Brigadir Justin merindukan Kimmy

1.5K 34 1
                                    

Banyak hal yang di sampaikan oleh Kimmy dalam suratnya, mulai dari curhat, dan memberikan mereka pesan, juga permintaan maaf. Terlihat Kimmy begitu tersiksa dengan keadaannya selama ini, dia berusaha untuk bahagia dalam hidupnya, dia sungguh wanita hebat.

Pagi harinya Isabella, Alesha dan Dokter Devan serta bodyguard sudah bersiap-siap, mereka memutuskan untuk mencari keberadaan Kimmy kembali.

Dalam satu mobil Isabella bersama Alesha, sedang Dokter Devan di mobilnya sendiri. Mereka semua berpencar untuk mencari keberadaan Kimmy, mulai satu persatu memasuki cafe, rumah makan, dan juga mengelilingi taman kota.

Berjam-jam lamanya mereka menghabiskan waktu hari ini hanya untuk mencari keberadaan Kimmy yang tidak kunjung ditemukan, tapi mereka masih tetap mencari keberadaan Kimmy. Sedangkan di tempat lain, Kimmy sedang sibuk dengan berkas berhamburan di hadapannya, dia berniat mencari pekerjaan secepatnya, dia takut uangnya akan habis, sedangkan dia belum mendapatkan pekerjaan.

"SIAP LAKSANAKAN." ucap serentak para satria dengan tegas.

Para pria berseragam itu adalah kebanggaan negara, mereka semua bubar dari barisannya setelah mendapatkan instruksi dari komandan mereka. Justin dan beberapa temannya sedang duduk asik mengobrol di bawah pohon.

"Sepertinya teman kita akan gagal melamar pujaan hatinya," ujar salah satu anggota yang sedang menyindir Justin, anggota lain malah menanggapi dengan tawaan.

Justin hanya diam memandangi langit yang sangat cerah pagi ini, niatnya untuk melamar Kimmy secepatnya akan gagal karena terhalang tugas. Sebelumnya dia sudah menceritakan semuanya pada teman dekatnya tentang Kimmy, sosok wanita pujaannya. Tapi dia juga curhat bagaimana dia sangat merindukan Kimmy yang selalu tersenyum padanya, wanita yang memberikan kebahagiaan tersendiri untuknya, tapi Justin khawatir wanita itu sudah hampir dua minggu tidak memberinya kabar, dia sebentar lagi akan mendapatkan tugas di perbatasan.

Justin juga sudah berusaha menelpon Kimmy, tapi nomor Kimmy tidak aktif beberapa hari ini. Dia sangat merindukan dan khawatir. Justin selalu bertanya-tanya pada dirinya, sebenarnya apa yang terjadi pada Kimmy wanita pujaannya, sehingga Kimmy tidak bisa di hubungi.

"Kamu tenang Justin, mungkin tuhan merencanakan sesuatu yang indah untuk kamu,

lagi pula kita pergi bertugas hanya 4 bulan saja." ucap salah satu teman Justin, berusaha memberi semangat pada kawannya itu.

Justin dan beberapa personil Polri akan di tugaskan di Papua Barat. Mereka ikut menjaga perbatasan, dan menjaga perdamaian di daerah Papua sana, tidak di sangka mereka mendapatkan tugas itu secara mendadak. Mungkin Allah menguji lagi kesabaran Justin, bukankah Justin memang pria penyabar, buktinya dia menyimpan rasa sukanya pada Kimmy hingga bertahun-tahun lamanya.

Waktu terus berjalan, setiap aktivitas yang dijalani setiap hari akan berlalu begitu saja, karena waktu tidak bisa di hentikan.

Pencarian mereka belum juga membuahkan hasil, sampai sekarang Kimmy belum di temukan. Sudah hampir dua minggu ini mereka sungguh merasa lelah, di tambah lagi dengan tugas-tugas kantor yang wajib mereka selesaikan.

Isabella kembali mengingat isi surat Kimmy, wanita itu melarang untuk mencarinya, karena dia merasa baik-baik saja dan tidak perlu, di khawatirkan. Tapi Isabella tetap mencari Kimmy walaupun dia juga lelah mencari di penjuru kota. Dia berpikir mungkin saja Kimmy sudah pergi jauh dari Ibukota, dan pergi dari kampung halamannya. Tapi beberapa hari yang lalu Isabella pergi ke kampung halaman Kimmy untuk memastikan, dia juga tidak menemukan Kimmy di sana.

Orang-orang kampung mengatakan Kimmy selama bertahun-tahun tidak pernah kembali ke kampung kelahiran kedua orang tuanya setelah orang tuanya memutuskan pindah dan menetap di Ibukota Jakarta.

Baru saja Kimmy bersiap-siap ingin berangkat kerja, tiba-tiba dia merasakan mual, buru-buru saja Kimmy berlari ke kamar mandi. Rasanya dia ingin memuntahkan semua isi perutnya. Tapi yang keluar dari mulutnya hanya air.

Cukup lama Kimmy berada di dalam kamar mandi, kepalanya sangat pusing, dan badannya terasa demam. Kimmy berjalan keluar kamar mandi, dia memegang dinding untuk menopang tubuhnya agar tidak terjatuh.

"Kenapa kepala aku tiba-tiba pusing?" batin Kimmy sambil memegang kepalanya.

Kimmy duduk di atas kasurnya, dan mengambil segelas air putih. Dia merasa heran tidak biasanya dia merasa pusing dan mual. Menurutnya bisa saja dia sedang masuk angin, dan kurang beristirahat, karena dia sudah seminggu ini bekerja sebagai pelayan cafe.

Merasa dirinya sudah membaik, dia berdiri dari duduknya berniat segera berangkat kerja. Jam sudah menunjukkan pukul 8:00 dia takut terlambat walaupun waktunya setengah jam lagi, mengingat dirinya hanya berjalan kaki setiap pergi kerja.

Cafe tempat kerjanya sudah terlihat dari beberapa meter, Kimmy berlari agak pelan agar cepat sampai. Dia takut terlambat, apalagi dia karyawan baru, takut berbuat kesalahan dan terakhir akan di pecat, Kimmy tidak ingin itu terjadi.

"Kamu hampir saja terlambat." ucap Dias ketika Kimmy sudah sampai di cafe, "maaf." hanya kata itu yang keluar dari mulut Kimmy.

Seminggu ini Kimmy sudah mendapat teman baru. Dias yang menyapa Kimmy tadi. Wanita itu lebih dulu bekerja di cafe ini, terlihat dia orang yang baik, hanya saja sikap dan wajahnya terlihat sangat cuek, walaupun begitu Kimmy sudah sangat nyaman dengannya.

Isabella dan Alesha sedang melakukan video call bersama Arka, mereka bertiga meeting membahas persoalan kantor, cukup lama mereka membahas itu dan akhirnya memutuskan panggilan video, sebelumnya Arka sudah memberitahu Isabella agar segera kembali ke Singapura, tapi Isabella menolak, dia meminta waktu lagi pada Arka beberapa hari ini, setelah itu dia akan kembali ke Singapura.

Sebenarnya Isabella punya alasan lain, dia menolak perintah Arka bukan tidak ingin lagi bekerja membantu Arka. Tapi dia masih sibuk mencari keberadaan Kimmy di waktu luangnya. Semenjak kepergian Isabella, Arka merasa sepi di tambah kesehatan tubuhnya yang kurang baik, dia cukup kewalahan mengerjakan pekerjaan kantor.

Arka di kenal sebagai seorang pekerja keras dan ambisi dalam pekerjaan, tentu saja itu membuktikan dia selalu bisa dalam bekerja hal apapun, tanpa bantuan orang lain, tapi tidak dengan sekarang, entah berapa minggu ini Arka sudah merasa kemampuannya tidak seperti dulu.

Isabella menggelengkan kepalanya melihat wahana permainan itu, tidak hanya remaja ternyata orang dewasa seumurannya juga ikut menikmati permainan perahu ayunan itu. Wahana itu memang di khususkan untuk remaja dan orang dewasa yang sehat tidak phobia akan ketinggian, apalagi yang lemah jantungnya.

Jika anak-anak atau orang tua lanjut usia ikut menikmati permainan, takutnya akan terjadi hal yang tidak diinginkan. Isabella merasa bosan, dia berbalik badan, berjalan mencoba mencari apa saja yang menurutnya menarik.

Kimmy dan Dias baru saja turun dari permainan itu, "wah itu sangat menyenangkan Kimmy." ucap Dias ngos-ngosan setelah turun dari perahu itu.

"Iya tapi pita suara aku rasanya hampir putus." ujar Kimmy tertawa kecil, Dias mendengar ucapan Kimmy ikut tertawa.

TERPAKSA MENIKAHI SUAMI CEO AROGAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang