3

1.8K 198 15
                                    



Sudah 2 hari sejak kejadian itu, haruto hilang tanpa kabar. Jeongwoo sendiri menjadi pendiam di kelas. Tak ada yang berani mendekati jeongwoo kala melihat aura disekitar pria tan itu begitu suram.

Namun berbeda dengan pria bermarga park ini, memang keberanian seorang park jihoon tidak pernah diragukan lagi. Langkahnya ringan menuju meja jeongwoo, duduk di kursi haruto yang tepat disebelah kiri jeongwoo.

"Haruto kemana sih?" tanpa dosa jihoon menepuk kencang pundak jeongwoo. Padahal sedetik lagi pria berkulit tan itu akan masuk kedalam mimpinya.

"Sialan lu, bentar lagi ketemu mbak CL gue!" jeongwoo mengacak surainya asal. Dilihatnya jihoon yang nyegir tanpa dosa dengan tatapan tajam.

"Elah, jawab aja sih. Haruto dimana?"

"Kenapa kagak tanya asahi aja sih??" bukannya menjawab jeongwoo malah balik bertanya.

"Kan orangnya ikut olimpiade ogeb!"

"Sakit" jawaban singkat dari jeongwoo itu membuat kedua alis jihoon menyatu. "Maksud lo?"

"Ya haruto sakit bego! Lu lagi tanya haruto dimana kan? Kalo orang sakit dimana emang? Warnet?"

"Iya, kalo itu elu!" balas jihoon, jeongwoo berdecak kesal.

Diliriknya junkyu yang dari tadi melihat interaksi keduanya. "Coba aja kalo bestai lu kagak aneh-aneh ke bestai gue!" sindir jeongwoo

"Maksud lu?"

"Mana ada orang nggak suka pedes dipesenin seblak level setan kek gitu?" jihoon mengangguk paham.

"Kasih tau alamat rumah sakitnya ya. Gue sama yang lain mau jenguk dia."

"Ck, iya entar. Udah sono lu! Bikin gue makin badmood aja!" usir jeongwoo, jihoon beranjak dari duduknya. Jeongwoo kembali menelungkup kan kepalanya di atas meja dengan kedua tangannya.

Jihoon menyeringai, tangannya terkepal kuat.





































Brakk!!!



"PARK BANGSAT JIHOON !!! AWAS LU!!"  teriak jeongwoo sembari memegangi kupingnya yang pengang. Jihoon sendiri sudah berlari kembali ke kursinya dan mengangkat kedua tangannya membentuk peace finger.

🐻🐻🐻🐻

Disinilah junkyu sekarang, didepan ruang inap haruto. Dilihatnya haruto yang sibuk memainkan ponselnya sembari menerima suapan dari seorang wanita yang junkyu yakini ibu haruto.

Junkyu mengetuk pintu pelan, dan membuka pintu kamar itu. Bau obat menyengat kala langkahnya semakin mendekat ke arah ranjang.

Lisa tersenyum, kemudian memberikan mangkok dengan isi masih setengah itu kepada junkyu. "Tolong ya, tante kebelet dari tadi." bisiknya dan berlalu.

Junkyu mengangguk paham, dan segera duduk pada kursi sebelah ranjang haruto. Haruto tak menyadari kehadiran junkyu. Dirinya masih fokus memenangkan game di ponselnya.

Menerima suapan demi suapan itu, junkyu tersenyum gemas kala haruto menerima suapan itu seperti anak kecil.

"Haus ma, ruru mau minum" ucapnya dengan nada imut. Junkyu menahan pekikanya. Diambilnya air mineral dengan sedotan itu dan mengarahkannya kepada haruto.

Haruto segera meminumnya, setelah selesai haruto bersandar di ranjangnya, matanya melirik sekilas ke arah sang ibunda.


Lah, sejak kapan mama jadi kek cowok gitu?- batin haruto



MY BOY (Kyuharu/Harukyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang