1

3.1K 239 10
                                    

"Apa yang lu lakukan Jun??!!" Seru Yoshi kala melihat junkyu berjalan ke arahnya.

"Kenapa sih Yos??"

"Lu apain adeknya asahi?? Sampe asahi bilang kalo haruto pulang sekolah langsung teriak di dalam kamar nyebut nama lu berulang kali kemarin!!" Junkyu mengangkat bahunya acuh.

"Haruto siapa?"

"Watanabe  haruto!! Adik sepupunya Hamada Asahi!!"

"Oh." jujur kalo tidak mengingat mereka adalah anggota osis yang perlu berkelakuan baik, sudah di pastikan Yoshi akan mengajak Junkyu berkelahi di lapangan sekarang.

"Lu apain sih??" tanya Yoshi geram

Junkyu tampak berpikir, "ahh!! Watanabe haruto!! Inget gue! Dia cowok yang kemarin nembak gue, terus gue terima." jelas junkyu

Yoshi menganga tak percaya, seorang kim junkyu menerima sebuah pernyataan cinta seseorang? Benarkah??

"Kalo lu engga kenal kenapa lu terima ogeb!!" kali ini Jihoon bersuara. Memang dari tadi mereka jalan bertiga, namun jihoon lebih memilih mendengarkan hingga akhirnya dia ikut percakapan itu.

"Orangnya cakep."

"Sialan! Mandang fisik lu?"

"Gue mah realistis aja!" jawab junkyu percaya diri. "Jangan bilang lu nggak tau kalo dia sekelas sama kita!" ucap jihoon lagi, kali ini junkyu menatap jihoon syok.

"Apa? Beneran? Kok gue nggak tau??" cerca junkyu

"Ya gimana lu mau tau! Orang di kelas kerjaan lu pacaran sama buku!" Junkyu tersenyum bodoh ke arah Yoshi.

"Emang iya?"

"Iya!!" jawab keduanya serempak.

Ketiganya berjalan beriringan ke dalam kelas. Duduk di bangku masing-masing. Yoshi duduk bersama jihoon. Sementara junkyu duduk sendiri di belakang kedua temannya itu.

"Asahi sama jaehyuk beneran pacaran?" tanya junkyu membuka percakapan

"Lu nggak ada topik lain apa? Udah dari 2 bulan yang lalu keknya topik lu itu aja." jihoon memutar bola matanya malas, kemudian menatap junkyu tajam. "Mending lu pacaran sama buku aja deh." saran jihoon.

"Oke oke" junkyu membuka buka pelajaran jam pertama. Larut dalam setiap kata yang ada di dalam buku itu, bibirnya bergerak-gerak membaca setiap tulisan di halaman buku itu.


Haruto memerhatikan Junkyu sendari tadi, menatap seseorang yang kemarin baru saja mengobrak-abrik hatinya. "Kim junkyu" gumamnya lagi dan lagi.

"Mau sampe kapan lu ngelihatin junkyu kek gitu?" tanya jeongwoo yang baru saja mendudukan diri di kursi sebelah haruto.

Haruto tak merespon, maniknya terus menatap ke arah pemuda yang dijuluki vitamin di sekolahnya itu, bukan karena tanpa alasan, namun wajah manisnya yang selalu dapat menambah energi siapapun yang melihatnya.

"Yeu!! Malah diem aja!!" jeongwoo menepuk kepala haruto dengan kamus bahasa Inggris yang ada di lacinya.

Haruto meringis kesakitan, "salah apa gue lihat pacar gue sendiri?" ucap haruto kesal.

"APA?? PACAR?? KIM JUNKYU PACAR LU??" haruto segera membungkam mulut jeongwoo dengan kedua Tanganya.

Sementara itu junkyu menoleh ke arah meja pojok dimana suara yang mengusiknya itu berasal. Dilihatnya haruto yang tersenyum kikuk ke arahnya.

Jeongwoo melepas paksa tangan haruto yang membungkam mulutnya. "Hey kim junkyu!! Lu beneran pacaran sama haruto?" tanya jeongwoo lantang.

Bukan hanya menjadi pusat perhatian sekelas, bahkan siswa yang berlalu lalang di depan kelas mereka kini menatap ke arah mereka.

Junkyu mengangguk dan tersenyum,
" iya, dia pacar gue, kenapa?" ucap junkyu enteng tanpa beban. Padahal haruto sudah panas dingin dibuatnya.

"Si Tono nggak boong ternyata!!" ucap jeongwoo heboh.

Yoshi dan jihoon hanya saling menatap, enggan mengeluarkan suara. Masih syok dengan teman mereka yang suka memberi kejutan mendadak seperti ini.

"Watanabe, entar istirahat bareng gue ya." ucap junkyu kala melihat Pak Chanyeol memasuki kelas.

"Baik, silahkan buka buku kalian halaman 43. Kita mulai pelajaran hari ini, silahkan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing- masing lalu baca bukunya hingga halaman 57. Saya tinggal sebentar." ucap pak chanyeol dan pergi begitu saja.

"Bilangnya sebentar, tapi baliknya 10 menit sebelum jam pelajaran habis." ucap jihoon yang di angguki teman- temannya.

"Lu beneran pacaran sama haruto jun?" tanya asahi kala melihat junkyu selesai berdoa.

"Iya, kenapa? Lu nggak setuju?"

"Ya bukan gitu sih, tapi emang kalian saling kenal? Keknya gue nggak pernah lihat kalian ngobrol deh." jihoon dan yoshi mengangguk setuju.

"Lah terus apa kabar sama lu yang bahkan ngelihat jaehyuk aja nggak mau, tapi tiba-tiba bilang kalo udah sebulan jadian sama dia?? Mana masih awet sampe sekarang lagi."

Asahi tersenyum kikuk, sial!  kim junkyu pandai memutarbalikan pertanyaannya.

"Mumpung ada waktu jamkos gini mending lu ajak haruto buat ngobrol berdua kek! Biar kalian saling mengenal." Saran mashiho.

Asahi sebagai teman sebangku mashiho mengangguk setuju, berbeda dengan yoshi dan jihoon yang kini jengah menatap kelakuan jeongwoo.

Bayangkan saja, jeongwoo yang pagi ini ada tugas piket sudah siap dengan serok sampah besi yang bisa dikatakan rusak itu. Niatnya bukan untuk menjalankan tugas, namun menganggu teman sekelasnya.

Krek
Krek
Krekk

Dirinya memutari meja kelas dan memainkan serok sampah itu. Kelakuan aneh jeongwoo adalah hal unik di kelas 12 IPA C. Dengan tampang lawaknya jeongwoo berhenti berjalan di depan papan tulisan dan menghadap seluruh siswa.

"Hallo semua!!" kali ini serok sampah itu sudah di alih fungsikan sebagai mic oleh park jeongwoo.

"Perkenalkan nama Saya Park jeongwoo, kalian bisa memanggil Saya si ganteng."

Sorakan demi sorakan terdengar, "si buluk baru bener!!" haruto menyahut.

"Nah bener tuh!!" seru jihoon

"Anggap saja kedua suara tadi angin lalu. Seperti perasaan dia yang tak pernah kau anggap!! Baik, kembali ke topik." Jeongwoo menarik nafas dalam. "Wahai Kau makhluk imut yang mampu menggetarkan hatiku."

Semuanya sontak menoleh ke arah junghwan yang duduk di depan, dan sekarang sedang duduk manis di hadapan jeongwoo. Sementara junghwan menatap jeongwoo jijik. Pasalnya serok sampah itu hampir mengenai tubuhnya.

"Apa Kau tau kenapa minimarket depan sekolah kita punya penjaga ?"

"Ya biar aman lah!" Sela keita  yang duduk di sebelah junghwan.

"Yaut aja lu kek ayam di rumah gue!" ujar jeongwoo kesal.

"Kenapa emang woo?" tanya jihoon










"Ya biar engga kemalingan lah!" ucap jeongwoo dengan senyum yang mampu menbuat seisi kelas itu ingin melemparkan sepatu mereka ke arah jeongwoo.



"Sialan! Gue pikir mau ngegombal tuh anak!" ucap Yoshi kesal.

MY BOY (Kyuharu/Harukyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang