1

11.5K 534 8
                                    


"engghh"

  "dimana aku?" bangun savier sambil melihat sekeliling. "tunggu dimana amelia?. Kenapa aku ada di sini?"

  Lalu pandangan savier berhenti saat melihat tahun dalam kalender yang ada di ruangan itu, yang menunjukan tahun 20xx. "tunggu!. Apa yang sebenarnya terjadi?. Bukankah ini kamarku 1 tahun yang lalu, sebelum akhirnya aku memutuskan untuk pindah rumah."

  "apa jangan jangan tadi itu hanya mimpi?. Atau aku kembali ke masa lalu. Tapi, jika benar aku kembali ke masalalu berarti amelia juga masih hidup."

"kalau begitu aku tidak akan menyianyiakan kesempatan ini."

"ahh jam berapa saat ini?." savier segera melihat ke arah jam yang baru menujukkan jam 01.23 malam. Lalu segera bangkit dari kasurnya.

  Savier segera berlari ke luar kamar dan menuju ke arah gudang. Karna dulu dirinya tidak mengijinkan amelia tidur sekamar dengan dirinya bahkan di kamar lain. padahal di rumah sebesar ini, masih banyak kamar kosong yang lebih layak dari pada gudang itu.

  Setelah sampai, savier segera membuka ruangan itu menggunakan kunci cadangan. Dan terlihatlah amelia yang tidur di lantai dan hanya memakai kain tipis sebagai alasnya. Dia tidak menggunakan bantal atau pun selimut.

  Savier sangat sakit bahkan rasanya jantungnya separti ditusuk ribuan pisau tak kasat mata saat melihat tubuh kurus amelia yang tidur dengan kondisi seperti itu.

POV SAVIER

  Hatiku sakit sekali melihat amelia yang tidur dengan tempat yang seperti ini bahkan rasanya jantungku seperti di remas oleh tangan tak kasat mata yang membuatku mersa kesulitan bernapas melihat kondisi amelia yang memprihatinkan. Dengan tubuh yang begitu kurus pipi yang sangat tirus dan baju lusuh tipis yang sudah tak layak untuk di pakai lagi.

   Aku bahkan dapat melihat bahwa dia tidak nyaman dalam tidurnya.

  Apa aku sekejam itu memperlakukannya?. Ah itu tidak perlu ditanyakan bahkan aku sangat kejam kepadanya, tapi dia malah tetap salalu ada untukku.

  Tapi tidak masalah. mulai saat ini, aku tidak akan membiarkan air mata keluar dari mata indahmu itu.

POV SAVIER END

  Savier segara mengangkat tubuh amelia dan berjalan menuju ke kamarnya yang berada di lantai 2 rumah ini.
 
  "enghh" tampaknya amelia sedikit terusik dalam tidurnya. Segera savier mengusap punggung amelia untuk menenangkannya. Dan  membawanya ke dalam kamar miliknya, yang merupakan kamar utama di rumah ini.

Setelah masuk kedalam kamar dan membaringkan amelia ke atas kasur. Savier segara ikut membaringkan diri dan memeluk tubuh amelia."mimpi indah sayang." savier mengecup kening amelia sambil ikut terpejam dan melanjutkan tidur.

.______________________________.

  Pagi harinya savier terbangun karna sinar matahari yang mengganggu tidurnya.

  Lantas ia segera menoleh kesamping dan melihat amelia yang masih tertidur dengan pulas. Savier yang melihat itu lantas tersenyum melihat begitu cantik amelia dan terlihat polos saat tidur. Mengapa dulu dirinya begitu buta dan bodoh sampai tidak dapat menyadari begitu cantik dan baiknya amelia yang selalu ada untuknya dalam kondisi apapun. bahkan ketika dia berada di titik paling terendah, amelia tidak pernah berpaling darinya sedetikpun bahkan ketika dirinya di perlakukan tidak baik. Tapi itu bukan masalah sekarang dirinya akan selalu berada di samping istri cantiknya ini.

  Saat melihat tanda tanda amelia yang akan terbangun, segera saja savier berpura pura tertidur kembali.

  "enghh" amelia menggeliat dan mulai membuka matanya. Ketika sudah sadar sepenuhnya amelia kaget begitu merasakan ada tangan yang sedang memeluknya, begitu ia melihat ke samping terlihat lah wajah tampan savier yang sedang tertidur atau lebih tepatnya pura pura tertidur."Ahhhhhhhkkkkk."

Savier yang sedang berpura pura tertidur lantas kaget begitu ia mendengar teriakan amelia, dan segera terbangun dari berpura pura tidurnya.

"kenapa?"

"Ada apa?"

  Savier segera bangun dan mengecek seluruh kondisi amelia. Namun saat sedang melihat kondisi amelia, savier di kejutkan dengan reaksi amelia yang tiba tiba saja langsung bangkit dan segera bersujud dilantai dengan tubuh yang menggigil.

  "ma....afkan sa..saya tuan ka..karana lancang telah tidur di di kasur mi..milik a......anda." amelia terlihat begitu ketakutan bahkan sampai membuat dirinya berbicara dengan terbata bata.

  "apa yang kau lakukan?!. Cepat berdiri!." tanpa sadar savier sedikit meninggikan suaranya, yang mana malah membuat amelia semakin menggigil ketakutan.

  Melihat itu, savier tersadar dengan apa yang ia lakukan dan segera melembutkan ucapannya. "hey, tenanglah lagi pula aku yang memindahkanmu ke kamarku." ucap savier lembut sebari membantu membangunkan amelia yang masih tetap bersujud di bawah lantai, dan segera mememeluk amelia dengan lembut untuk menenangkannya sambil mengusap punggung amelia dengan penuh sayang.

 
  Savier melepaskan pelukannya dan memegang bahu amelia. Melihat amelia yang begitu ketakuttan bahkan tidak berani menatap wajahnya, membuat savier tertegun apa perlakuannya memang seburuk itu sampai istrinya saja begitu takut melihat wajahnya. Melihatnya membuat savier dilanda rasa penyesalan yang semakin dalam.

  Melihat wajah amelia yang pucat membuat savier semakin khawatir takut istrinya akan pingsan, dan benar saja tidak lama setelah itu amelia jatuh pingsan dalam pelukan savier.

  Melihat itu savier segera bergegas turun dan berteriak memanggil supir agar segera menyiapkan mobil untuk segera ke rumah sakit.

  Setelah savier masuk segera saja supir mengemudi mobil dengan begitu cepat.

  "lebih cepat lah!." teriak savier begitu panik melihat amelia yang pingsan dan begitu pucat.

  "bertahanlah sayang jangan tinggalkan aku lagi. Aku bahkan belum melakukan apapun untuk membuatmu bahagia."batin savier

_________________________________

Jangan lupa vote dan komennya
Makin banyak yang suka aku juga makin semangat buat ceritannya

Sampai jumpa di chapter selanjutnya.😊

savier's second lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang