12. Saya Lucas

7.4K 616 9
                                    

Inilah saatnya.

Sesuai jadwal yang ditunjukkan Deren, asisten pribadi Kaisar, hari ini adalah pesta kedua Kivandra sebagai putri pengganti.

Ia akan bertemu dengan korset mematikan lagi. Hiasan yang memberatkan seluruh badan, lalu riasan yang mengubah wajah.

Kivandra sudah duduk manis di kursi putri Dhipa Athulya, begitu juga keluarga kekaisaran lainnya.

Saat pesta dimulai, banyak bangsawan sebagai tamu undangan datang. Alunan musik pun terdengar.

Awalnya para bangsawan akan menjadi beberapa kelompok dan bergosip. Lalu saat alunan musik dimulai, mereka mulai mencari pasangan dansanya. Berdansa di tengah Aula adalah sebuah hiburan bagi bangsawan Athulya.

Kivandra menopang dagunya, seperti biasa, bosan.

"Permisi, yang mulia putri."

Seorang pria menghampirinya. Pria bertubuh gagah dengan jaz yang berwibawa. Rambutnya berwarna putih berkilau, tetapi matanya begitu bertolak belakang. Mata berwarna hitam pekat itu seolah memiliki samudra dalam yang menenggelamkan.

"Saya Duke of Zephyr, apakah yang mulia putri berkenan untuk berdansa dengan saya?"

"Ah .... " Kivandra terdiam beberapa saat lalu menoleh ke arah para pangeran.

Ekspresi pangeran Usha tampak rumit, lelaki itu mengangguk sambil bergumam, "Terimalah."

Yang benar saja.

Kivandra tidak pernah tahu cara berdansa, bahkan cara menerima tawaran dansa pun ia tak mengerti. Apa yang dipikirkan pangeran Usha sehingga mendorong Kivandra ke ujung jurang?

Apakah pangeran Usha menginginkan ending buruk untuk Kivandra?

Tetapi ekspresi para pangeran sangat rumit saat bertatap muka dengan Duke of Zephyr. Apakah ... Duke ini adalah lawan berbahaya?

Kivandra menelan ludahnya, bahkan pangeran pun tak bisa melawan Duke ini. Itu artinya, Duke of Zephyr adalah musuh berstatus sangat kuat!

"S-saya—uh, tentu. Mari berdansa, Duke."

"Oh." Duke of Zephyr menatap tangannya yang tak kunjung menerima tangan dari sang putri, pasangan dansanya.

Melihat itu, Kivandra mengerti. Segera ia meraih tangan Duke dan berkata penuh ambisi, "Mari berdansa."

Mereka berdua turun ke Aula dengan perlahan. "Dansa apa yang anda inginkan, putri Dhipa?"

"... Entahlah. Um, po-potong bebek angsa?"

"Huh?"

Kivandra tertawa canggung, "Saya bercanda."

"Ah, ternyata putri bercanda. Saya cukup tercengang, biasanya putri tidak suka bercanda."

Duh ... mampus.,

Kivandra mengutuk dari dalam hati. Dirinya ini kebanyakan omong, dasar!

"Mood saya sedang baik hari ini." ujar Kivandra, "Tentang dansa terserah anda saja."

"Kalau begitu saya tidak akan sungkan."

Itulah akhir riwayat Kivandra.

Mereka memang berdansa, tapi mungkin sekarang kaki Duke of Zephyr sedang tidak baik-baik saja.

Kivandra benar-benar buruk dalam berdansa!

"Ah, malunya." gumam Kivandra yang pergi ke teras dengan secangkir minuman.

"Malu karena apa, putri?" Duke of Zephyr tiba-tiba muncul."

Kivandra menahan rasa ingin mengubur diri sendiri, "Duke Zephyr, apakah kaki anda baik-baik saja?"

"Haha, saya pemilik kaki baja. Omong-omong nama saya Lucas, Putri."

"Um, baik."

Lelaki yang aneh.

Kivandra bergumam sembari membenarkan poni bergelombang yang diterpa angin.

Walau aneh, sebenarnya Duke of Zephyr ini sangat tampan. Ia juga dikenal sebagai pahlawan perang dengan kemampuan pedangnya yang luar biasa.

Rambut putih dengan mata hitam pekat. Di kekaisaran Athulya, tak ada yang memiliki ciri khas persis seperti itu. Hanya Duke of Zephyr pemiliknya. Dia juga sangat murah senyum.

"Yang mulia putri, saya-"

DUAARR!!!

Tiba-tiba ada ledakan keras yang membuat lantai teras retak.

Princess SurrogateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang