12

1.4K 149 12
                                    


Brakkk



"Jun!! Jihoon!!!" seru jeongwoo kala membuka pintu uks dengan tidak santai.

Junkyu dan haruto yang tertawa menoleh ke arah jeongwoo bingung.

"Jihoon!!" jeongwoo menunjuk ke arah pintu keluar.

Junkyu segera bangkit, "dimana?"

"Kelas!"

"Jagain haruto. Gue bakal balik ke sini bentar lagi."

Jeongwoo mengangguk, dan junkyu segera pergi ke kelas. Jeongwoo menahan haruto yang hendak berdiri.

"Biarin aja, pasti entar kelar kalo ada junkyu"

Haruto kembali duduk dengan santai. "Gue percaya sama junkyu!" seru haruto

"Gue juga!" seru jeongwoo.

"Lu kenapa jadi deket gini sama junkyu?"

"Adadeh!!" ucap jeongwoo sembari tersenyum penuh makna.

"Lu suka sama junkyu?"

"Mulut lu kalo ngomong! Yang bener dong!"

"Wah woo! Jahat lu sama gue!"

"Apaan sih! Orang gue mau deketin yedam!" jeongwoo menutup mulutnya.

"Cielahhh" haruto tersenyum sembari menaik turunkan alisnya. "Mau ambil hati dedek yedam dulu ya??" goda Haruto

"Diem lu!"


🐻🐻🐻

Apasih yang sebenarnya terjadi?

Sebenarnya, semua kejadian antara haruto, yoonbin, dan junkyu di perpustakaan tadi di lihat dan di dengar semua oleh jihoon. Padahal jihoon itu hanya ingin ngadem dan tidur di perpus.

Kondisi hatinya pun sedang buruk, karena seseorang yang di cintainya melukai perasaannya. Jihoon bukan orang yang suka ikut campur, apalagi dia memang tak menyukai yoonbin. Jadi dia memilih mendengarkan semua yang mereka katakan.

Hingga junkyu tiba dan membawa haruto pergi.  Itu tak lepas dari pandangan jihoon. Kalau kalian tanya jihoon dimana.  Dia ada di rak sebelah. Dia duduk  di samping rak. Oleh sebab itu tak ada yang menyadari kehadirannya.

Jihoon mendengar semua apa yang di katakan yoonbin. Dan itu memancing semua amarahnya.

"Sialan. Padahal gue udah buat yedam menderita. Gue udah bayar orang buat perkosa dia! Malah makin nempel. Gue udah biarin aja. Malah junkyu pacaran sama haruto. Apa perlu gue bikin haruto sama kayak yedam?!." yoonbin berbicara dengan nada pelan dan cepat.

Namun karena jaraknya dengan jihoon itu dekat. Membuat jihoon dapat mendengar semuanya.

Yoonbin yang baru saja balik ke kelas. Di tendang dari belakang oleh jihoon yang daritadi berjalan di belakang yoonbin.

Yoonbin tersungkur dan segera mencaci jihoon. Tanpa aba-aba jihoon menonjok yoonbin dengan membabi buta.

Teman sekelas mereka  segera melerai keduanya. Yoonbin tersenyum miring.

"Lu kenapa sih?"

"Gue denger semua yang lu omongin bangsat!"

Yoonbin kembali tersenyum. "Oh, terus kenapa? Emang itu masalah buat lu?"

Jihoon berdecih, kalau bukan karena yoonbin memegang rahasianya. Makanya sudah di pastikan yoonbin babak belur dari dulu.

"Itu masalah buat gue! Karena lu ganggu orang terdekat gue!"

Persetan dengan rahasianya. Yang penting amarahnya dapat terlampiaskan ke orang yang salah. Jangan di contoh yang ;)

"Terus gimana sama istri lu? Gue hampir perkosa dia aja,  bukannya lu nggak peduli?"

Jihoon memberontak dari yoshi dan jeongwoo yang memeganginya.

"Lu udah punya istri?" tanya jeongwoo

"Jawab dong jihoon. Siapa istri lu?"

Yoonbin tersenyum tanpa dosa. Menahan rasa ngilu di luka lebam yang jihoon tinggalkan.

"Tutup mulut lu ben! Atau gue juga bakal bongkar apa yang gue denger tadi!"

"Coba aja! Lu nggak punya bukti! Sementara gue? Gue punya."

Yoonbin melepaskan pegangan mahiro dan keita padanya. Tangannya beralih membenarkan seragamnya yang tampak kusut.

Menunjukan keangkuhannya yang membuat  jihoon semakin tersulut emosi.

"Gue denger istri lu sakit ya? Lu apain ha? Lu siksa apa gimana? Sampe nggak masuk sekolah gitu. Apa kabar dengan nyonya park hyunsuk?"

Pegangan  yoshi dan jeongwoo melonggar. Semua yang ada di ruangan terkejut bukan main.

Merasa pegangannya melonggar, jihoon segera mengambil kesempatan dan meninju yoonbin kembali. Namun segera di lerai lagi. Yoonbin yang sudah babak belur parah di bawa ke rumah sakit.

Dan saat mereka kembali berkelahi, saat itulah jeongwoo segera berlari mencari junkyu.

"Park Jihoon!!" teriak junkyu kala melihat Jihoon yang duduk di kursinya sembari menelungkup kan kepalanya di meja.

"Lu gapapa kan? aja yang luka?"

Dengan paksa junkyu menegakkan  badan jihoon. Memeriksa setiap inci tubuh jihoon. Jihoon menampakan wajah sayupnya. Segera junkyu memeluknya.

"Semua orang tau jun. Hyunsuk istri gue. Hiks. Rahasia gue kebongkar. Hiks. Apa yang bakal terjadi selanjutnya? Gue takut jun. Hiks" racau jihoon di dalam pelukan junkyu.

junkyu mengigit bibir bawahnya. Hatinya terasa sesak mendengar isak tangis sabahat kecilnya Itu. Di elusnya pelan punggung jihoon yang tampak bergetar itu.

"Lu tenang aja, nggak akan terjadi hal buruk hoon. Gue bakal selalu ada di samping lu. Apapun yang  terjadi." dalam dekapan junkyu, jihoon mengangguk pelan.

Pemandangan itu tak luput dari setiap pasang mata yang sedari tadi memerhatikan. Mereka lebih memilih menutup mulut mereka akan apa yang terjadi.

"Lu tenang aja hoon, kita bakal dukung lu!" seru daehwi sembari mengepalkan tangannya ke udara.

"Iya hoon!"
"Lu tenang aja hoon!"

Kelas 12 IPA C penuh dengan sorak semangat. Tentunya untuk jihoon. Jihoon perlahan melepaskan pelukan junkyu. Melihat teman-temannya yang tersenyum tulus kepadanya.

Tangis jihoon kembali pecah. Melihat itu suasana kembali hening. Bahkan terdengar isak tangis dari berbagai arah. "Lihatkan, mereka semua dukung lu. Lu nggak sendirian hoon."

Jihoon tersenyum dan mengangguk. "Udah nggak usah nangis hoon! Makin jelek aja lu!" saut junghwan yang menghapus air matanya.

"Lu juga nangis bambank!" bela yoshi

"Udah ya, nggak usah nangis lagi. Entar yang jelek makin jelek!" ucap asahi yang langsung dapat sorakan tak terima dari teman sekelasnya

Junkyu menghapus air mata jihoon dengan telapak tangannya. "Hyunsuk baik-baik aja kok. Gue tadi udah telpon maminya. Lu tenang aja. Semua akan lebih baik. Percaya sama gue."

Jihoon mengangguk. Memeluk junkyu sekilas dan mengusak rambut junkyu.

"Doyoung kemana?" tanya junkyu. Pasalnya dari tadi dia memang tak melihat doyoung.

"Dia di panggil kepsek, keknya buat ngurusin pensiun deh. Udah tua kan?" jawab mashiho

"Siapa? Kepala sekolahnya?" tanya yoshi

"Doyounglah!"

MY BOY (Kyuharu/Harukyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang