Bab 16.

232 19 35
                                    

Luffy terbangun dari tidurr nya dan ternyata waktu sudah gelap, Luffy melihat jam dan ternyata sudah jam 9 malam.

"Ternyata aku tidur terlalu lama " gumam Luffy.
"Ehm,,, kenapa Torao belum pulang, katanya tadi udah janji bakal pulang jam 8 malam ,tapi kok belum pulang " gerutu Luffy.
"Ish,,,sebel sebel awas saja kalau pulang,aku bakalan ngak mau bicara sama dia lagi "ucap Luffy.
"Sebel,,,sebel,,, ish,,aku ngak mau bicara lagi sama Torao "ujar Luffy lagi sambil memukul Micky, boneka Teddy bear yang cukup besar pemberian Law.

"Benarkah Luffy-ya,tidak ingin bicara lagi dengan ku " suara bariton yang sangat Luffy kenal,hingga ia membalikkan tubuhnya.

Luffy menatap Law dengan kesal lalu mengangguk kan kepala.

"Sungguh?" ujar Law memastikan.

Luffy jadi diam ia mulai merasa bingung,dan wajah bingung Luffy terlihat imut di mata Law, hingga merasa gemas dan mengacak-acak rambut.

"Maaf ya sayang hari ini aku pulang telat sebab di kantor banyak sekali pekerjaan "ujar Law tapi Luffy malah menatap nya dengan cemberut, sebulan ini hubungan mereka sudah semakin dekat.

Hingga apa apa Luffy selalu menggantungkan diri pada Law,dan Law merasa senang sebab sekarang Luffy sudah menganggap keberadaan.

"Kalau gitu aku mandi dulu ya? " ujar Law sambil melepas kan pelukan.

Si empu yang di tanya tetap diam lalu mengangguk saja,dan tak lupa wajah kesal masih terpampang jelas.

"Sungguh,boleh ?" tanya Law lagi,dan Luffy kembali menjawab dengan anggukan.

Lalu Law terus bertanya dan entah yang keberapa kali membuat Luffy semakin kesal saja.

"Kalau mau mandi ya sudah mandi sana, ngapain Torao nanya terus bikin aku kesal saja " kesal Luffy sambil memanyunkan bibirnya.

Law tertawa lepas melihat tingkah Luffy yang menggemaskan baginya,ia tak pernah tertawa selepas ini sebelumnya,tapi setelah bersama Luffy ia mampu tertawa selepas ini.

Selesai mandi Law langsung berganti pakaian dan berjalan menghampiri Luffy yang tengah duduk menunggu nya.

"Luffy-ya aku ke ruang kerja dulu sebentar ya,ada rapat yang perlu aku bahas bersama dengan Eustas-Ya " pamit Law.

Luffy yang akan di tinggal lagi merasa kesal dan sebel,tapi apa boleh buat ia tak boleh egois dengan mencegah Law agar tetap bersama saja.

"Baiklah " jawab Luffy dengan wajah lesu.


Di East Blue Sanji sedang memarahi bawahannya karena tak mampu menemukan apa yang ia cari selama.

"Dasar bodoh kalian,di suruh mencari satu orang saja tidak bisa " bentak Sanji pada orang tersebut.
"Maaf tuan,saya memang tidak menemukan jejaknya,mungkin saja orang yang tuan cari sudah mati " jawab orang tersebut.
"Tutup mulutmu,dia tidak mungkin mati semudah itu,aku yakin ada orang yang melindungi,aku tidak mau tahu kamu harus menemukan nya " ujar Sanji memerintah kan para bawahan untuk mencari Luffy.

Ya Luffy, Sanji tidaj percaya jika Luffy mati semudah itu,pasti dia masih hidup,ah Sanji bukannya menghawatirkan keadaan sahabat nya,lebih tepatnya ia masih belum terima Luffy tiada sebab ia belum puas balas dendam.

Ya dendam,lebih tepatnya dendam pribadi, keluarga Luffy tak pernah melakukan kesalahan pada Sanji,hanya saja rasa iri yang Sanji miliki hingga ia tidak menghianati sahabat nya sendiri yang sudah menganggap nya sebagai seorang kakak.

Sanji hanya merasa iri sebab keluarga Luffy terlihat harmonis dan bahagia,apa yang Luffy inginkan selalu bisa di dapat dengan mudah, berbeda dengan dirinya yang harus berjuang terlebih dahulu untuk mendapatkan apa yang ia mau.

"Hah,,,aku benar-benar belum puas menyiksa nya,aku merasa kesal dengannya gara-gara dia semua kebahagiaan ku hilang, terutama Zoro, setelah kepergian ku pikir hubungan ini akan semakin membaik tapi malah justru sebaliknya "gerutu Sanji dengan kesal,sebab setelah kepergian Luffy,Zoro malah mengabaikan nya dan lebih memilih mencari keberadaan Luffy.

Disisi lain kini Law tengah duduk berada kid dan juga Ussop, mereka sedang mengadakan rapat penting.

"Jadi,info apa yang sudah kau dapatkan ?" tanya Law begitu mereka sudah berkumpul.

Lantas Kid langsung menegakkan tubuhnya ketika pembicara serius telah di mulai, "Pembantaian yang terjadi di keluarga besar Monkey saat itu terjadi dengan sangat mulus, bahkan hampir tidak ada jejak sedikitpun " ujar Kid.

Kening Law mengerut " Lalu untuk apa kau menyuruh kita untuk berkumpul kalau kau tidak mendapatkan apapun, padahal aku sudah memberikan tugas ini tiga tahun yang lalu tapi kau malah lambat "ujar Law sambil menyilangkan salah satu kakinya.

Kid bukannya tak mampu mendapatkan apa yang ia cari dengan cepat,hanya saja awal awal saat Law menyuruhnya,ia tak langsung melakukan sebab awalnya Kid membenci kehadiran Luffy, Kid mengganggap gara-gara kehadiran Luffy, perusahaan yang baru di rintis di East Blue mengalami kehancuran,terlebih lagi saat Luffy datang dalam keadaan terluka parah, Law selalu saja mengurus Luffy dan meninggalkan semua pekerjaan nya,tapi semua berubah karena kelembutan yang Luffy berikan untuk Kid,hingga Kid berubah menjadi baik pada Luffy.

"Memang tidak ada cela,tapi kau tidak lupa siapa kita, tentu saja aku mendapatkan cela dari penyerangan itu " ujar Kid sambil tersenyum tipis.

"Apa itu ?" tanya Law.
"Yang kita temukan hanya satu,tapi ini bisa di bilang sebagai barang bukti yang kuat,aku sudah mencari informasi tentang barang bukti ini " kata Ussop yang pandai dalam mencari informasi.
"Barang apa itu ?"

Lantas, Kid langsung mengeluarkan sebuah kantong plastik berwarna putih dari saku celananya.

"Apa ini hanya sebuah kancing baju?,kau bilang ini barang penting yang jadi barang bukti ?" tanya Law.
"Tapi jangan salah kamu Law, kancing baju tersebut merupakan kancing baju termahal di dunia,hanya orang-orang tertentu lah yang memakainya,tentu saja harganya yang cukup fantastis,ya meski pun harga cukup fantastis tapi tidak setara dengan harga sandal yang aku pakai " ujar Kid dengan angkuhnya sambil menggoyangkan salah satu kakinya, seolah olah ingin menunjukkan sandal mahal yang sedang ia pakai saat ini.

Ussop yang melihat itu menghela nafas kasar dan menatapnya dengan malas "Mulai lagi deh sifat sombong nya " batin Ussop kesal.

"Jadi apa kalian sudah menemukan siapa pemilik baju itu kan,tak mungkin tiga tahun kalian tidak menemukan petunjuk sama sekali " ujar Law.
"Tentu saja aku sudah mendapatkan nya Law,tapi kamu harus lihat siapa yang membantu pria itu untuk melakukan pembunuhan sadis tersebut " ujar Ussop sambil memutar laptop dan menunjukkan foto yang ia temukan.

Dan betapa terkejut nya Law saat melihat siapa yang membantu si pembantai keluarga sang kekasih.

"Dia?,bukankah dia ?"
"Ya tepat sekali Law, sesuai dengan apa yang kamu pikirkan " ujar Ussop.
"Dialah yang membantu Pembantaian tersebut, setelah aku selidiki ternyata dia melakukan hal itu hanya karena merasa iri dengan nasib beruntung yang Luffy miliki " jelas Ussop.
"Terus awasi mereka jangan sampai lolos,dan ingat satu hal jangan sampai Luffy-ya tahu akan hal ini,aku tidak ingin dia bersedih " ujar Law dan mereka pun mengangguk setuju.

Dan tanpa Law sadari, ternyata Luffy menguping pembicara mereka, Luffy meremas tangannya dengan erat.

"Torao aku beruntung memiliki mu saat ini,aku sayang bersyukur,aku yang awalnya bukan siapa-siapa kamu,kau pun mau membantu mencari siapa pembunuh kedua orang tua ku tanpa ku minta dan mau membantuku balas dendam,kau juga merawat ku di saat aku tengah terpuruk,kau sangat tulus padaku " ujar Luffy pelan.
"Aku janji setelah ini tidak akan pernah merepotkan mu lagi,aku harus bisa berdiri sejajar dengan mu sekarang,aku akan berusaha tunggu aku Torao,tunggu aku dengan versi ku yang baru " ujar Luffy mulai bertekad.






TBC...


               Happy reading.....

         See you next chapter......

      Jangan lupa vote plus komen ya ....papay....😘😘😘😘💞💞💞

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Possesive Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang