setelah kemarin hujan turun sangat awet semalaman, sore ini Hujan kembali mengguyur jalanan Ibu Kota. sepertinya sekarang telah memasuki musim hujan.
Perth, lelaki itu menghembuskan napas begitu melihat hujan setelah sampai diluar. 10 detik terdiam menatap tanah basah yang menimbulkan aroma nikmat akibat hujan.
Tapi disamping itu, sebenarnya Perth malah tidak menyukainya. Dia tidak suka hujan.
Tiba-tiba seseorang menghampiri Perth. Lelaki itu langsung mengalihkan pandangannya pada dua gadis disampingnya.
Kedua gadis itu mendadak salah tingkah. Padahal Perth hanya diam dan menatap datar mereka.
"Kak Perth gak bawa payung ya, ini kak pakai payung aku aja. Ah—kenalin kak aku Rara kelas 10-7 aku ngefans banget sama kakak! makanya aku suruh orangtua aku buat masukin aku disini hehe." gadis itu menyodorkan payung berwarna pink kepada Perth.
Perth menatap payung itu tanpa minat ingin memakainya ataupun mengambilnya.
Seumur-umur Perth tidak pernah memakai atau memakan sesuatu yang diberikan fans—nya. Sejak ia dibangku SMP sampai sekarang.
"Kak terima dong, Rara udah suka sama kakak sejak SMP lho, Rara adik kelas kakak dulu" teman Rara ikut membantu berbicara melihat Perth yang sampai saat ini belum menerima payung itu.
"..."
Suasana yang dirasakan Rara dan temannya terasa canggung seketika. Mereka saling menatap cemas, Rara kembali melihat Perth memajukan tangannya sambil tersenyum kaku sebelum akhirnya seseorang mengalihkan pandangan mereka.
Tepatnya, mereka ikut mengalihkan pandangan saat Perth mengamati sosok asing berjalan kearah mereka.
Sosok itu berhenti, melihat Perth dan dua gadis disampingnya.
Perth tidak mengatakan apa-apa setelah melihat chimon yang tidak biasanya. Dimana senyuman secerah matahari itu(?) Ah, matahari ya?
Chimon hendak melangkah pergi, tentu dengan muka murungnya.
"lo—" suara Perth menggantung. Lelaki itu dengan cepat mengambil payung pemberian Rara sampai tidak sadar gadis itu terkejut.
Rara dan temanya masih disana. Rara senang bukan main begitu Perth menerima payungnya, namun ternyata kesenangan itu hanya sementara ketika melihat perth yang malah menyodorkan payung miliknya kepada orang lain.
"Nanti basah." ujarnya. Chimon menatap payung itu sejenak, kemudian menggeleng.
"Saya lebih suka kehujanan Perth... Terimakasih" Perth terhenyak. Dia bingung dengan sikap chimon saat ini. Setelah keributan di kelas, chimon tidak muncul di kelas lagi. Dia juga menolak untuk pergi ke kantin. Padahal ohm sudah mengajaknya, mengatakan ingin mentraktirnya sebagai tanda permintaan maaf.
Chimon hanya menerima permintaan maaf itu, tidak dengan ajakan mereka.
Perth jadi teringat ucapan Nanon siang tadi, katanya begini ; gue pernah baca di Artikel, perubahan mood anak Autisme waktu puber itu dashyat. Terus tadi itu, bentuk dia ngamuk karena perubahan suasana hati yang gak stabil. Jadi kata gue, iming-iming lo gak mempan buat sekarang ohm.
KAMU SEDANG MEMBACA
Autis Boy✓ | PerthChimon
Fanfiction"saya bukan gila, tapi Autis" ... bxb ⚠️ Homophobic? pergi aja