one

37 18 10
                                    

Assalamu'alaikum
••••••

Udah pada follow belum? Jika belum, follow terlebih dahulu ya, hehe.

Jangan lupa meninggalkan jejak dengan vote dan komenannya.
Terimakasih.

____________________
Selamat membaca readers!
_____________________

Nadiva menatap pantulan wajahnya yang telah tertutup oleh cadar di cermin meja riasnya, Nadiva disuruh menunggu didalam kamar sampai ijab kabul selesai.

Hari ini adalah hari pernikahan Nadiva, lebih tepatnya pernikahan yang direncanakan oleh kakek Nadiva dan kakek si mempelai pria. Nadiva dengar, calon suaminya itu CEO di perusahaan terbesar di Indonesia.
Namanya Haidar Bimantara, dia adalah anak tunggal dari  Arshaka Bimantara dan Aurellia Abrelian Bimantara.

Sebenarnya ada rasa sedih, pernikahan yang akan ia jalani tanpa ada dasar cinta, Sudahlah Nadiva tidak terlalu memikirkan hal ini, ia akan menyerahkan semuanya kepada Allah.

(Potret Nadiva)

Tiba tiba ada yang mengetuk pintu, Nadiva menjawabnya sebelum membuka pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tiba tiba ada yang mengetuk pintu, Nadiva menjawabnya sebelum membuka pintu.

"Siapa?" Tanya Nadiva

"Ini umi. buka pintunya, sekarang giliran kamu melihat suami kamu" balas umi Farah

Nadiva segera membuka pintunya dan langsung memeluk uminya.

"Umi, maafkan diva kalau diva ada salah. Maaf jika diva belum bisa membahagiakan umi dan Abi," gantung diva dengan meneteskan air mata

Nadiva melepaskan pelukannya,"Nadiva sekarang sudah jadi istri seseorang. Pesan Nadiva untuk umi, jaga kesehatan kalau Nadiva sudah pindah kerumah suami diva, umi sama Abi harus tepat waktu makannya jangan sampai telat, kalau ada apa apa langsung bilang sama Nadiva insyaallah Nadiva bantu" lanjut Nadiva

Nadiva yang melihat uminya menangis langsung mengusap air mata yang mengalir pipi uminya,"umi jangan nangis, Nadiva paling gak suka kalau lihat umi nangis"

Umi Farah tersenyum, ia mengusap kepala serta mencium kening Nadiva,"Umi nangis karena senang bukan karena sedih, umi senang karena putri kecil umi sudah menjadi istri seseorang, umi tidak menyangka jika putri kecil umi sudah dewasa. pesan dari umi, semoga kamu bisa menjadi istri yang berbakti kepada suami kamu, jangan sesekali kamu membantah perkataan dari suami kamu." Ucap umi Farah, lalu mereka pun turun kebawah untuk menemui suami Nadiva.

Papah Haidar yang melihat Nadiva sudah turun pun mengasih tahu kepada Haidar dan Haidar pun menatap wajah Nadiva tanpa berkedip dan tanpa sadar Haidar mengucapkan 'Masha Allah'.

(Potret Haidar)

Mamah Haidar pun tertawa kecil melihat putranya yang terpana akan wajah istrinya,"kedip dong, istri kamu gabakal kemana mana kok" celetuk mamah Haidar, Haidar yang sadar pun memalingkan wajahnya salting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mamah Haidar pun tertawa kecil melihat putranya yang terpana akan wajah istrinya,"kedip dong, istri kamu gabakal kemana mana kok" celetuk mamah Haidar, Haidar yang sadar pun memalingkan wajahnya salting.

Lalu Nadiva pun berdiri disamping Haidar.

(Potret Nadiva dan Haidar)

Setelah Nadiva berdiri disamping Haidar, Haidar menatap wajah Nadiva yang tertutup oleh cadar, ia langsung mengambil cincin dan memasangnya dijari manis Nadiva, sebaliknya Nadiva pun memasangkan cincin dijari manis Haidar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Nadiva berdiri disamping Haidar, Haidar menatap wajah Nadiva yang tertutup oleh cadar, ia langsung mengambil cincin dan memasangnya dijari manis Nadiva, sebaliknya Nadiva pun memasangkan cincin dijari manis Haidar.

Haidar pun mencium kening Nadiva yang membuat Nadiva gugup, lalu ia menaruh tangannya di kepala Nadiva seraya membacakan doa.

Haidar pun mencium kening Nadiva yang membuat Nadiva gugup, lalu ia menaruh tangannya di kepala Nadiva seraya membacakan doa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nadiva langsung mengulurkan tangannya dengan ragu ragu untuk mencium tangan Haidar.

______________________

Sedikit dulu aja ya, biar pada ga bosen.
Jangan lupa follow akun wattpad saya :
ssiiippaa

#Pria terhormat mencintai wanitanya bukan dengan memberikanya bunga, melainkan akad.

_____________________

TAKDIR ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang