chapter 4

1.7K 179 6
                                    

****

Hari ini Haechan dibuat kesal sekali oleh tingkah menyebalkan Jeno. Tiba-tiba saja datang kekantor nya dan mengganggu pekerjaan nya. Entah apa maunya sebenarnya.

"Kau belum menjawab pertanyaanku Chan, sebenarnya apa arti Losi yang semalam disebut Jaemin dan kenapa kau terlihat marah sekali saat aku bertanya padamu" cerocos Jeno.

"Berapa kali harus ku katakan padamu, jangan sebut-sebut kata itu padaku!" Gertak Haechan kesal.

"Aku tidak akan berhenti menyebut-nyebut kata itu sampai kau memberitahuku apa artinya. Losi, losi...." Ejek Jeno.

"Oke fine, losi itu adalah singkatan dari Loser, sialan! Dan Jaemin selalu menggunakan sebutan itu untuk mengejekku, kau puas!" Ucap Haechan marah sekaligus kesal. Baginya, setiap hal yang menyangkut nama Jaemin ataupun Nana itu merupakan hal yang sangat ia benci. Karena apa? Karena ia selalu mengingat atau diingatkan akan masa lalu yang ingin sekali ia lupakan setiap kali melihat atau mendengar nama itu.

Jeno yang baru mengetahui arti kata losi itu menjadi merasa bersalah pada Haechan. Ia sama sekali tidak tau jika kata itu ternyata adalah kata ejekan untuk Haechan. Pantas saja Haechan selalu marah padanya jika ia menyinggung kata itu ternyata ada sebuah alasan dibaliknya.

"Chan.... Sorry aku tidak tahu" ucapnya merasa bersalah.

"Yah, bukan masalah. Maafkan perlakuan ku padamu juga ya, aku sangat amat kesal jika ada seseorang yang menyinggung tentang kata itu, losi. Bagiku kata itu sama mengerikan nya dengan artinya pecundang." Lirih Haechan sembari tersenyum miris diakhir.

"Kalau boleh tau, kenapa Jaemin bisa sampai mengejekmu seperti itu, apakah kalian berdua tidak akrab?" Tanya Jeno penasaran.

"Bukan hanya tidak akrab sebenarnya, bahkan aku hampir sama sekali tidak mengenal siapa itu Nana atau Na Jaemin. Bahkan nama lengkapnya nya pun aku sama sekali tidak tau. Yang ku tau, dia adalah anak pertama yang mampu mengalahkan dan membuatku malu dihadapan banyak orang" ucap Haechan kesal saat mengingat kembali masa lalunya.

"Memangnya apa yang dilakukan Jaemin hingga mampu membuat seorang Seo Haechan malu?" Tanya Jeno penasaran.

"Bukan Seo Haechan, melainkan Lee Haechan. Karena selama aku bersekolah, tidak ada satupun orang yang mengetahui tentang marga asliku itu." jelas Haechan.

"Oke, ku koreksi. Apa yang dilakukan Jaemin hingga mampu membuat Lee Haechan merasa malu."

"Aku kalah dalam pacuan kuda melawan Jaemin, dan lebih parahnya aku bahkan sampai terjatuh dari atas kuda. Itu benar-benar memalukan, mana banyak sekali lagi orang yang menonton waktu itu. Hilang sudah image ku sebagai ratu pacuan kuda. Semuanya berkat Na sialan Jaemin." Gerutu Haechan kesal.

"Bwahahaha, kau---kau jatuh dari atas kuda? Itu pasti memalukan sekali" ucap Jeno sembari menertawakan masa lalu Haechan. Haechan yang tidak terima ditertawakan langsung saja memukuli tubuh Jeno menggunakan berkas-berkas dimejanya.

Bug

Bug

Bug

"Ayo, tertawa.... Tertawa lagi dan kau akan ku pukul hingga babak belur" gerutu Haechan.

"Oke, oke stop Haechan. Ini sakit!" Rengek Jeno main-main. Sekuat apapun pukulan Haechan, itu tetap terasa seperti cubitan semut baginya. Tidak sakit sama sekali.

"Siapa suruh berani menertawakan ku, huh" gerutu Haechan kesal.

"Habisnya ceritamu itu lucu sekali sih, ku fikir masalah mu dan Jaemin itu serius ternyata hanya...."

Royal Family (Nohyuck (gs))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang