chapter 9

1.7K 153 6
                                    

****

Warning ⚠️(Part ini mengandung unsur 🔞, bagi yang masih dibawah umur harap menyingkir jauh-jauh! Jika tetap bebal juga dosa tanggung sendiri!)

Semilir angin tampak meniup helaian rambut Haechan yang mulai kini mulai beterbangan. Haechan sendiri memilih acuh dan tetap asik menikmati kegiatan nya saat ini, yaitu duduk sembari menikmati suasana matahari terbenam dengan kaki yang dibiarkan terendam air laut.

Jeno yang dari tadi sibuk mencari istri mungil nya dimana-mana akhirnya bisa menghela nafas lega saat menemukan Haechan tengah asik duduk termenung memandangi matahari terbenam.

Sebelum menghampiri istri mungil nya itu Jeno memutuskan untuk mengambil sebuah selimut hangat untuk Haechan mengingat hawa dingin yang kini mulai menusuk kulit.

"Jika mau berlama-lama diluar harusnya kau berpakaian lebih hangat atau setidaknya bawalah selimut hangat untuk menghangatkan tubuhmu." Ucap Jeno sembari memainkan selimut hangat di tadi dibawanya.

"Gomawo." Balas Haechan dengan tersenyum manis. Ia juga mulai menggeser tubuhnya dan mengisyaratkan agar Jeno mau duduk disampingnya dan menatap matahari terbenam bersamanya.

"Bukankah pemandangan disini sangat cantik?" Tanya Haechan pada Jeno dengan mata yang tetap tidak teralih pada pemandangan luar biasa dihadapannya.

"Pemandangan disana memang cantik tapi tidak secantik wanita yang ada dihadapanku saat ini" ucap Jeno dengan tatapan yang tidak lepas dari wajah cantik Haechan yang terkena pantulan sinar matahari, begitu indah dan cantik.

Haechan yang mendengar ucapan manis pria disampingnya itu tentu saja menjadi malu dan salah tingkah. Apa-apaan pria ini? Kenapa tiba-tiba saja menggodanya seperti ini, fikirnya.

"Kau tau... Kau menjadi semakin cantik saat sedang malu-malu dan salah tingkah begini. Aku jadi tidak tahan untuk segera menciummu"

"Mwo---"

Cup

Meski awalnya ia terkejut dengan ciuman tiba-tiba dari Jeno ini tapi akhirnya Haechan terhanyut juga kedalam suasana romantis yang keduanya ciptakan.

Disaat matahari mulai menghilang dan digantikan oleh indahnya langit malam, Lee Haechan dan juga Lee Jeno sukses menulis kembali kisah cinta mereka. Meski diawali dengan segala drama dan air mata namun keduanya sepakat untuk memulai semuanya dengan cinta, cinta yang tulus tanpa kebohongan suatu apapun.

.o0o0o.

"Apakah sepanjang hari ini aku sudah mengatakan bahwa kau cantik?" Tanya Jeno sembari mengandeng tangan mungil Haechan, mereka berdua memutuskan untuk berjalan-jalan santai menikmati pemandangan langit penuh bintang disepanjang pantai Maldives.

"Ani, kau tidak mengatakannya" balas Haechan dengan raut pura-pura cemberutnya.

"Kalau begitu aku akan mengatakannya, Lee Haechan...you are the most beautiful girl i have ever seen in my life and i promise, i will take care and protect you and always love you forever."

"You promise?"

"I'm promise"

"I hope you keep your word because otherwise I will be very disappointed in you"

"Of course you can keep my word Chan, karena jika aku tidak serius maka aku tidak akan berani untuk mencintai seseorang. Karena buat apa mencintai jika tidak diiringi dengan keseriusan didalamnya"

Royal Family (Nohyuck (gs))Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang