7

1.5K 157 9
                                    



"Kamu engga mau masuk kelas aku lagi?" ucap asahi pada sang kekasih. Jaehyuk menggeleng pelan dengan senyuman.

"Kamu tau kan alasannya?"

Asahi mengangguk, bibirnya mengerucut. Keduanya hampir menjalin hubungan 3 bulan. Seperti sejak awal mereka bertemu, jaehyuk selalu enggan memasuki kelas asahi.

Asahi tau betul apa alasan jaehyuk. Dirinya tak merasa keberatan apabila harus selalu menghabiskan waktu istirahat di kelas jaehyuk. Bahkan jaehyuk enggan pulang bersamanya, karena tak mau menunggu asahi di depan kelasnya.

Asahi tabah, asahi kuat, asahi baik, dan tidak sombong.







Alasan terbesar jaehyuk adalah Park jeongwoo, benar, park jeongwoo. Salah satu tokoh utama yang disebut sebelumnya. Tidak ada yang tau apa yang terjadi diantara keduanya.

Orang-orang hanya menganggap jeongwoo si tengil dan jaehyuk si anti sosial. Tanpa tau ada hal besar yang mereka sembunyikan. Apakah asahi mengetahuinya? Jawabannya,



iya!





"Ya udah ak--"

"Eh Sa!! Gue cariin juga! Tuh jihoon sama junkyu abis berantem! Harutoo...." ucap jeongwoo sembari menepuk pundak asahi.  Belum sempat jeongwoo menyelesaikan ucapannya, asahi sudah siap mengambil langkah.

Asahi yang kalap segera meninggalkan jaehyuk tanpa menyelesaikan ucapannya tadi. Jeongwoo masih mengatur nafasnya. Tak menyadari ada sesosok pria yang mematung menatapnya.

Baru saja langkahnya akan berbalik mengikuti asahi, namun tubuhnya mendadak kaku. Matanya membulat sempurna menatap jaehyuk. Keduanya sibuk berperang dengan pikiran masing-masing.

Bunyi bel tanda masuk menyadarkan keduanya. Tanpa berbicara sepatah katapun, keduanya berbalik dan pergi menjauh.

"Ck, gue jadi penasaran. Mereka sebenarnya ada hubungan apa sih?!" gumam seseorang yang berada tak jauh dari keduanya tadi.








"Hey!! Yoonbin! Ayo masuk! Lu nggak usah aneh-aneh mau ke toilet kalo cuma melipir ngelihat Junkyu!" Mahiro memelankan suaranya di akhir. Memandang yoonbin kesal.

Yoonbin memutar bola matanya malas. Segera melangkah pergi meninggalkan mahiro yang berdecak kesal. "Gue harap lu nggak makin gila bin!"

Suasana begitu canggung bagi jihoon dan junkyu. Keduanya diam sembari duduk di ranjang yang bersebrangan. Dalam ruangan bernuansa putih itu, hanya ada mereka berdua. Karena yedam, doyoung, dan penjaga uks pergi entah kemana setelah mengobati keduanya.

Keduanya masih sama,  Enggan membuka suara apalagi menatap satu sama lain.

Junkyu menghela nafas panjang, maniknya melirik jihoon. "Mau sampe kapan lu kayak gini?"

Junkyu menatap jihoon, sang penanya memutar bola matanya malas. "Hey kim junkyu! Gue tanya! Mau sampe kapan?" kesal jihoon

Junkyu mengangkat bahunya acuh, jihoon berdecak kesal. "Terus lu bakal ngelepasin haruto gitu aja?"

Sama, jawaban junkyu masih sama. Hanya mengangkat bahunya. "Lu punya mulut kim!"

"Gue juga bingung Hoon! Gue cinta sama haruto. Tapi gue juga nggak bisa lepasin yedam gitu aja!"

Jihoon berdecak, menatap junkyu jengkel. "Jun! Yedam tuh saudara lu. Bukan seseorang yang bakal nemenin lu selamanya. Lihat sekarang! Dia udah mulai bergantung sama lu. Ini nggak baik jun!"

"Tapi gue takut yedam kenapa-kenapa hoon." ucap junkyu lirih, jihoon dapat merasakan keputusaan seorang kim junkyu.

"Kenapa? Karena dulu dia hampir di culik dan diperkosa?" junkyu diam, menunduk dalam dengan wajah lesunya.

MY BOY (Kyuharu/Harukyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang