Karena mood Jaehyun yang sedang berantakan akibat istrinya beberapa jam yang lalu di rendahkan di depan umum, pasangan suami istri inipun memutuskan untuk kembali ke kekediaman mereka.
Sedari berada di mobil, Jaehyun hanya diam. Matanya fokus menatap depan, namun tangan satunya senantiasa menggenggam tangan sang istri. Keadaan Renjun kini sudah baik-baik saja, namun ia juga ikut terdiam karena aura marah sang suami masih terasa.
"Jaehyunie..."
Jaehyun menoleh sekilas ke arah Renjun yang menatapnya tenang. Tangan sebelah Renjun yang tidak di genggam oleh Jaehyun di gunakan untuk mengusap rahang Jaehyun yang masih mengeras.
"Hey, tenanglah sayang. Aku sudah tidak apa-apa. Tidak perlu marah lagi ya? kita akan habiskan waktu berdua di rumah saj-"
"Kita akan pergi ke Paraty Island malam ini."
Renjun sedikit terkejut walaupun sebenarnya ia sudah terbiasa dengan hal-hal mendadak yang diadakan Jaehyun seperti ini.
"Baiklah, anak-anak bagaimana?"
"Mereka aman bersama ibu dan ayah, sayang. Kita hanya pergi selama 3 hari saja."
"3 hari? Jaehyunie, itu cukup lama. Aku takut Jeno akan rewel, dan biasanya Jaemin juga akan rewel jika berlama-lama jauh dengan kita."
"Kita masih bisa menemui dan mengetahui kondisi mereka melalui panggilan video, sayang. Aku hanya ingin berdua bersamamu.."
Pada akhirnya Renjun mengangguk kecil menyetujui Jaehyun, bagaimana pun Renjun paham dengan perasaan Jaehyun.
"Baiklah, hanya ada kita berdua."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesampainya di tempat tujuan menggunakan helikopter yang Jaehyun Renjun punya berkat hadiah pernikahannya dari ayah Jaehyun, dengan segera Jaehyun menggendong Renjun ala bridal style menjun resort pribadi yang ia pesan secara mendadak, untung saja resort tersebut tersedia kosong.
"Kau terlihat semakin tampan jika tersenyum seperti ini." Renjun mengelus pipi Jaehyun, " Tampan sekali jika lubangmu ini terlihat."
"Karena disini hanya ada kita berdua, tidak ada orang gila lagi. Tidak ada satu orang pun yang akan mengganggu kita sayang."
Renjun terkekeh, menyamankan kepalanya di dada bidang Jaehyun. Ini pertama kalinya Jaehyun mengajaknya berlibur di pulau ini. Cantik, di pulau terpencil ini hanya ada dirinya dan sang suami. Renjun jadi ingin mengajak dua pangerannya berlibur kesini, pasti sangat menyenangkan melihat dua putranya bermain di sekitar pantai bersama dirinya dan Jaehyun.
Setelah memasuki villa, Jaehyun menurunkun Renjun dari gendongannya. Pria dengan wajah kelewat cantik itu berkeliling dengan kaki berjinjit, habit lucu yang dimiliki Renjun jika pria itu sedang menganggumi sesuatu.
