Part Four

662 68 0
                                    

NOTE: Ingat! Story ini MEWGULF, MEWGULF. No GULFMEW. Jadi yang mengira GULFMEW, salah besar!. Sebab diakhir ending akan beda.
.
.
.
.
.

   Seminggu yang lalu setelah pertemuan dua keluarga. Kini hari spesial tiba. Hari dimana pernikahan Mew dan Gulf terlaksana.

"Selesai. Anak Ibu tampan sekali" puji Min setelah memasangkan dasi.

"Ibu, apa kita mau ke rumah Gulf?"

"Yaps benar sekali, kan hari ini Mew dan Gulf mau menikah"

"Menikah itu apa Bu?" Tanyanya.

"Menikah itu dua orang yang sudah terikat satu sama lain dan sudah mengucapkan janji suci. Dimana hubungannya akan menjadi suami istri. Suami berperan menafkahi istri, dan istri berperan melayani suaminya"

   Selesai menjelaskan, Min menunduk lesu. Pikirannya kembali kepada sang putra. Apakah Mew bisa menafkahi Gulf dengan kondisinya yang seperti ini? Dan Gulf, apakah dia bisa sabar menghadapi tingkah Mew yang mempunyai kelainan?

   Namun pikirannya itu buru-buru dihilangkan. Saat ini Min hanya mendoakan yang terbaik untuk putra dan calon menantunya. Semoga keduanya selalu bahagia.

"Sepertinya Bright sudah menunggu dibawah. Ayo kita turun nak" ucapnya sambil menuntun Mew dan berjalan menuruni tangga.

"Bright ayo kita berangkat" ucap Min.

"Baik Bu, ayo"

   Setelahnya Min, Mew, dan Bright memasuki mobil dan segera menuju ke rumah keluarga Traipipattanapong.

***

Tok.. tok.. tok

"Gulf, apa Bunda boleh masuk?"

"Boleh Bunda"

"Waahh cantiknya anak Bunda" puji Yaya.

"Bundaaa Gulf itu tampan bukan cantik" jawabnya seraya cemberut.

"Baiklah, anak Bunda yang manis dan tampan"

"Itu lebih baik, hehe"

"Gulf sayang, dengarkan Bunda ya nak. Mulai saat ini Gulf akan mempunyai kehidupan yang baru. Kehidupan dimana Gulf akan tinggal bersama dengan suami. Kehidupan juga tak selamanya selalu bahagia, pasti ada lika liku permasalahan. Maka dari itu Bunda hanya berpesan. Apapun yang terjadi dan masalah yang akan dihadapi, Gulf harus tetap bersama Mew ya. Apa Gulf bisa berjanji itu kepada Bunda?"

"Bunda, Gulf tidak mau berjanji dan takut mengingkarinya. Tapi Gulf akan berusaha untuk mendengarkan nasihat Bunda dan juga menjadi istri yang baik untuk Phi Mew" jawabnya sambil tersenyum.

"Duhhh anak Bunda sudah dewasa ya. Sini peluk Bunda dulu sayang"

"Ekhem, Ayah ga dipeluk juga nih" ucap Luke yang baru saja masuk.

"Kenapa kamu sangat cepat dewasa ya Gulf? Padahal waktu itu kamu masih kecil yang selalu manja ke Ayah sama Bunda"

"Ihhh Ayah, masa iya aku selalu kecil. Kan ada fase perkembangan pertumbuhan manusia" ucap Gulf.

"Haha iya iya, Ayah hanya bercanda"

"Anak Ayah Bunda yang manis dan tampan ini sudah dewasa. Tugas Ayah dan Bunda yang mendidik, menjaga, dan merawat Gulf sudah selesai. Kini saatnya Gulf lah yang harus menjaga, melayani, dan merawat Mew. Ayah sama Bunda berharap Gulf selalu setia dan mencintai Mew sampai ajal menjemputnya. Ayah juga berharap Gulf selalu sabar dalam menghadapi tingkah Mew dan menerima kondisinya saat ini" ucap Luke.

He's My Husband [MewGulf] ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang