Part 3

594 65 7
                                    

Sinar matahari masuk ke celah-celah jendela sehingga membuat seorang pria manis yang tengah tertidur menggeliat kan tubuhnya pelan, mata bulat indah itu perlahan terbuka dan pandangan nya langsung tertuju pada gorden kamarnya.

Kilasan tragedi tadi malam mulai berputar.

Flashback.

Tampak seorang pria yang tengah tertidur pulas,pukul 23:00,gadis itu menggeliat pelan ketika pelayan nya yang tengah tergesa-gesa memasuki kamarnya.

"Tuan muda bangun,kita harus cepat pergi dari sini."ucapnya dengan suara pelan.

Luffy langsung terduduk,heran."ada apa kakak pelayan,aku masih mengantuk."dengan nyawa masih terkumpul setengahnya Luffy berusaha bangun menuruti keinginan pengasuh nya itu.

Dorr,,,,dorrr,,,.

Suara tembakan yang terdengar seketika membuat nyawanya langsung terkumpul begitu saja, matanya langsung terbuka lebar."kakak pelayan ada apa ini?, kenapa ada suara tembakan?,Otou-san dan Okaa-san kemana kakak pelayan?."tanya Luffy khawatir ketika ia baru mengingat kedua orangtuanya.

"Nanti saja saya jelaskan,kita harus pergi sekarang juga Tuan muda."Luffy dan pengasuh nya langsung keluar kamar dengan mengendap-endap, mereka berdua akan keluar dari rumah lewat ruangan bawah tanah yang sudah ayahnya siapkan dari dulu apabila ada sesuatu yang menimpa nya sewaktu-waktu.

Ayahnya adalah seorang pebisnis handal dan terkenal, banyak orang yang memusuhi nya bahkan sudah beberapa kali berencana untuk membunuh ayahnya,hanya karena mereka merasa tersaingi dan iri dengan kekayaan kedua orangtuanya, padahal,ayahnya orang yang baik dan ramah.

Kini Luffy dan pengasuhnya sudah berada di depan pintu lorong bawah tanah,dengan pelan-pelan pengasuhnya membuka pintu otomatis tersebut agar tidak menimbulkan suara apapun.

"Kalian cepat bereskan mayat menjijikkan ini,jangan biarkan satu orangpun dapat keluar dari rumah ini,dan ingat, buatlah peristiwa ini seakan-akan sebuah tragedi pencurian."suara tegas dari seorang pria itu terdengar di indera pendengaran Luffy.

Setelah pintu terbuka, mereka berdua langsung masuk kedalam lorong ruangan bawah tersebut."Luffy-sama,ini kalung dari ibu anda,ini untuk anda Luffy-sama."

Luffy langsung menerima kalung indah tersebut,kalung milik sang ibu tercinta.

"Tapi kakak pelayan,apa Tou-chan dan Kaa-san baik-baik saja?, kenapa hanya kita berdua di sini?." Pikiran negatif mulai menghantuinya, mungkinkah Ayah dan ibunya?, tidak mungkin kan?, Luffy mulai terisak.

"Luffy-sama anda harus kuat,aku yakin anda pasti bisa,yang perlu anda lakukan sekarang hanya mengikhlaskan nya."ucap pengasuhnya lembut sambil mengelus pundaknya.

Luffy hanya menangis terisak,ayah, ibunya yang sangat ia sayangi bahkan pelayan-pelayannya yang telah di anggapnya sebagai keluarga telah mati terbunuh.

Tap,,,,tap,,,tap,,,.

Terdengar suara di balik pintu rahasia tersebut,lantas dari dan pengasuhnya mempercepat langkahnya."kita harus cepat Luffy-sama,anda harus cepat melarikan diri,ingat Luffy-sama harus lolos dan bersembunyi,di kalung itu merupakan sandi bank uang simpang orang tua anda,gunakan uang itu sebaik mungkin dan mulai lah hidup baru,pergilah cepat dari negera ini, Luffy-sama harus bisa saya yakin."

"Lalu bagaimana dengan kakak pelayan?."Luffy menatap khawatir pengasuhnya

"Saya akan baik-baik saja,kita harus berpencar, Luffy-sama segera lah berlari ke jalan raya,anda bisa minta pertolongan kepada orang yang melintas di sana."

My Possesive Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang