Begitu aku sampai di sana, tidak lupa mengucapkan salam. Aku duduk di sisi kuburan mertuaku, aku menaruh buket bunga itu di makamnya. Aku menatap kuburan mengingat jelas bagaimana harapan mertua laki-laki ku, pak Anderson Willy Smith, dia memberiku amanah untuk menjaga anaknya, juga membahagiakan anaknya.
Tapi sayang semua itu tidak bisa aku lakukan, sebelumnya aku sudah berusaha ingin mengabulkan keinginan mertuaku ini, tapi apa daya di pihak lain tidak menginginkan keberadaanku sama sekali, dia malah membenciku. Bagaimana mungkin kami bisa membangun keluarga kecil yang harmonis, sebagimana yang diharapkan orang tua kami masing-masing.
Arka membenciku, dia tidak menginginkanku dalam kehidupannya, dia merasa aku wanita sialan, wanita bodoh, wanita yang membawa malapetaka dalam kehidupannya. Aku kembali menangis lagi, menangis sesenggukan rasanya begitu sangat sesak.
Kalian pasti paham bagaimana menjadi seorang istri yang tidak pernah dianggap oleh suami sendiri, dan selama berbulan-bulan tidak pernah di ajak mengobrol berdua, malah suamiku sendiri menatapku sinis, dia terlihat begitu membenciku.
Hiks, hiks, "maafkan aku, maafkan aku tidak bisa mengabulkan keinginanmu, kami tidak bisa hidup bersama, Arka tidak mencintaiku." ucapku menangis sesenggukan.
Aku memegang erat batu nisan papa mertuaku, aku berharap dia merasakan apa yang aku rasakan, agar dia merelakan aku pergi dari kehidupan anaknya. Sungguh aku tidak bisa mengabulkan amanah dari papa mertuaku. Aku mengusap batu nisannya, tertulis sangat jelas namanya terukir indah di sana.
Aku bingung harus mengucapkan apalagi, sambil mengusap dengan lembut batu nisan mertuaku, dan menciumnya. Setelah itu aku memulai berdoa, mengirimkan doa untuk mertuaku, dan berharap doa-doaku di kabulkan oleh yang maha kuasa.
Aku bangkit dan berdiri perlahan, dan langsung mengusap air mataku. Mataku terasa bengkak, dan sembab, aku melirik kembali ke makam mertuaku dan melangkah berjalan pergi meninggalkan makam mereka.
Tidak terasa sudah 50 menit lamanya, aku disini mungkin sopir pak De kelelahan menungguku. Setelah ini aku harus minta maaf padanya, aku juga yakin dia menungguku, karena aku yang memintanya.
Aku sudah sampai di depan gerbang, aku melihat mobil tetap terparkir di tempatnya, terlihat pak De sedang tertidur. Aku merasa sangat jahat, membuatnya menunggu lama hingga tertidur. Aku mengetuk ragu kaca mobil, aku jadi merasa tidak enak, terlihat dia tertidur pulas, aku memang tidak tahu diri, padahal hanya seorang pelayan.
Hingga pak De terbangun, karena beberapa kali aku mengetuk kaca mobil, mau bagaimana lagi, aku terpaksa melakukannya, ini juga sudah pukul 11 petang.
"Eh neng, silahkan masuk." ucap sopir mempersilahkanku.
Dia memposisikan duduknya menjadi tegak, dia juga mengambil sebotol air mineral, dan langsung meminumnya. Aku juga sudah berada di dalam mobil.
"Maafkan aku ya, pak De, membuatmu menunggu lama." ucapku merasa bersalah.
"Iya tidak apa-apa neng." jawab sopir.
Pak De sudah menjalankan mobilnya dan melaju membelah jalanan ibukota Jakarta, beberapa menit di perjalanan kami tembus di jalan trans. Ramainya jalan ini akibat banyak kendaraan yang berlalu lalang. Pak De hanya melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, tapi tidak di duga dari arah berlawanan mobil kontainer melaju sangat kencang ke arah mobil kami, pak De yang panik langsung membanting stir mobilnya, tapi malah menabrak mobil lainnya. AWAS PAK, AAAAAAAA,,,, teriakku kaget ketakutan.
Brrhuuukkk,,, suara beberapa mobil yang saling bertabrakan. Mobil kami menabrak truk kuning. Kami yang tidak menduga itu, mobil kami terbalik terdampar jauh beberapa meter dari mobil lain.
Aku hanya merasa badanku terpukul sesuatu yang sangat keras, sehingga badanku terasa seperti remuk, detak jantungku juga sudah tidak karuan, akibat syok, aku hanya merasa itu sekilas, waktu terasa begitu amat cepat hingga aku tidak merasakan apa-apa lagi.
Beberapa perawat rumah sakit sedang terburu-buru mengangkat tubuh Kimmy, dan juga sopir dari dalam mobil, mereka mengangkat
tubuh itu untuk langsung di bawa ke ruang operasi. Kedua tubuh yang tidak berdaya itu berlumuran banyak darah segar, terlihat dibagian dahi Kimmy dan kepalanya mengeluarkan darah kental juga terdapat bagian tubuhnya yang terluka.
Sedangkan sopir di bagian kepalanya juga terluka sangat parah, terlihat jelas kulit kepalanya berwarna putih tercampur dengan darah segar yang keluar, beberapa orang juga di bawa ke rumah sakit yang sama, mereka tidak mengalami luka yang tidak terlalu parah, mereka semua korban dari kecelakaan maut yang tidak terduga itu.
Beberapa orang berseragam putih berlarian, yang dipastikan itu adalah Dokter dan para perawat. Dokter muda berlari ke arah ruang operasi, diikuti beberapa perawat dari belakang. Masing-masing Dokter membagikan tugasnya, ada yang keruangan lain untuk menangani pasien sopir, ada juga yang masuk ke ruang Kimmy berada.
Sekarang dua orang Dokter pria berada di ruangan Kimmy, dan beberapa perawat juga
berada di sana. Mereka melakukan operasi kerja tim, karena dilihat dari keadaan Kimmy sekarang memaksakan Dokter melakukan tindakan operasi.
Semua yang berada di ruang operasi memakai baju atau seragam OK, termasuk pasien yang ditangani. Begitu sampai di ruang operasi, langsung saja seorang Dokter berjenis kelamin laki-laki memeriksa kondisi Kimmy.
Salah satu Dokter pria itu menyuntikkan sesuatu di badan Kimmy, entah cairan apa yang di gunakan Dokter. Perawat lainnya juga ikut membersihkan bagian tubuh Kimmy yang terkena darah.
"KIMMY." ucap salah satu Dokter pria kaget, ketika baru menyadari bahwa dia mengenal pasiennya.
"Dokter Devan mengenalnya?" tanya Dokter satunya.
Yaaa, salah satu Dokter yang bertugas adalah Dokter Devan, dia juga termasuk Dokter pribadi Arka.
"Iya aku mengenalnya, ayo sekarang kita berdoa." ucap Dokter Devan cepat.
Mereka semua mulai berdoa sebelum bertindak, semoga operasi hari ini berjalan dengan lancar. Tadinya Dokter Devan begitu kaget menyadari bahwa pasiennya adalah Kimmy.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERPAKSA MENIKAHI SUAMI CEO AROGAN
Любовные романыProlog Dia adalah Kimberly Alexandria Minha biasa di panggil kimmy, seorang gadis yang terlahir dari keluarga sederhana yang dinikahi oleh seorang Ceo tampan yang memiliki sifat dingin dan cuek dari salah satu perusahaan besar ternama di ibukota Ja...