3

193 26 1
                                    

Vadeliro POV

Kini aku tengah duduk di antara keluarga ku yang sudah bertahun2 ku tinggal melalang buana di negri orang. Aku sedang menikmati makan malam kami, menikmati kerinduan yang sudah lama tertabung.

"kamu kenapa mendadak pulang del, seharusnya tadi kabarin dulu jadi papa bisa luangin waktu buat jemput kamu di bandara" ucap papaku

"yahh niatnya surprise pa... lagian aku tau papa sibuk, aku bisa ko kesini pake taxi tadi dari bandara" jawabku menghalau kekhawatiran papa

"Lo balik ke sini ga bawa oleh2 bro?" Kini adikku yang mulai menyebalkan, bukannya menanyakan bagaimana kabarku disana malah menanyakan oleh2 sialan.

"ada noh ntar ambil aja di kamar gue, Lo mah gua baru juga balik bukannya tanya kabar gua gimana malah nanyain oleh2" sewotku padanya

"Ya Lo udah di sini makan banyak gini ya Brati Lo gapapa lah" ucapnya tak kalah sewot

"Sssttt udah2 kebiasaan kalo ketemu udah kayak kucing sama tikus" ucap mama melerai perdebatan kecil kami.

Ya... Inilah yang aku rindukan jika sedang di sana, vibe aku yang sewot2 an dengan robi adikku. Ya sebenarnya jarak umur kita tidak begitu jauh, itu kenapa dia seperti tak ada sopan2nya padaku, tapi aku tau sebenarnya dia sungguh menyeganiku.

Aku kembali ke kamar saat makan malam telah selesai, Robi sudah membawa beberapa oleh2 yang sengaja ku belikan untuknya, adik satu2nya bagiku.

Hampir saja aku melupakan sesuatu. Aku lupa mengabari kekasihku, Marsha. Dia pasti menunggu kabarku.  Segera aku mengecek handphone ku yang sejak terahir aku mengangkat telfon tadi tak aku cek lagi.

Dan benar saja ada 27 Miss call dari 'marshamine'. Buru2 aku segera menghubunginya balik.

Selang semenit Marsha mengangkat telfon ku.

"Ah... Ahirnya kamu call aku juga, i really worred babe" ucapnya di sebrang sana

"Iya maaf sayang aku tadi lupa, sampe di Indonesia langsung buru2 ke rumah, dan ketemu mama. Sampe lupa untuk kabarin kamu, maaf udah buat kamu khawatir ya." Ucapku merasa bersalah telah membuatnya menunggu.

"Iya gapapa, aku cuman takut kamu belom sampe rumah tadi, makanya aku call kamu, mana ga di angkat lagi kan makin overthingking aku" ucapnya yang aku tau ekspresinya pasti sangat lucu saat ini.

"iya maaf sayang ya, kamu mau kemana hari ini? Udah sarapan?" Ucapku yang mengetahui kini disana tengah pagi hari.

"Aku mungkin ke galeri kamu sih hari ini buat check buku pengunjung, sama maybe ke park. Aku juga baru mau sarapan ini trs kamu call" ucapnya menceritakan kegiatannya hari ini nanti.

"Oh ya maaf ya sarapan sekarang gih, aku juga pamit ya sayang mau bobo, besok kayaknya bakal ada beberapa kegiatan pagi" ucapku sembari bersiap untuk tidur.

"Iya babe, have a nice dream good night dari sini yang masi cerah banget hehehe" ucapnya sembari tertawa gemas, ahh baru sehari aku mulai merindukannya.

"Have a nice day buat kamu, good morning juga dari sini yang good night" ucapku tak kalah gemas menggodanya.

Setelah beberapa menit mengobrol dan saling memberikan kabar dan jadwal masing2 panggilan kami tutup.
Aku yang bergegas untuk tidur dan dia yang bersiap untuk kegiatan hari ini.

Zee POV

"Ah ya pak, saya akan datang tepat waktu untuk menyambutnya" ucapku di sela obrolan telfonku dengan HRD kantorku.

"ya, saya sangat berterimakasih atas keprosionalan anda pak Zee, semoga kerjasama kita dengan beliau berjalan baik di perkenalan awal kita besok" ucapnya di sebrang sana.

panggilan selesai, dan aku mengirimkan chat untuk seseorang yang harusnya aku jemput untuk ke kantor besok

"aceruu aku besok ada kegiatan dulu sebelum ke kantor, bertemu dengan orang yang punya home art di Italia yang kemarin aku ceritakan ke kamu, jadi aku ga bisa jemput kamu besok, maaf ya" it atulah isi pesanku pada rashelia

Selang beberapa menit rashelia menjawabnya hanya dengan stiker jempol dua, suka menyebalkan memang anak itu.

Kini sedang membaca profile seseorang yang akan ku temui besok, ini aku gunakan untuk mengetahui lebih lanjut informasi tentang dia supaya besok saat bertemu untuk proses perkenalan aku sudah mengetahui tentangnya, latar belakang usahanya terbentuk.

Sekitar satu setengah jam sudah berlalu kini kantuk menghampiriku, aku menyudahi kegiatan mengkepoin seseorang yang sekarang aku tau namanya Vadeliro putra franjoro, yahh aku cukup kaget mengetahui marga nya, 'franjoro' itu adalah sebuah marga yang memiliki perusahaan garmen terbesar di Indonesia sekarang. Dan bukan hanya itu, ternyata dia orang Indonesia asli dan lebih kagetnya alamat rumahnya yang sekota dengan ku. Ini adalah sedikit informasi yang membuatku sedikit tercengang, apa mungkin aku mengenalnya?.

Tak ingin memikirkan hal ini lama  aku memutuskan untuk segera tidur agar tak terlambat berkegiatan besok.

Rashelia POV

Aku tak berniat begadang malam ini tapi kenapa ahir2 ini perasaanku terasa mengganjal, bayangan tentang vadeliro lagi2 menggangu jam tidurku. Harusnya aku segera tidur agar besok tak terlambat ke kantor terlebih tadi Zee mengabariku kalau besok dirinya tak bisa menjemputku.

Entah mengapa aku merasa vadeliro berada sangat dekat sekarang, apa karna rindu ini sudah menjadi halusinasi bagi diriku sendiri? Ah jika iya aku sudah benar2 di pucuk merindukannya.

Aku sudah lama tak mengunjungi orang tua vadeliro, bukan tak ingin atau tak rindu oleh mama, tapi aku hanya tak sanggup untuk melihat rumah yang penuh dengan kenangan kami berdua. Mungkin aku akan mengunjung mereka nanti jika aku libur kerja.

pesan terahir yang aku kirimkan 3 tahun kebelakang tak pernah di baca oleh vadeliro, entah nomorku sudah di blok olehnya atau nomor dia yang ganti atau bahkan hilang handphone dia. Im never know

aku hanya terus berharap untuk di beri kesempatan bertemu dengan dia tak apa sekalipun itu tak di sengaja.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

rashelia jangan sedih ya nanti kalau tau vadeliro udah punya neneng Marsha

See u next🙌

Love is trueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang