HAPPY READING
__________________________Para pelayan sekarang sedang berkumpul di aula utama mansion tanpa terkecuali. Ruangan itu begitu hening dengan aura yang begitu mengcekam tak lama terdengar suara ketukan sepatu yang beradu dengan lantai, suara itu begitu mendominasi. Tentu saja mereka tahu siapa pemilik suara itu, siapa lagi kalau bukan tuan mereka yaitu savier aldaric alexander.
Saat melihat tuan mereka datang, para pelayan segera menundukkan kepala. Sementara savier yang melihat itu hanya mendang mereka dengan wajah datar.
"SEMUANYA DENGAR!!!. AKU MENGUMPULKAN KALIAN SEMUA DI SINI UNTUK MENGUMUMKAN, BAHWA SEMUA PELAYAN DI RUMAH INI SAAT INI DAN DETIK INI JUGA. DI PECAT SECARA TIDAK TERHORMAT!!!." lantang savier dengan suara yang begitu keras bahkan sampai terdengar di semua penjuru ruangan yang begitu besar ini."Ta..tapi kanapa tuan apa kami melakukan ke salahan?." tanya salah satu pelayan dengan suara yang begitu kentara sekali bahwa saat ini dia begitu gugup dan takut.
Semua pelayan juga ingin mananyakan ini, karna mereka tahu. Setelah di pecat secara tidak terhormat dari rumah ini, maka mereka akan ke sulitan mencari pekerjaan lagi. bahkan mencari pekerjaan yang gajinnya setara dengan bekerja menjadi pelayan keluarga alexander.
Savier yang mendengar itu langsung tersulut emosi. Apa mereka tidak mersa bersalah sedikitpun setelah memperlakukan amelia dengan sangat kejam. Jangan kalian kiri savier tidak tahu bahwa selama ini seluruh pelayan di rumah ini selalu memperlakukan amelia dengan kejam. Bahkan sebelun terlahir kembali dia tehu bagaimana para pelayan memperlakukan amelia dengan sangat buruk. Hanya saja, dulu dia hanya menganggapnya angin lalu dan mengabaikanya.
Tapi sekarang, savier tidak akan diam saja dia akan membalas semua orang yang memperlakukan amelia dengan buruk. Dan yang pertamakali akan merasakannya adalah para pelayan yang ada di kediamanya ini. Savier tidak akan pernah melupakan perilaku buruk mereka kepada amelia. Bahkan mengingatnya saja sudah membuatnya ingin sekali membunuh mereka satu persatu dengan tangannya sendiri.
Pertama meraka sering menyuruh amelia melakukan pekerjaan mereka bahkan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh seorang laki laki, seperti mengangkat barang yang berat. Kedua tidak memberikan amelia waktu untuk beristirahat. Ketiga hanya memberikan roti keras dan sup dingin bekas kemarin kepada amelia. Keempat mereka selalu memperlakukan amelia dengan kasar bahkan tidak segan untuk memukul amelia. Dan masih banyak perlakuan perlakuan buruk mereka yang lain kepada amelia.
Tapi savier juga sadar mereka tidak mungkin melakukan itu jika saja dirinya memperlakukan amelia dengan baik. Mereka pasti menganggap amelia hanyalah istri pajangan yang membuat mereka berani melakukan itu apalagi mengingat sifat amelia yang kadang terlalu baik dan pemaaf.
"Kau masih saja menanyakan kesalahanmu!!." ucap savier dengan aura yang begitu mengintimidasi. Para pelayan yang merasakan itu langsung gemetar ketakutan.
"Itu karna kalian telah berani melukai istriku yang merupakan nyonya di rumah ini!!. Apa itu bukan kesalahan?." semua pelayan yang mendengar ucapan savier langsung menegang, apalagi saat savier menekan kata istriku dan nyonya membuat mereka semakin ketakutan.
Savier yang melihat mereka terdiam mulai kembali berucap "Apapun itu kalian semua aku pecat sejarang juga, dan kalian semua segera angkat kaki dari sini."
Salah satu pelayan berambut coklat membernikan dirinya untuk berbicara. Meskipun sekarang rasanya dia inngin pingsan karna aura yang begitu mengimintidasinya ini. "memangnya salah kami melakukan itu toh dia hanya wanita rendahan dan kotor. Untuk apa kami menghor-"
Dor
Sebelum pelayan berambut coklat itu selesai bicara. Savier sudah lebih delu menembak kepala pelayan itu menggunakan pistolnya yang selalu dia bawa kemana mana, membuat darah pelayan itu ke mana mana bahkan sampai ada yang terkena ke baju mereka. Semua orang yang ada di ruangan itu menjerit histeris saat melihat mayat pelayan itu dengan keadaan kepala yang berlubang.
"Sekali lagi aku mendengar ada yang mehina istriku aku tidak segan membunuhnya saat itu juga. PERGI!!!." tanpa banyak kata lagi mereka langsung berlari keluar mansion. Jika kalian bertanya bagaimana dengan barang barang mereka?. Jawabannya adalah mereka tidak memperdulikan itu karna saat ini nyawa mereka lebih penting.
Setelah itu savier memanggil orang untuk membersihkan mayat pelayang yang ia tembak tadi. Saat sedang berjalan menuju kamarnya, savier merasakan handphone nya bergetar didalam sakun. Sevier langsung mengangkat telepon itu.
"Halo tuan alexander. Saya ingin menyampaikan bahwa nyonya sudah sad-"
Tut
Tanpa menunggu lama lagi, savier segera mematikan telepon itu tanpa mendengarnya sampai selesai. Dan bergegas menuju rumah sakit dengan mobil yang melaju begitu cepat.
-----------------------------
Sesampainya savier di rumah sakit, dia langsung berlari menuju ruangan dimana amelia di rawat. Saat melihat pintu ruang rawat amelia, savier segera menerobos masuk tanpa memperdulikan apapun.
Brak
Suara pintu yang di dobrak oleh savier membuat orang yang berada di ruangan itu terkejut. Savier yang melihat amelia sedang duduk diatas ranjang rumah sakitnya segera berlari dan memeluk amelia, amelia yang mendapatkan perlakuan seperti itu menegang kaku di dalam pelukan savier.
"Apa kau baik baik saja?. Apa ada yang sakit?. Katakan padaku apa ada sesuatu yang kau butuhkan?." savier terus bertanya tanpa memberikan kesempatan amelia untuk menjawabnya, dan melihat keseluruhan tubuh amelia yang masih terdiam kaku. Melihat dokter yang hanya diam saja savier segera bertanya tentang kondisi amelia kepada dokter. "Bagaimana keadaan amelia dokter?." tanya savier.
"Tenang saja tuan, keadaan nyonya sudah lebih baik. setelah cairan infusnya habis anda boleh membawa nyonya pulang. Kalau begitu saya pamit, permisi." jawab dokter yang memeriksa amelia dan segera berjalan keluar ruangan.
"Amelia" panggil savier dengan begitu lembut karna sedari tadi ia terus melihat amelia yang hanya terdiam. "Ma..maafkan saya tuan kar--" ucapan amelia terpotong karna savier segara berbicara.
"Kenapa kau meminta maaf amelia kau tidak melakukan kesalahan apapun. Seharusnya aku yang meminta maaf karna selalu berprilakau sangat kasar kepadamu. Aku mohon maafkan aku, berikan aku kesempatan untuk menebus kesalahanku dan memberikan kebahagiaan padamu sayang." ucap savier begitu tulus sambil memeggang kedua tangan amelia dengan lembut. Amelia begitu terkejut mendengar kata kata savier apa lagi mendengar kata sayang yang terucap dari savier untuknya itu mebuatnya salah tingkah dengan wajah yang memerah.
____________________________
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA.
SAMPAI JUMPA DI CHAPTER SELANJUTNYA
BAY BAY.

KAMU SEDANG MEMBACA
savier's second life
Teen Fiction"Maafkan aku yang telah menyianyiakanmu dan membuatmu menderita. kenapa aku baru menyadari betapa aku mencintaimu, ketika kau sudah tidak ada di sisiku lagi. Andai ada kesempatan kedua aku pasti akan selalu membahagiakanmu, dan membuatmu menjadi wan...