1

236 65 1
                                    

Splash!

"Arghk!"

Gadis itu nampak kesakitan ketika punggungnya dicambuk berkali-kali oleh tuannya itu karena baru saja memecahkan dua buah piring secara tidak sengaja.

Splash!

Ia menggigit pergelangan tangannya sendiri untuk meredam rasa sakit di punggungnya yang diakibatkan oleh cambukan itu. Ia yakin akan ada bekas luka di punggungnya besok pagi. Dirinya bahkan juga tidak yakin apakah ia akan tetap bisa bernafas setelah ini. Karena bisa saja tuannya itu tidak akan membiarkan dirinya tetap hidup.

"Ayah!" Tidak berapa lama seorang pemuda masuk ke dalam ruangan itu berusaha menghentikan ayahnya yang memberi hukuman kepada gadis itu.

"Moonbin, apa yang kau lakukan disini? Keluar dari sini sekarang, aku belum selesai memberi pelajaran gadis tidak tahu diuntung ini!"

"Ayah, tolong berhenti mencambuki Sinbi. Dia bisa mati karena ulah ayah!"

Hok Ju memandang putranya itu sembari menggemelatukkan giginya marah. Bisa-bisanya dia berani mengintrupsinya ketika ia sedang memberi pelajaran budak rendahan didepannya ini.

"Menyingkirlah atau kau akan berakhir sama seperti budak ini!"

Moonbin tidak mengindahkan ultimatum peringatan dari Hok Ju dan bersikeras menghentikan aksi pria itu untuk memberi hukuman kepada Sinbi. Dia tidak akan membiarkan ayahnya itu melukai Sinbi lagi.

"Aku tidak akan meninggalkan tempat ini sebelum ayah berhenti menghukum Sinbi!"

Hok Ju naik pitam, persetan dengan putra semata wayangnya itu. Ia sudah teramat kesal dengan budaknya itu dan sekarang Moonbin malah ikut campur. Ia pun mengangkat kembali alat cambuk itu untuk melanjutkan aksinya tadi meski saat ini Moonbin sedang melindungi tubuh gadis itu dengan tubuhnya.

Splash!

Alat cambuk itu mengenai punggung Moonbin, Sinbi yang mengetahui itu memandang lelaki itu tidak percaya.

"Moonbin, apa yang kau lakukan?! Menyingkirlah!"

Sembari menggertakkan giginya menahan sakit yang merayap disekitar kulit punggungnya, Moonbin hanya ingin memegang janjinya untuk melindungi gadis itu.

"Kau aman selama ada aku, Sinbi," katanya.

Sinbi menggelengkan kepalanya. "Jangan melakukan tindakan gila, Moonbin! Kau bisa mati jika...."

"Aku tidak akan mati, Sinbi. Aku akan melindungimu."

Sinbi hanya melongo menyaksikan aksi heroik pemuda itu. Ya, dia adalah putra Hok Ju, tuannya yang memiliki rumah bordir ini. Sepanjang hidupnya ia hanya tinggal di rumah ini sebagai seorang budak, Sinbi tidak pernah pergi keluar untuk melihat dunia luar yang sebenarnya. Yang ia lakukan hanyalah bekerja, bekerja, dan bekerja.

Dan disini jugalah ia mengenal Moonbin, pemuda itu satu-satunya lelaki yang mau dekat dengannya. Mereka saling mengenal sejak kecil, dia selalu ada untuk dirinya disaat ia kesusahan ataupun senang.

"Moonbin, menyingkirlah!" Sinbi bersikeras menyuruh Moonbin untuk berhenti melindunginya. Ia tahu pemuda itu selalu membelanya setiap kali Hok Ju menghukumnya karena hal-hal kecil, tak jarang juga dia akan mengorbankan dirinya sendiri agar ia tidak terluka. Dan menurutnya pemuda itu sangat bodoh.

"Diamlah dan biarkan ayahku menyelesaikan ini."

"Apa maksudmu? Bagaimana jika kali ini tuan Hok Ju tidak bisa mengontrol dirinya sendiri? Kau akan mati ditangan ayahmu, jadi menyingkirlah!"

Ya, Sinbi tahu seberapa kejamnya tuannya itu. Pria itu adalah pria paling licik dan berhati besi. Dia sama sekali tidak memiliki belas kasihan. Meski Sinbi hanya melakukan kesalahan kecil tanpa disengaja sekalipun, dia tidak akan pernah memberinya kesempatan seperti halnya hari ini ketika ia tidak sengaja memecahkan dua buah piring yang akan ia siapkan untuk acara makan malam.

Let Me Know You More(Sinkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang