Bagian 5 ~ Payung

38 27 171
                                    

Payung

.

.

.
Payung saja tidak pernah menyalahkan hujan yang turun dan tidak pula berharap kata 'terima kasih' pada orang yang telah berteduh di bawahnya.

🌨🌨🌨

Aku yang tengah bosan dengan hidup sedang berguling-guling tidak karuan di pulau kapuk. Pindah sana, pindah sini aku merasa kasur yang ku tempati tidak bisa membuatku nyaman untuk rebahan.

Kuraih handpone ku yang berada di sebelah kanan tidak jauh dari bantal yang sedang menjadi penyangga kepalaku. Ku buka aplikasi, Instagram, Facebook, Tik Tok, WhatsApp, Twitter, Telegram untuk menghilangkan kejenuhankan hari ini. Berselancar di sosial media adalah salah satu tips menghilangkan kegabutan. Di tengah aku sudah mulai terlena dengan salah satu aplikasi menyediakan video pendek berdurasi dari beberapa detik hingga lima menit — Tik Tok, beberapa pesan WhatsApp masuk seperti spam chat yang membuatku terganggu dan memutuskan untuk masuk ke aplikasi itu.

GRUOP WA
Squad ABC

Bianca🍃
Oi
Pada masih hidup gak sih?
Yuhuu
Samlekom

Carina🍂
Apa si bi
Kumsalam

Bianca🍃
@amaya mana oi
Muncullah penghuni gruop

Apasih kalian ribut aja!
Ganggu tau..
Gue kirain chat ayang

Bianca🍃
Chat ayang ndasmu

Carina🍂
Yang gak punya ayang gak usah halu deh

Weh kalian pada sirik aja
Car, emang lo punya ayang

Carina🍂
Gak ada sih hehe

Bianca🍃
Kalian pada gabut gak sih?
Keluar yokk

Carina🍂
Gass
Eh, tapi kemana?

Bianca🍃
Ke kafe nongkrong
Yokk
Gue gabut nih

Carina🍂
Aku sih yes
Kafe mana
Hehh si Ama ngilang ..
Oi makhluk keluar lo

Apasih car
Gue ada lagi nyimak

Bianca🍃
Langit D'cafe car gimana?
Lo ikut ga ma?

Gas lah
Gue juga gabut

Carina🍂
Oke
Gue siap-siap
Ketemuan disana aja yak

Bianca🍃
Oke.
Jangan ngaret
Jam empat sore harus udah ada disana

Oke.

Ku tutup handpone ku setelah keluar dari aplikasi WhatsApp lalu sedikit melemparnya kekasur. Aku beranjak dari tempat tidur untuk mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke tempat nongkrong.

"Ama mau kemana tumben rapi?"

"Iya ma, biasa mau nongkrong sama temen-temen"

"Oh iya hati-hati pulangnya jangan malem"

"Iya ma. Assalamualaikum,"

"Waalaikum salam."

Setelah berpamitan dengan mama aku segera pergi ke tempat janjian dimana kita nongkrong.

Langit D'cafe. Cukup ramai sore ini.

"Mereka di mana sih, janjiannya kan jam empat"

Ku lirik jam tanganku sudah jam empat lewat sepuluh, apakah mereka ngaret awas aja kalau udah sampai bakal aku omelin pikirku.

Di Bawah Guyuran Hujan [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang