✨T U J U H✨

711 19 0
                                    

"ANJIR KESIANGAN." Arumi pun bergegas pergi ke kamar mandi untuk melakukan ritual pagi, tak butuh waktu lama kini Arumi sudah rapi dengan seragamnya.

"Gue bangunin Albi dulu apa bangunin Barra ya? Ahh banyak omong mending bangunin Albi dulu."

"BI... ALBI BANGUN KEBO BANGET SI LO. NANTI TERLAMBAT SEKOLAH." Teriak Arumi tak lama Albi pun bangun berjalan gontai menuju kamar mandi.

Setelah itu Arumi membangunkan Barra.

Karena waktunya mepet akhirnya Arumi hanya membuat roti dan susu saja.

"Barra cepet makan ya nanti terlambat Lima menit lagi bel loh. Ini Bunda bekelin ya rotinya ke sekolah." Diangguki oleh Barra.

"Mana sih si beruk bau. Udah selesai mandi apa belum." Mau tak mau Arumi kembali ke kamar, namun niatnya mengecek kamar tidak jadi karena Albi kini berjalan menuju meja makan dengan santai.

"Lama banget si Lo. Nanti kalo telat gimana, kit mphhh." Belum selesai Bicara Albi menyumpal mulut Arumi dengan Roti.

"Iya tahu Kita anter Barra dulu ke sekolah kan? Berisik banget si Lo." Albi dengan santai memakan roti.

Arumi yang kesal pun ikut sarapan karena memang dia juga sedang lapar.

Setelah sarapan mereka bergegas pergi ke sekolah. Namun sebelum ke sekolah Arumi dan Albi mengantar Barra ke sekolah. Dan untungnya jarak dari rumah ke sekolah tidak jauh.

"Barra jangan pulang sampe Bi siti jemput Barra ya, nanti pas Bunda pulang sekolah Bunda langsung jemput Barra ya. Jangan nakal nakal ya." Barra mengangguk tanda bahwa Ia paham dengan perkataan Arumi, setelah itu Barra menyalimi Albi lalu Arumi.

"Yaudah Barra sekolah dulu ya. Assalamualaikum Bunda, Ayah."

"Waalaikumsallam." Ucap Albi dan Arumi bersamaan.

"Gue turun di depan aja nanti kalo siswa yang lain curiga gimana." Ucap Arumi.

"Mana sempat keburu telat. Lagian pasti sekarang gerbang udah di tutup, pasti siswa yang lain udah pada masuk."

Setelah itu akhirnya mereka sampai di sekolah pada pukul 9.25 . "Pak bukain dong. Lo si beli rumah jauh banget." Ucap Albi pada satpam sekolah.

"Kamu ini hobby banget telat. Maaf ya lebih baik kamu pulang sana." Usir pak satpam itu.

"Pak Amir kalo nanti saya jajanin mie ayam Bu Jum sama rokok maknum sebungkus mau?" Albi yang berusaha membujuk satpam yang di sebut Amir itu. Tampaknya Pak Amir sedang mikir.

"Mau gak Pak? Soalnya sekarang saya ada ulangan."

"Yaudah sana masuk. Kalau ketangkep sama pak radja  jangan salahin saya ya." Pak.Amir membukakan pintu gerbang.

"Asalkan Pak Amir gak bilang sama pak radja kita bakal aman Pak." Setelah itu Albi memarkirkan mobilnya.

Albi dan Arumi mengendap endap berharap tidak bertemu pak radja.

"Diem Rumi jangan colek colek, ganggu aja." Ucap Albi, yang masih berusaha mengendap endap agar tidak ketahuan.

"Apaan si dongo. Orang gue dari tadi di pinggri Lo."

Seakan terhipnotis tiba tiba Albi dan Arumi berdiri tegak dan perlahan melihat ke belakang. Dan

"Ngapain ngendap ngendap? Mau maling?" Ucap seseorang.

"Nggak kok pak." Ucap Albi membela diri.

"Alasan saja. Sudah berapa kali saya memergoki kamu telat berangkat sekolah Albi. Dan kamu Arumi kan yang pernah ikut olimpiade science kan?" Tanya pak Radja, ya dia pak Radja  BP SMAN Merdeka. Murid murid sering menyebutnya pak king rakena emang namanya Radja kan. Arumi hanya mengangguk dan tak berani melihat.

Ini kali pertama dalam sejarah Arumi telat berangkat sekolah.

"Kalian saya hukum."

"Bu... Bu maaf saya gak akan ngulangin lagi. Ini juga pertama kali nya Saya telat."

"Bukanyya Lo suka bolos ya. Masa di hukum aja takut." Bisik Albi tepat di telinga Arumi. Arumi yang mendengarnya langsung melotot.

"Gue kan ngak pernah ketawan kalo Gue suka bolos." Jawab Arumi pelan.

"Ngapain Kalian bisik bisik, sekarang Albi kamu lari lima belas putaran dan kamu Arumi lima putaran."

"Masa Dia cuma lima putaran si Bu." Protes Albi.

"Albi dua puluh putaran gak ada nego nego, sekali lagi protes saya akan nambah hukumannya."

"Mampus." Ledek Arumi, tanpa sadar terdengar oleh Bu Linda.

"Arumi kamu saya tambah jadi jadi sepuluh putaran. GAK ADA PENOLAKAN CEPAT LAKSANAKAN. MAU SAYA TAMBAH HUKUMANNYA." nyali Arumi ciut saat Bu Linda berteriak pada mereka.

"Lo si lama jadi telat kan. Cape Gue." Ucap Arumi di sela sela Ia berlari. Kini hukumanya tersisa satu putaran lagi. Sedangka Albi tiga putaran lagi.

"Salahin rumah nya dong. Jangan gue, gue kan gak salah."

"Yes selesai bye bye beruk bau." Ucap Arumi lalu berlari kecil menuju kelas XII MIPA 3 kelas yang terletak di lantai paling atas lantai tiga.

"Awas aja Gue isengin tau rasa Lo."

Tak butuh waktu lama akhirnya Arumi masuk kelas. Dan untungnya pelajaran pertama sudah berakhir lima menit yang lalu.

"Kemana aja Lo tiga hari gak sekolah, sekalinya sekolah telat Lo." Ucap Kinta saat Arumi baru saja mendudukan tubuhnya di bangku.

"Nanti ya Gue ceritain. Jah... Jah minta minum dong." Tanpa persetujuab Ijah, Arumi sudah terlebih dahulu mengambil botol minum yang terlatak di mejanya.

Tak lama Albi pun masuk dengan keringat yang membasahi keningnya.

"Eh tunggu tunggu. Kok Lo sama si Albi ijin tiga hari sih. Terus pas masuk Terlambat lagi kalian berdua." Mendengar perkataan Tama membuat Kinta Faiza dan Adit jadi penasara.

"Eh iya ya. Gak mungkin kebetulan kan?" Tanya Ijah yang semakin penasaran.

'Aduh Gue jawab apaan nih.'

Belum sempat Arumi menjelaskan Bu Tetty datang.

"Assalamualaikum Anak anak." Sapa Bu Ina

"Waalaikumsallam Bu." Jawab seisi kelas.

'selamat selamat.' Batin Arumi.

' Batin Arumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Bad HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang