Assalamua'laikum
••••••Udah pada follow belum? Jika belum, follow terlebih dahulu ya, hehe.
Jangan lupa meninggalkan jejak dengan vote dan komenannya.
Terimakasih.____________________
Selamat membaca readers!
_____________________••••••
Haidar mengelus pipi Nadiva,"Sakit? Maaf yaaaa" ucap Haidar
"Nggak, aku gak mau maafin" balas Nadiva
"Loh Kok gitu? Allah aja maha pemaaf masa hambanya enggak. Yaudah sebagai tanda maaf aku ke kamu, sini mas peluk" ujar Haidar, lalu ia memeluk Nadiva dari samping
"Jangan marah lagi ya?" Sambung Haidar
Nadiva melepas pelukannya"Udah dong, lama banget peluknyaa" ledek Nadiva
"Kenapa? Kan kita udah sah jadi ya gapapa, lagian yang aku peluk kan istri aku, bukan janda kampung sebelah" balas Haidar setengah bercanda.
Nadiva memukul lengan Haidar pelan"Enak aja! Aku gamau ya kalau kamu deketin janda kampung sebelah!" Celetuk Nadiva dengan nada berpura-pura marah
"Iya-iya, udah ga marah lagi kan?"
"Iyaaa ih, udah dong jangan meluk terus, sesek tau susah nafasnya" adu Nadiva pada Haidar
"Ya iya lah sesek sama sudah nafasnya, orang separuh nafas kamu aja ada di aku" gombal Haidar
Nadiva mencubit lengan kekar Haidar,"Apasih, bisa aja gembelnya" balasnya malu-malu.
"Gombal sayang, bukan gembel" ralat Haidar
Tiba tiba BI Inah mengetuk pintu kamar mereka
TOK TOK TOK!
"Permisi den"
"Iya Bu, sebentar" balas Nadiva sambil melepas kedua tangan Haidar, mau tak mau haidar pun melepas pelukannya
Nadiva langsung membukakan pintu kamar,"Ada apa ya bi?" Tanya Nadiva ramah
"Maaf non ganggu waktunya sebentar, bibi mau nanya gudangnya disebelah mana ya? Soal ya mau bibi bersihin sekalian bibi pel" ucap bi Inah
"Ouhhh dikira ada apa, mari saya antar" ujar Nadiva.
Lalu mereka pun langsung menuju ke gudang.
"Ini bi gudangnya, sama ini kuncinya" ucap Nadiva sambil menyerahkan kunci gudang
"Yasudah, saya tinggal dulu ya bi, nanti kalau sudah selesai pintunya kunci lagi ya"
"Baik non"
Nadiva pun segera meninggalkan BI Inah, kemudian langsung kembali ke kamar lagi.
Ia tak sengaja melihat wajah Haidar yang ditekuk,"kenapa? Kok mukanya ditekuk" tanya Nadiva
"Tidak kenapa kenapa, hanya kesal saja sama BI Inah, mengapa nanya diwaktu yang tidak tepat"

KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR ALLAH
Novela Juvenil[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ! ] #RANK 🎖️ #1 humans [29 Oktober 2022]