#04 Jung Jeno

4.4K 268 8
                                    

enjoy~

abaikan typo🙏🏻


lil bit 🔞

Malam ini Jaehyun terlihat sibuk. Jari-jari panjang miliknya tak henti-henti berkutat dengan tombol-tombol yang berada di laptopnya. Sedangkan sesekali ia menengok ke arah keranjang bayi yang berada di sisi Renjun, istrinya yang sedang tertidur juga. Memastikan bahwa putra sulungnya tertidur nyenyak, juga sesekali mengelus perut besar sang istri ketika istri manisnya itu menggeliat kecil dalam tidur nyenyaknya.

Jaehyun mengerutkan dahinya sembari membaca hasil pekerjaannya sendiri. Namun dengan tiba-tiba, Renjun bergerak tak nyaman dengan suara lenguhan keluar dari bibirnya. Jaehyun dengan segera menutup laptopnya dan berfokus pada Renjun. Ia ingat sebelum Renjun tidur, istrinya itu sempat mengeluh sakit karena kontraksi palsu. Dan kini melihat istrinya yang terbangun dan fokus merasakan sakit yang di timbulkan akibat kontraksi.

"Sayang, dimana yang tidak nyaman?" Jaehyun mengelus perut Renjun yang besar, sesekali mengecup dahi sang istri.

"S-sayang, J-jenoku..." Suara Renjun terpatah-patah, wajahnya sangat pucat sekarang.

Jaehyun yang mendengar ucapan Renjun segera menggendong sang istri menuju mobil, dan melajukan mobilnya menuju rumah sakit secepat mungkin.

Saat istrinya telah mendapat pelayanan dari pihak rumah sakit, Jaehyun menelfon salah satu kerabat dekatnya untuk menjaga Jaemin di rumah. Ia juga menelfon beberapa suruhannya untuk membawakan barang-barang yang dibutuhkan Renjun dan Jeno secepatnya. Tak lupa ia juga mengabari orang tua dan mertuanya bahwa Renjun segera melahirkan putra mereka.

Renjun telah mendapat suntikan pereda nyeri, kini wajah ayu itu sudah tidak meringis kesakitan meskipun bibirnya masih sangat pucat, ia telah terlentang di kasur rumah sakit dengan lemah namun senyum semangat menyambut buah hatinya mendominasi. Renjun semakin mengembangkan senyumnya ketika melihat suaminya tercintanya muncul dari balik pintu dengan wajah khawatir.

"Bagaimana keadaanmu, sayang?" Renjun menggeleng kecil, mengelus rahang tegas milik Jaehyun. Suaminya itu terlihat sangat lucu ketika sedang khawatir seperti ini.

"Aku tidak apa-apa, sayang. Tidak sabar melihat putra kita, tapi kata dokter tidak secepat itu dan melalu banyak proses yang panjang. Bisa berikan aku air putih?" Jaehyun dengan secepat kilat memberikan botol air minum kepada sang istri. Renjun meneguk hingga habis tak tersisa.

"Nanti jika kau tak bisa menemaniku berada di luar operasi, tidak apa-apa."

"Aku akan selalu menemanimu, sayang. Aku akan selalu berada di sisimu, aku ingin lihat semua proses kau berjuang untuk putra kita. Aku ingin kita sama-sama berjuang."

"Tapi kau akan melihat perutku di sobek untuk mengeluarkan anak kita, tidak apa?" Bukan jawaban yang Renjun dapatkan, namun sebuah tangisan. Renjun terkekeh gemas, padahal ia belum di operasi tapi Jaehyun sudah menangis seperti ini. Lucu sekali suamimu Huang.

"Jika aku membuatmu marah, tolong pukul saja aku dengan keras. Tapi aku berjanji tidak akan menyakitimu dan berusaha untuk tidak membuatmu marah. Istriku yang cantik, terima kasih telah menjadi mama yang hebat untuk Jaemin dan Jeno."

Renjun mengusap air mata Jaehyun dengan gemas, meskipun dirinya juga ikut terharu dan kondisi matanya yang terus menerus mengeluarkan air mata. Hidung mancung milik sang suami di cubit kecil, lalu di kecupnya pelan, "Suamiku sekarang terlihat seperti bayi juga. Apakah nanti aku akan menjadi ibu dari tiga orang bayi?"

"Sayaaaang"

"Ibu mertua sepertinya berbohong kepadaku. Beliau bilang jika putra tunggalnya ini tidak mudah menangis. Tapi coba kuingat lagi ya... Jung Jaehyun pernah menangis ketika aku menerima lamaran manis darinya, ia juga menangis kencang ketika melihatku berjalan menuju altar dihari pernikahan kami. Ia juga menangis ketika aku memberi tahu bahwa aku sedang mengandung putra pertama kami. Dan sekarang ia juga menangis seperti bayi sebelum aku melahirkan putranya." Goda Renjun yang membuat sang suami mengerucutkan bibirnya.

JUNG'S FAMILY | JaerenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang