Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lo duluan aja gue mau parkiran motor dulu." Ujar Albi.
"Kan udah terparkir rapi itu, masih mau markir lagi?" Karena sudah jelas-jelas motornya terparkir rapi udah tinggal masuk kelas aja. Siap-siap ke lapang buat upacara.
"Gue ada urusan dulu bentar lo duluan aja ya." Albi berucap sangat lembut bahkan ia membukakan helm Arumi lalu tersenyum manis.
"Emm oke deh bye assalamu'alaikum." Jawab Arumi.
"Iya waalaikumsalam."
'Urusan apaan? Udah kek orang sibuk ae lo.'
"Bengong mulu." Ujar Faiza menepuk pundak Arumi.
"Kaget gila." Arumi yang sedang melamun pun dibuat kaget dengan kehadiran Faiza.
"Masih muda banyak pikiran lo. Bengong mulu perasaan." Ujar Kinta.
"Suka suka gue." Ujar Arumi.
"Tumben." Ucap Faiza celingukan.
"Tumben apaan? Nyari siapa si lo? " Tanya Arumi ikut celingukan.
"Ngga bareng Albi? Si Albi nya mana?" ~Faiza.
"Mana gue tau, tadi sih bilangnya nada urusan."
Saat di kelas suasana sudah mulai ramai ya, mungkin karena hari senin gerbang tutup lebih awal dari biasanya.
"Si Albi mana?" Tanya Adit yang sedang merapikan dasi nya.
"Mana gue tahu, biasanya kan bareng kalian." Jawab Arumi menyimpan tasnya.
"Lah emang gak bareng lo?" Tanya Tama.
"Bareng kok, cuman katanya dia ada urusan." Jawab Arumi se adanya. Karena memang begitu kenyataannya.
"Hayu gais ke lapang." Ucap Faiza.
Baru saja berjalan sampai di depan puntu, Albi masuk kelas dengan tergesa-gesa.
"Dasi mana?" Ujar nya pada Adit dan Tama.
"Itu udah lo pake, ngapain minta dasi ke kita." Jawab Tama.
"Lo bukannya punya dasi dua dit? Mana buat gue sini."
"Udah gue kasih ke si kibo." ~Adit.
"Buat apa si anjing? Lo kan udah pake dasi, buat siapa?" Ujar Tama.
"Buat..."
"Ada ka Bi? Kalo gak ada gapapa." Albi belum menyelesaikan kata nya seseorang sudah memotong nya.
"Eeee pake punya gue aja gimana?" Albi berusaha membuka dasi nya.
Arumi yang melihat drama itu dari kwjauhnaterlihat sangat kesal. "Albi brengsek, gue capek-capek pasangin dasi biar nempel rapih di leher lu, dengan gampang nya lu lepas."
