Suara memekik seekor rubah yang sedang kawin terdengar melengking ditengah hutan, dua rubah itu saling bergumul dalam semak-semak namun tiba-tiba pergumulan itu berubah menjadi tragedi ketika sebuah peluru senapan mengenai jantung rubah jantan hingga rubah itu mati melihat si jantan mati si rubah betina berlari ketakutan namun ia tak tau kalau ia telah dihadang segerombolan prajurit yang ingin menangkapnya, ia berusaha melawan namun ia terlalu kecil untul melawan mereka hingga pada akhirnya perlawanan itu sia-sia, rubah putih itu ditangkap dan dimasukkan kedalam kurungan dari besi. Perjalanan rubah itu cukup jauh karena ia dibawa ke istana oleh sang pangeran. Disana ia dimasukkan ke sebuah ruang penjara seorang diri, rubah itu ketakutan dan panik saat para prajurit itu menutup pintu ruangan itu dan menguncinya.
"lihatlah rubah itu sangat cantik bukan?" ujar seorang prajurit yang menatap rubah itu dari ventilasi ruangan tersebut.
"kau benar" jawab yang lain.
"sayangnya si jantan mati karena senapan pangeran jika ia tak mati kita bisa membawanya sepasang" jelas si prajurit yang pertama.
"kau benar" jawab yang lain.
Mendengar penuturan itu si rubah menangis dan bersedih ia duduk diam tak mau beranjak, setiap hari si prajurit memberinya makan dan minum namun si rubah memilih tidak makan dan minum hingga berhari-hari sampai suatu hari saat si rubah hampir sekarat sang pangeran datang membawakan makanan dan minuman pada si rubah putih itu.
"kau akan mati jika terus seperti ini" ujar si pangeran.
Rubah itu menatap sedih dan terkejut saat melihat wajah si pangeran.
"jangan takut, aku hanya ingin kau tetap hidup" ujar si pangeran sembari mengelus bulu si rubah.
Melihat ketulusan sang pangeran tiba-tiba rubah itu berubah menjadi seorang gadis cantik dihadapan sang pangeran.
Wajah sang pangeran bersemu karena gadis itu berdiri dihadapan sang pangeran tanpa memakai sehelai pakaian.
"ka....kau...." gagap sang pangeran.
Tanpa berkata apapun gadis itu menangis sesegukkan. Sang pangeran jadi tak enak hati lalu berusaha menenangkan gadis itu dengan memeluknya.
"jangan menangis" ucap sang pangeran.
Tiba-tiba gadis itu berhenti menangis lalu menatap wajah sang pangeran, gadis itu menatapnya lekat, sang pengeran seolah terbius akan kecantikan wajah gadis itu hingga sang pangeran tak menyadari jika gadis itu mencium bibirnya.
Sang pangeran terlihat linglung saat gadis itu menyudahi ciumannya.
"eoh...apa kau punya nama?" tanya Jungkook sembari mengusap bibirnya.
"taehyung" jawabnya singkat.
"aku Jungkook" Jungkook tersenyum kala gadis itu tersipu malu.
Jungkook menatap gadis itu dari atas ke bawah, baru kali ini menatap tubuh polos seorang gadis dan itu membuat telinganya memerah.
"ah...pakai ini" Jungkook melepas jubahnya lalu memakaikannya pada Taehyung.
Taehyung terlihat gusar karena dipakaikan sebuah pakaian.
"kau merasa tidak nyaman?" tanya Jungkook.
Taehyung mengangguk cepat.
"namun jika kau lepaskan maka akulah yang merasa tak nyaman" ucap Jungkook.
Hari-hari berlalu sang pangeran diam-diam membawa Taehyung ke tempat yang lebih nyaman dan bersih disana ia diberi pakaian dan juga makanan. Sering menghabiskan waktu bersama hingga tanpa sadar hati Jungkook telah terpikat oleh rubah ekor sembilan itu. Suatu hari saat datang masa heat (masa dimana puncak gairah mengalahkan akal sehat) datang Taehyung tak bisa menolaknya gadis itu menyerang Jungkook dan mengodanya hingga pada akhirnya mereka bersatu dalam satu selimut. Sembilan ekor Taehyung bergoyang senang saat Jungkook menatapnya.
"mengapa kau harus terlahir menjadi seekor rubah ekor sembilan" Jungkook menyayangkan.
Taehyung tak menjawab ia memilih menenggelamkan wajahnya pada leher Jungkook.
Jungkook tau ini salah namun godaan si rubah ekor sembilan telah meruntuhkannya. Hubungan mereka menjadi semakin erat sejak saat itu sampai dimana sang ratu memergoki hubungan mereka, sang ratu melihat dengan mata kepalanya sendiri dimana putranya menghabiskan malam bersama siluman rubah ekor sembilan itu dikediamannya.
Setelah menyaksikan kejadian mengejutkan itu sang ratu mengutus pengawal istana untuk memburu rubah itu dan membunuhnya namun Jungkook bersikeras menentangnya dia berusaha menghalangi sang ibu untuk membunuh rubah itu.
Taehyung berlari ketakutan didalam hutan, beberapa prajurit mengejarnya dan memanahnya sementara ditempat lain Jungkook mengejar dengan kudanya sembari memanggilnya dengan siulan.
"tae!!" teriak Jungkook karena ia tak kunjung menemukan Taehyung.
Beberapa panah mengenai kulit Taehyung hingga berdarah, Taehyung mulai gelisah karena terpojok hingga ke tepi pantai disana ia melihat Jungkook, secepat kilat Taehyung menghampiri dan memeluknya. Jungkook mencoba menghentikan para prajurit itu.
"hentikan sekarang juga!" teriak Jungkook.
"menjauh dari siluman itu Jungkook" ujar sang ratu yang baru saja datang dengan tandunya.
"tidak ibu, aku mencintainya" kata Jungkook.
"kau telah ditipu olehnya"
"tidak, aku sudah tau sejak awal" Jungkook tetap pasang badan untuk membela Taehyung.
"dia itu hewan, dia mahluk magis tidak seharusnya kau dengannya" jelas sang ratu.
"bagiku dia adalah kekasih eomma" jawab Jungkook.
"kalau begitu eomma harus membunuhnya, bunuh siluman itu!!!" teriak sang ratu.
"baik!" jawab para prajurit.
Mereka bersiap memanah, Jungkook berbalik menatap Taehyung yang ketakutan.
"kurasa ini akhirnya" Jungkook memeluk Taehyung erat.
Saat para prajurit hendak mendekat untuk memisahkan mereka Taehyung menggunakan kekuatan magisnya hingga semua prajurit itu terpental jatuh.
Mata Taehyung berubah menjadi merah, cakarnya keluar dan kesembilan ekornya mengembang kini rubah ekor sembilan(gumiho) itu marah besar, ia mulai menggunakan kekuatan magisnya berusaha melindungi Jungkook karena para prajurit terus menyerangnya ia memilih membawa Jungkook pergi dari sana.
Mereka berlari menuju ke sebuah gua diatas gunung. Cakar Taehyung berangsur menghilang bersama dengan ekornya.
"kurasa tidak ada lagi yang mengikuti kita" ujar Jungkook.
"kurasa kita harus berpisah disini" kata Taehyung.
"kenapa tae, bukankah kita saling mencintai?"
"ibumu benar, aku hanya seekor rubah sedangkan kau adalah manusia"
"sudah kubilang itu tak jadi masalah, asalkan kita tetap bersama"
"kau yakin?"
"tentu"
Setelah memutuskan tetap bersama mereka selalu berpindah-pindah tempat agar para prajurit tidak dapat menemukan keberadaan mereka, seperti layaknya kehidupan normal lainnya mereka diam-diam menikah dan bahkan memiliki seorang anak. Mereka hidup dengan layak dan bahagia meski mereka harus tinggal jauh dari manusia lain namun itu bukan masalah sama sekali asalkan mereka saling memiliki.
~ Tamat ~
KAMU SEDANG MEMBACA
KOOKV LOVE STORYS
FanfictionKumpulan kisah cinta KOOKV #GS #RATEM #LOVESTORY #KOOKV #18+