prolog

47 19 11
                                    

Nadiva menatap wajah Haidar dengan sorot mata yang teduh,"Ku buka engkau dengan Al-fatihah, hingga terguncang Al-zalzalah karena ku tahu hatimu tak sekeras Al-hadid melainkan selembut Ar-rahman." Ucap Nadiva dengan nada lembut yang membuat Haidar mematung sesaat.

Haidar tersenyum kecil kearah Nadiva,"Kamu tahu? Kurma adalah buah paling manis yang disukai Rasulullah, dan kamu adalah makhluk paling manis yang saya cintai karena Allah," balas Haidar, Haidar terkekeh kecil karena melihat pipi Nadiva yang memerah

Haidar menggenggam jari Nadiva, lalu mencium punggung lengan Nadiva,"Terimakasih karena kamu masih bertahan untuk tetap mencintai saya dan tetap bersama saya, walaupun dulu saya pernah kasar sama kamu," gantung Haidar

Lalu Haidar mencium dahi Nadiva,"Jangan pernah pergi dari kehidupan saya ya, saya sayang kamu." Lanjutnya, lalu Haidar membawa Nadiva ke dekapannya.

Nadiva melepaskan pelukan Haidar secara perlahan, lalu mengelus pipi Haidar,"Terimakasih telah memilihku untuk menjadi pendamping hidupmu, padahal banyak yang ingin menjadi pendampingmu, satu yang harus kamu tahu, hal terindah dalam hidupku adalah ketika Al-fatihah dalam sholatku terjawab dari aamiin mu." Balas Nadiva dengan tersenyum manis yang membuat Haidar membalas senyumannya.

TAKDIR ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang