****
Jeno mengerjapkan matanya pelan mencoba menyesuaikan cahaya disekitarnya dan saat ia membuka matanya hal pertama yang ia lihat adalah wajah damai sang istri yang kini sedang meringkuk lucu di dadanya.
Ingatan mengenai malam panas mereka tadi malam membuat senyum Jeno merekah. Ia tidak menyangka bahwa Haechan akan sangat panas dan menggairahkan saat diranjang. Dan senyum Jeno semakin mengembang saat ia menyadari bahwa ialah orang pertama untuk Haechan. Dalam hati ia sangat bersyukur pada sang Hyung karena telah menjaga Haechan hingga Haechan tidak pernah disentuh lelaki lain selain dirinya.
Jeno terus-terusan menatap wajah damai Haechan yang tertidur sembari sesekali menyingkirkan anak rambut Haechan yang menutupi wajah cantiknya.
Saat merasakan sebuah pergerakan didada nya membuat senyum Jeno tambah merekah, Jeno tetap tidak mengalihkan perhatian dari Haechan sampai mata indah itu perlahan terbuka menatapnya.
"Morning sweetheart" bisik Jeno ditelinga Haechan. Melihat wajah sumringah Jeno yang menatapnya tentu saja membuat pipi Haechan menjadi merona merah, ia ingat sekali apa yang terjadi tadi malam. Karena tidak kuat menatap wajah Jeno akhirnya Haechan menenggelamkan wajahnya dibalik selimut.
Jeno yang melihat sikap malu-malu Haechan tentu saja menjadi terkekeh geli, sikap Haechan itu terasa begitu imut dimatanya dan membuatnya tidak sabar untuk menyerangnya lagi.
"Kenapa kau malu begitu, hm? Lagipula aku kan sudah melihat semuanya" goda Jeno sembari mencoba menarik selimut yang membungkus tubuh mungil Haechan.
"Tidak mau... Aku malu Jeno!" Rengek Haechan dari balik selimut.
"Tidak perlu malu Haechan, inikan hanya aku" bujuk Jeno.
"Tetap saja aku malu"
"Oke terserahmu saja, tapi biar ku ingatkan sesuatu. Sekarang sudah pukul 09.00 pagi dan kita tidak hanya seorang diri dirumah ini jadi jika---"
"Oh shit! Aku lupa. Kenapa kau baru mengatakannya sekarang Jung Jeno. Pasti sekarang seluruh keluargamu akan mengira ku sebagai istri dan menantu yang pemalas, oh bagaimana ini?" Ucap Haechan khawatir.
"Hei, tenanglah. Jangan panik begitu, mommy dan yang lain pasti akan mengerti kenapa kau bisa terlambat bangun, sekarang lebih baik kau bangun dan bersih-bersih"
"Aku tidak bisa bangun, milikku masih terasa sakit" lirih Haechan dengan mata yang berpaling dari wajah Jeno. Jeno yang mengerti isyarat Haechan langsung menggendong nya ala bridal style ke kamar mandi.
"Sepertinya mandi bersama terdengar menarik" mendengar gumaman Jeno membuat wajah Haechan menjadi semerah kepiting rebus.
.o0o0o.
Setelah acara mandi bersama selesai kini Jeno turun kebawah dengan Haechan yang berada digendongan nya. Sebisa mungkin Haechan akan mengubur wajahnya didada bidang Jeno supaya tidak ada yang melihat wajah memerahnya tapi karena dihadapannya sudah ada Taeyong Jaehyun dan yang lain tentu Haechan harus menyapa mereka semua bukan, akan sangat terasa tidak sopan jika mereka sudah susah-susah menunggu nya dan ia malah mengacuhkan mereka semua.
"Se-selamat pagi semuanya" cicit Haechan, muka Haechan benar-benar layaknya kepiting rebus sekarang, bayangkan dihadapan seluruh keluarga suamimu kau malah bangun kesiangan dan datang-datang dalam gendongan sang suami, benar-benar tidak bisa dibayangkan bagaimana rasa malunya.
"Pagi juga Haechan, Jeno. Sepertinya ada kejadian menarik ya semalam sampai-sampai Haechan tidak bisa berjalan begitu" mendengar godaan Taeyong tentu saja rasa malu Haechan semakin meningkat, rasa-rasanya ia bahkan tidak mampu untuk sekedar menatap semua orang yang ada dimeja makan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Family (Nohyuck (gs))
FanfictionMark dan Jeno adalah sepasang kakak beradik yang selalu bersaing dalam banyak hal. Jeno benci saat sang kakak lebih disayangi dan diutamakan oleh sang ayah daripada dirinya. dan rasa benci Jeno semakin bertumbuh saat sang kakak menikahi gadis yang j...