Part Fourteen

507 51 4
                                    

   Keesokan harinya, semua keluarga sedang berkumpul bersama diruangan Gulf. Mereka semua tengah menunggu kedatangan bayi mungil yang akan diantar oleh suster Prim.

   Bahkan kedua orang tua Gulf yang seharusnya sudah berangkat ke kantor ditunda beberapa menit terlebih dahulu.

   Saat ini Gulf sedang sarapan disuapi oleh Bundanya. Diseberangnya ada Min yang lagi menata perlengkapan bayi, dan Luke duduk di sofa sambil minum kopi.

"Bunda Phi Mew kok ga datang-datang" tanya Gulf.

   Ya memang Mew sedang keluar untuk bertanya pada dokter Namtan, apakah bayinya boleh dibawa keruangan Gulf. Dan dokter Namtan mengizinkannya, namun setelah si bayi sudah dimandikan.

"Sabar sayang, sebentar lagi pasti datang" jawab Yaya.

Kriet~

   Mew memasuki ruangan. Belum sempat dirinya menghampiri Gulf, namun istrinya itu sudah bertanya. Sepertinya Gulf sangat antusias untuk melihat bayinya.

"Bagaimana Phi? Apa baby boleh dibawa ke sini?" Tanyanya.

"Boleh, baby-nya lagi mau mandi. Kita tunggu na" jawab Mew.

   Selang beberapa menit suster Prim datang sambil mendorong bedtroli bayi.

   Ketika suster tersebut membuka pintu, mata Gulf langsung tertuju ke putra kecilnya. Ia merasa senang dan terharu begitu melihat buah hatinya sudah lahir. Dan Gulf tidak sabar untuk menggendongnya.

"Suster Prim saya ingin menggendongnya boleh?" Ucap Gulf.

"Tentu boleh Khun Gulf" jawab suster.

   Setelahnya suster Prim menyerahkan bayi tersebut ke Gulf.

"Hallo kesayangan Papa. Welcome to the world baby" ujar Gulf seraya menggenggam tangan mungil bayinya.

   Baik Mew, Ibunya, dan kedua orang tua Gulf yang menyaksikannya tersenyum senang.

"Baik Khun Gulf, bayinya ingin diberi nama siapa? Biar nanti saya beritahu ke dokter Namtan untuk segera mengurus akta kelahirannya" ujar suster Prim.

"Hng.. Phi Mew belum memberinya nama?"

"Belum. Phi sengaja ingin memberikannya bersama begitu kamu sudah sadar Gulf" balas Mew.

"Alvinndra Alexander Jongcheveevat. Bagaimana Phi?"

"Nama yang bagus sayang, Phi menyukainya"

"Nah suster Prim, itu nama bayiku ya"

"Baik. Kalau begitu saya permisi untuk pergi ke ruangan dokter"

"Pastikan diurus semuanya ya suster. Soal biaya beritahu saya totalnya" ujar Luke.

"Baik Khun" ucapnya, lalu melangkah keluar.

   Selepas kepergiannya suster, masing-masing dari mereka langsung menghampiri Gulf.

"Makasih ya sayang sudah melahirkan baby Alex dan sudah mau bertahan untuk kami semua. Hai jagoan, ini Daddy" ucap Mew sambil mengecup kening Gulf dan bayinya.

"Huum sama-sama Phi Mew. Makasih juga sudah selalu berada disisi Gulf" balasnya seraya tersenyum.

"Huhu Min ga nyangka kita udah jadi nenek ya" ujar Yaya.

"Iya bener, kita jadi merasa cepat tua" balas Min.

"Yang penting Bunda sama Ibu masih cantik" timpal Gulf.

"Termasuk Ayah juga dong masih ganteng" sambung Luke.

"Hahaha"

   Semuanya tertawa, sederhana tapi bahagia. Moment yang mungkin hanya dirasakan sekarang, tanpa tau kedepannya bisa merasakan. Memori yang indah untuk dikenang, bersama orang tersayang.

He's My Husband [MewGulf] ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang