Part 14.

443 36 28
                                    

Di sisa kesadaran nya Luffy melihat Zoro pergi begitu saja bersama bodyguard tanpa memperdulikan dirinya.

"Sampai detik terakhir pun kamu tidak memperdulikan ya Zoro."batin Luffy sedih .

Luffy yang sudah menyerah tiba-tiba melihat seseorang yang berenang menghampiri nya.

"Apa kah itu malaikat maut yang menjemput ku."guman Luffy lagi namun belum jelas siapa yang menghampiri nya matanya sudah terpejam terlebih dahulu.

Law,ya dia lah sosok yang menolong Luffy,ia dengan tergesa-gesa terjun ke dalam laut demi menolak sang pujaan hati,meski ia tahu kalau ia tidak pandai berenang.

Setelah berhasil membawa Luffy naik ke atas permukaan Law buru buru membawa ke mobil dan memberikan pertolongan pertama.

Pertama-tama ia akan menganti dulu pakaian Luffy yang basah dengan tangan yang agak gemetaran Law membuka baju si mungil.

"Maafkan aku,tolong maafkan aku,,,."ucap Law sambil membuka satu persatu kancing baju tersebut.
"Aku tidak berniat melecehkan mu."ucap nya lagi."bukan kah Law seorang dokter bukan kah juga hal seperti sudah sering terjadi, lalu untuk apa ia minta maaf, entahlah mungkin otak cerdas sedang blank saat melihat kondisi pujaan hatinya.

Selesai memberikan pertolongan pertama Law langsung melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi hingga tak membutuhkan waktu lama ia sudah sampai ke lab pribadi miliknya.

Dengan tergopoh-gopoh ia berlari sambil mengendong Luffy,ia meneriaki nama Kid berulang kali dengan keras,hingga se empu nya nama datang menghampiri,namun saat Kid melihat Law yang sedang mengendong seseorang yang sangat ia kenal amarahnya memuncak.

"Dasar kau Trafalgar,apa yang kau lakukan,dasar bajingan."maki Kid
"Apa yang telah kau lakukan padanya,kau menyakiti nya,apa kau lupa kalau dia itu milik Roronoa Zoro, sampai orang itu tahu kau menculik kekasih nya,dia bisa menghancurkan mu kapan saja,apa kau tidak ingat apa yang sudah dia lakukan pada perusahaan mu hanya karena kau menggoda ke kasihnya."ucap Kid dengan lantang ia tidak habis pikir dengan jalan pikir sanh atasan.

"Sudah selesai bicara,kalau sudah tolong selamatkan dia terlebih dahulu,aku akan menjelaskan nya nanti."ucap Law dengan nada cukup pelan.

"Bawa dia ke ruang gawat darurat."ucap Kid memandang Luffy yang tengah sekarat.
"Kau juga sudah tahu kan jika seorang dokter yang mengalaminya gejala panik di larang masuk ruang operasi."ucap Kid kembali,lalu Law hanya bisa menunggu di depan pintu ruang operasi,ia menatap lampu ruang operasi dengan putus asa.

"Gawat, saturasi oksigen pasien turun drastis, pasien berada dalam kondisi kritis."Kid lalu memberikan perintah dengan serius pada asistennya.

Tengah-tengah operasi jantung Luffy terus melemah hingga di layar monitor menampilkan garis lurus pertanda jantung Luffy berhenti berdetak.

Law yang melihat dari luar kembali panik,ingin masuk namun pintu itu terkunci ia hanya bisa berharap saja Semoga ada keajaiban untuk Luffy.

°°°°°••••••°°°°°

"Kaa-san, Tou-chan."pekik Luffy senang ketika melihat kedua orangtuanya tengah duduk di sebuah taman yang indah.
"Aku sangat merindukan kalian."ucap Luffy,ia duduk di tengah-tengah lalu menghamburkan pelukan pada sang ibu.

Luffy memejamkan matanya ketika merasakan elusan tangan sang ibu yang sangat ia rindukan sekali.

"Kaa-san juga sangat merindukanmu sayang, bagaimana kabarmu di sana?."tanya sang ibu, seketika itu Luffy melepaskan pelukannya, kemudian ia menatap sang ibu dengan mata berkaca-kaca, entah kenapa mendengar pertanyaan itu rasa sedih menghampiri Luffy,ia tidak tahu kenapa ia bisa merasa sedih.

My Possesive Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang