Jovelyn yang tadinya melihat langit atap sekarang menatap Shinta, Shinta yang merasa ditatap langsung menoleh.
"Kalau aku jujur, kamu akan menolak," balas Jovelyn santai namun dibenarkan Shinta.
Shinta menghela nafas, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Menyuruh Jovelyn mengubah pun akan ditolak, Jovelyn yang melihat istrinya yang pasrah hanya terkekeh.
"Sudah terima saja, kamu bukan gadis matre. Jangan pedulikan kata orang, kita hidup bukan mengurusi mereka," lanjut Jovelyn lembut seolah tahu pikiran Shinta.
"Makasih sudah percaya dan memilihku," kata Shinta tulus.
"Seharusnya aku yang bilang seperti itu, makasih untuk semuanya," balas Jovelyn tersenyum.
Mereka beristirahat, walau mereka menikah tanpa dasar cinta bukan berarti mereka tidak boleh menyentuh satu sama lain. Mereka tidur saling berpelukan, membiarkan rasa cinta tumbuh dengan sendirinya.
Keesokan harinya, mereka kembali ke rumah Shinta. Shinta mengambil barang-barang penting miliknya, Jovelyn hanya diam saja karena dia tidak tahu barang mana yang mau Shinta bawa.
Setelah Shinta berberes, Jovelyn mengangkut koper-kopernya. Barulah Shinta berpamitan ke Naomi dan Miyuki, sebelum mereka pergi.
"Jaga Shinta baik-baik ya Joy," pesan Naoki diangguki Jovelyn.
Ya, orang kantor, Naoki dan Miyuki memanggil Jovelyn dengan panggilan Joy. Sedangkan orang asing akan memanggil dia dengan sebutan Jove, hanya Shinta saja yang boleh panggil dia dengan sebutan Ve.
"Papa tenang saja, aku akan jaga istriku dengan baik," tegas Jovelyn membuat mereka tenang.
Mereka tidak masalah Shinta tinggal bareng Jovelyn karena mereka tahu Jovelyn bisa menjaga anak mereka dengan baik, terbukti dari perhatian kecilnya.
Setelah mereka menikah, tentu saja Jovelyn memanggil Naoki dan Miyuki dengan sebutan Papa dan Mama. Dan, ini sangat penting, banyak yang mengajukan kerjasama dengan perusahaan Naoki.
Naoki sempat bilang ke Jovelyn, sekedar meminta pendapat karena dia tahu meludaknya kerjasama gara-gara identitas Jovelyn yang berpengaruh dan memberikan benefit yang besar.
Jovelyn menyuruh Naoki untuk menolak perusahaan yang dia yakini hanya memanfaatkan perusahaan Naoki saja, sisanya itu urusan Naoki mau terima atau menolak.
Karena dia sudah meyakinkan kalau perusahaan lainnya itu sama-sama menguntungkan, Naoki senang memiliki mantu yang bisa diajak bicara bisnis.
Naoki segera menolak perusahaan sesuai kata Jovelyn dan menerima kerjasama dengan perusahaan yang tidak Jovelyn rekomendasi untuk ditolak, dia yakin dengan pendapat Jovelyn.
Jika Jovelyn tidak pintar bisnis, dia tidak mungkin disegani bahkan memiliki perusahaan maju yang berada di mana-mana. Selain perusahaan, tentu saja ada beberapa brand atau tempat milik Jovelyn.
Saat melihat aset kekayaan Jovelyn, mereka sangat kaget. Selain berpengaruh, dia sangatlah kaya bahkan di mana-mana bisa menghasilkan uang.
Walau begitu, mereka tidak akan memanfaatkan uang dia untuk kepentingan mereka semata. Apalagi mereka tahu gimana perjuangan dia dulu, dari jatuh bangun hingga sekaya ini.
Balik lagi ke rumah Shinta, sejujurnya berat buat Miyuki melepaskan anak tunggalnya. Tapi dia tidak akan egois, semua ada waktunya dan sekarang anaknya sudah menikah.
"Sering-sering main ke sini," kata Miyuki menatap mereka.
"Kami usahakan, Ma," balas Jovelyn ramah.
Mereka segera pamitan karena jarak dari rumah orang tua Shinta ke rumah Jovelyn cukup jauh, mereka naik mobil yang sudah pasti Jovelyn yang menyetir.
Sudah tidak kaget lagi kalau mobil Jovelyn keluaran terbaru dan mahal, mengingat dia sangatlah kaya.
Sejam kemudian, mereka tiba di rumah yang tidak bisa dikatakan rumah juga karena ini mansion yang sangat megah.
Kali ini Shinta kaget, dia tidak membayangkan kalau rumah yang dimaksud Jovelyn itu sebuah mansion.
"Masuk yuk tapi maaf ya Kak El ada di sini, soalnya Kak El sudah ku anggap Kakak sendiri," kata Jovelyn jujur.
"Tidak apa," balas Shinta tersenyum.
Mereka masuk ke mansion, sudah pasti banyak bodyguard dan pelayan yang menyambut mereka. Setelah itu mereka bertemu Beryl, Beryl sudah menikah dengan seorang perempuan juga namanya Nayla.
Beryl dan Nayla baru menikah 6 bulan yang lalu, Nayla tentu saja sedang mengandung anak pertama mereka.
"Selamat datang, Shin," sambut Beryl ramah.
"Makasih, Kak," balas Shinta tersenyum.
"Kenalin ini istri Kakak namanya Nayla, panggil saja Kak Nay," kata Beryl memperkenalkan Nayla.
"Aku Shinta Kak," balas Shinta memperkenalkan diri.
"Kakak sudah tahu namamu, Joy yang memberitahu," kata Nayla diangguki Shinta.
Jovelyn pamit ke Kakak-Kakaknya karena Shinta harus istirahat dan dia harus menata barang-barang Shinta ke kamarnya, setelah pamit barulah dia mengantar Shinta.
Mereka naik lift karena kamar mereka berada di lantai 5, jadi lantai 1 itu ruang makan, ruang tamu, gudang.
Lantai 2 khusus pelayan, lantai 3 khusus bodyguard, lantai 4 khusus ruang keluarga, perpustakaan, dan ruang kerja, sedangkan di lantai 5 kamar Beryl, Jovelyn dan masih banyak kamar kosong lainnya.
Lantai 6 ada ruang gym, lapangan dan kolam renang indoor, sedangkan di outdoor, ada kolam renang, taman, lapangan, gazebo, tempat BBQ-an.
Paling penting di mansion ini ada ruang bawah tanah, untuk memenjarakan atau menghukum penghianat atau musuh.
Jovelyn dan Beryl mempunyai peran penting di perusahaan, tidak menutup kemungkinan kalau mereka punya musuh.
Lift terbuka di lantai 5, Jovelyn memimpin jalan dengan dia yang membawa koper Shinta. Untung saja Shinta bawa dua koper besar saja, jika lebih dia pasti meminta bodyguard untuk membawakan.
Setibanya di kamar, Shinta kaget karena kamar ini sangat luas. Jika dibandingkan dengan kamarnya yang dulu, ini 3 kali dari kamarnya. Sangat luas untuk seorang diri, bahkan dia melihat banyak sekali piala Jovelyn.
Tidak heran kalau Jovelyn sepintar itu, jika dia tidak pintar mana mungkin bisa memimpin sebuah perusahaan seorang diri di usia yang masih muda membuat Shinta kagum padanya.
Kenapa masih muda? Karena perusahaan Jovelyn sudah 5 tahun, itu berarti dia membangun perusahaan di usia 15 tahun apalagi dia dan Shinta seumuran.
Permasalahannya, kenapa Jovelyn dan Shinta tidak pernah ketemu? Jelas berbeda, Shinta masih semester 6 untuk mendapatkan gelar S1 nya.
Sedangkan Jovelyn mengambil gelar S3 nya, saat undangan pesta ulang tahun sejujurnya itu untuk anak-anak S1 saja.
Berhubung Jovelyn masih muda dan dia termasuk salah satu donatur utama yang dirahasiakan maka pihak kampus memberitahu dia, hanya dia saja selebihnya mahasiswa/i S1 saja.
"Istirahat gih, biar barang kamu, aku yang tata," suruh Jovelyn dibalas gelengan.
"Aku nata barang dulu, baru istirahat," tolak Shinta halus, Jovelyn mengangguk pasrah.
Mereka sama-sama menata barang dengan arahan Jovelyn, Jovelyn yang tahu di mana letak untuk manaruh barang tersebut.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
26. Believe
Short StoryBudayakan membaca sebelum lanjut! Cerita ini GxG (Girl x Girl) Kalau kalian tidak suka atau trauma (phobia) atau masih bocah sebaiknya mingat dari sini, jangan asal main report saja! Karena kalian yang salah masih terus baca, sudah tahu ada peringat...