4

7K 358 14
                                    

HAPPY READING

_____________________________

  Melihat wajah amelia yang memerah, membuat savier begitu gemas dan langsung memberikan kecupan di pipi kanan amelia. Tindakan savier malah membuat wajah amelia semakin memerah lantaran malu atas tindakan savier.

  Savier kembali berucap"kau maukan memulai samuanya dari awal bersamaku?." alih alih mendengar jawaban amelia savier malah melihat wajah amelia yang terlihat sakali bahwa ia begitu ragu dengan apa yang di ucapkan savier "Kau tidak perlu langsung menerimanya, aku akan membuktikan bahwa aku sadang tidak main main."ujar savier.

  Dengan ragu ragu akhirnya amelia mengangguk. Melihat itu savier tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya dan langsung memeluk amlia dengan begitu erat. Amelia yang mendapatkan serangan mendadak itu hanya dapat menegang, tapi tidak dapat di pungkiri bahwa dirinya begitu senang.

  Karna akhirnya penantian panjangnya terbalaskan. Amelia sudah menyukai bahkan mencintai savier dari saat mereka masih kuliah dulu, tapi dirinya hanya bisa memandang savier dari jauh dan memendam perasaannya ini.

  Meskipun dirinya masih ragu akan ucapan savier tapi tidak ada salahnya mencoba mempercayainya. Karna dirinya dapat melihat pancaran yang begitu tulus dari dalam mata savier.


  Dimalam harinya savier masih terus melihat wajah tenang istrinya yang sedang tertidur pulas. Savier saat ini sadang berfikir tentang banyaknya kejanggalan kejanggalan yang ada pada kehidupan pertamanya. Dan salah satunya adalah penyebab kecelakaan amelia yang menurutnya ada dalang dibalik kecelakaan itu.

  Lalu perusahaannya yang tiba tiba mengalami penurunan harga saham karna bocornya informasi perusahaan, kebakaran mansion, hilangnya salah satu temanya, dan masih banyak kejadian yang menjadi misteri sampai saat ini.

  Tapi kali ini savier bertekad untuk mencegah hal buruk itu terjadi, dan akan mencari penyebab utama kejadian kejadian yang menimpa dirinya dan orang di sekitarnya.

  Savier menelpon nomor seseorang untuk menyelidiki semua hal yang mengganjal. Apalagi masa lalu amelia yang tidak ia ketahui, karna yang dirinya tahu amelia hanyalah anak yatim piatu yang orang tuanya jodohkan kepadanya. Karna kasihan pada nasib malang amelia yang hidup sebatang kara.

  "halo el, aku memiliki pekerjaan untukmu. Cari tahu informasi Amelia violetta alexander, informasi itu harus sangat rinci dan tidak boleh ada yang terlewat sedikitpun."ujar savier

  "Baik tuan." balas orang yang dipanggil el itu.

  "Baik aku tunggu secepatnya besok data itu harus sudah ada."-savier.

Tut

  Telepon pun dimatikan oleh savier. Setelah melakukan itu, savier naik ke ranjang rumah sakit amelia dan ikut tertidur di samping amelia sambil memeluknya. Untung saja ranjang itu luas dan cukup untuk dua orang. "selamat malam sayang, mimpi yang indah."

Cup

  Setelah mencium kening amelia dan mengucapkan itu, savier segera menyusul amelia untuk menyelami dunia mimpi.

 

  Pagi harinya savier lebih dulu bangun karna cahaya matahari yang menganggunya, savier menoleh dan melihat jam yang saat ini menunjukkan pukul 07.25 pagi.

  Savier lantas segera membangunkan amelia yang masih terlihat nyenyak dalam tidurnya. "Bangun baby, ini sudah pagi dan saatnya bangun." ucap savier, amelia mulai merasa terusik dan secara perlahan ia membuka matanya, saat penglihatannya sudah jelas amelia begitu terkejut saat melihat savier. Tapi begitu mengingat tentang kejadian yang terjadi kemarin amelia langsung tenang kembali meskipun masih ada rasa canggung.

  "pagi sayang. Bagaimana tidurmu samalam?." ucap savier sambil mengusap rambur pirang amelia dengan penuh cinta. "pa..pagi aku tidur dengan sangat nyenyak semalam, apalagi ranjang ini terasa sangat nyaman." usapan savier berhenti saat mendengar ucapan amelia yang membuat dirinya merasa sedih, karna mengingat kembali perbuatan buruknya pada amelia.

  "Tenang saja mulai sekarang kau akan tidur di tempat yang nyaman. Karna mulai saat ini, kau akan tertidur bersama ku. Kau juga tidak perlu mengurus mansion kau adalah istriku dan sudah sepantasnya dirimu di perlakukan selayaknya istri seorang savier aldaric alexander." ujar savier dengan sedikit menyombongkan diri.

  Mendengar itu amelia sangat terharu dan dia samakin yakin bahwa savier tidak main main dengan ucapannya."Ah dan satu lagi mulai saat ini kamu harus menyebutku dengan panggilan sayang."ujar savier, Amelia yang mendengarnya merasa gugup dan tidak yakin.

  "baiklah baiklah, aku tidak akan memaksamu. Tapi, jangan memanggilku dengan sebutan tuan kau mengerti kan sayang." ucap savier dan amelia hanya mengangguk dengan patuh.

  "lalu kapan aku boleh pulang?. Aku sudah tidak nyaman berada di rumah sakit."ucap amelia

  "Dokter bilang kau boleh pulang setelah cairan infusnya habis."ucap savier.

---------------------------

  Lalu saat ini di dalam mobil mewah milik savier, suasana diselimuti dengan keheningan savier dan amelia sama sama terdiam dengan fikiran masing masing.

   Tiba tiba saja suara amelia mengagetkan savier dan membuatnya menghentikan mobil dengan tiba tiba."Berhenti savier!!."

"Ada apa amelia?. Kenapa tiba tiba menyuruhku berhenti?." tanya savier dengan begitu kebingungan.

  "tunggu sebentar di sini!." tanpa mengatakan apapun lagi amelia pergi keluar mobil. Savier sagera mengikuti amelia dibelakang, dia tidak ingin sampai amelia kenapa napa. Savier dapat melihat amelia yang berjongkok di hadapan seorang anak laki laki yang menggunakan baju lusuh dan kotor, "apa yang sedang kau lakukan?."

  Tanpa menjawab pertanyaan savier, amelia terus melihat ke arah anak itu dengan tatapan mata yang memancarkan kelembutan. "hai. Siapa namamu adik manis?." anak itu menjawab dengan ragu "namaku liam."

"begitu yah, namamu indah sekali cocok dengan liam yang tampan. Liam mau roti?."ujar amelia dengan tangan yang menjulurkan roti kedepan anak yang memiliki rambut ke abu abuan itu.

"wah terimakasih kakak cantik. Dan siapa nama kakak cantik?." liam terlihat begitu senang saat diberi roti itu. "nama kakak amelia kamu bisa panggil kak lia. Kalau begitu kakak pergi dulu yah, semoga kita bertemu lagi nanti" amelia pergi dengan melambaikan tanganya, liam juga terus melambaikan tangannya pada amelia dengan senyum lebarnya. Savier hanya memperhatikan sedari tadi dan mengikuti amelia menuju mobil kembali.

___________________________

Jangan lupa vote dan komennya

Aku sebenernya agak sedih banyak yang baca tapi dikit benget yang vote

Maaf jika ceritanya gak kalian suka, dan semoga terhibur dengan cerita buatan aku

savier's second lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang