariku sangat berat, aku lelah mengatasi kesepian ini, aku memiliki segalanya tapi kenapa aku tidak bahagia"

Tangis Mehra terjatuh dibawah gemerlap lampu sungai han yang indah

Tak sadar sudah dua jam Mehra duduk di tepi sungai, dari kejauhan dua pasang mata sedang intens mengarah ke gadis itu

"Mehra maafkan appa, karena appa kau sangat terluka seperti ini"

Tuan Choi hanya bersandar di mobilnya sambil menatap penuh rasa sakit melihat puterinya yang kesepian, ia tak bisa memeluk puterinya karena ia tau kebencian puterinya tertanam begitu dalam sehingga ia tak punya keberanian untuk mendekati puetrinya

"Mehna maafkan aku, aku menyakitimu dan puteri kita, aku menyesal Mehna, mungkin ini memang hukuman yang pantas aku terima" keluh tuan Choi sambil menangis

Mehra hendak beranjak dari duduknya, cepat-cepat tuan Choi masuk ke dalam mobil agar puterinya tidak menyadari kehadiran dirinya

Setelah melihat mobil puterinya menjauh, ia baru melajukan mobilnya mengikuti arah Mehra pergi

Mehra singgah di sebuah coffe shop pinggir jalan yang menarik perhatiannya sekaligus menenangkan diri dengan meneguk kopi dingin, tuan Choi memutar setir segera menjauh dari lokasi Mehra begitu melihat puterinya masuk ke dalam cafe

"Coffe late satu"

"Tidak sekalian kue nya nona, kami memiliki varian baru yang best seller?"

"Boleh"

Saat mendongakkan kepalanya tiba-tiba seseorang menyapa dengan terkejut

"Mehra !!"

"Jeyop"

"Aigo, aku tidak percaya ini"

"Yaaahhh sudah lama sekali, kau kerja di sini?"

"Iya ini coffe shop milikku, kebetulan satu pegawai tidak bisa datang, aku juga sedang gabut jadi aku menggantikannya"

"Astaga sudah lama sekali ya"

"Ini pesananmu, tidak perlu membayar"

"Aiihh mana bisa seperti itu ini daganganmu"

"Anniya ini untuk teman lama, jaebal jangan menolak"

"Aigoya yaa Jeyop.."

"Tolong gantikan sebentar, aku mau ngobrol dengan temanku" titah pada karyawan di cafenya itu

"Yee"

Di bawah lampu dengan cahaya light grey itu mereka berdua saling mengobrol sebagai teman lama yang sudah bertahun-tahun tidak pernah bertemu

"Wah aku lihat kau sungguh sukses Mehra"

"Jangan berlebihan Jeyop, aku memang sudah kaya dari lahir"

Suck It ! [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang