KOOKV LOVE STORYS

Gairah Gisaeng Istana

Istana hanbyok punya tempat khusus untuk para gisaeng. Sebuah tempat yang memang disediakan untuk menghibur raja dan para pejabat istana disana para gisaeng kelas atas tinggal dengan segala fasilitas layak bahkan perawatan tubuh dan wajah yang terbilang lengkap.

"Tae persiapkan dirimu, yang mulia memilihmu malam ini" Kata kepala gisaeng istana.

"Baik nyonya" Jawab Taehyung singkat.

"Dia lagi?! Huh...sungguh sulit dipercaya" Kata seulgi iri.

"Ini ketujuh kalinya sejak dia dibawa kemari" Jelas krystal tak suka.

"Selalu yang mulia raja, mengapa harus dia yang terpilih padahal lihat saja tubuhnya tidak terlalu bagus untuk ukuran wanita" Tambah krystal.

"Kau benar tapi mau bagaimana lagi" Kata seulgi sembari berjalan pergi.

Krystal mengikuti seulgi pergi meninggalkan Taehyung seorang diri.

Sebelum bertemu sang raja Taehyung mendapat perawatan khusus seperti ia akan diluluri, didandani dan dipakaikan hanbok sutra transparan yang mahal.

"Yang mulia ingin mendapat kejutan malam ini jadi berikan ia kejutan" Jelas kepala gisaeng lalu pergi sembari menutup pintu kamar sang raja.

Tak lama setelah Taehyung ditinggalkan seorang diri didalam kamar tiba-tiba suara pintu terbuka mengagetkan Taehyung namun ia sudah siap.

"Apa ini kejutannya? " Tanya sang yang mulia raja saat mendapati kamarnya gelap gulita.

Yang mulia raja berjalan mencari keberadaan Taehyung dengan mata telanjang, sedikit membentur ranjang sebelum akhirnya ia menemukan keberadaan Taehyung sang gisaeng kesayangannya.

"Nnngh.." Leguh Taehyung saat yang mulia raja tak sengaja meremas dadanya.

"Eoh... Disini kau rupanya, cantik" Yang mulia raja lekas meraih pinggang Taehyung dan menariknya ke dalam pelukkan.

Dada Taehyung membentur Dada bidang yang mulia raja dengan keras.

"Kau nakal sekali mematikan semua lampu" Goda yang mulia raja sembari mengelus pantat Taehyung.

"Izinkan hamba menyalakannya kembali yang mulia" Pinta Taehyung.

"Baiklah nyalakanlah, lagi pula dalam gelap aku tak bisa melihat wajah dan tubuh indahmu seperti biasanya" Jawab yang mulia raja sembari melepaskan pelukannya.

Taehyung berjalan menyalakan lampu lilin disetiap sudut kamar. Yang mulia raja memperhatikan setiap gerak gerik Taehyung, kedua bongkahan kenyal itu memantul saat Taehyung berjalan kesana kemari, terlihat jelas bahwa Taehyung tak memakai apapun dibalik hanbok putih transparan yang ia kenakan. Setelah semua lilin menyala Taehyung menghampiri yang mulia raja.

"Seperti biasa kau yang lepaskan" Yang mulia raja merentangkan kedua tangannya mempersilahkan Taehyung membuka pakaian sang raja.

Taehyung selalu kagum saat melihat otot perut, dada dan lengan yang mulia raja yang begitu kekar dan gagah.

"Kau selalu tersenyum saat melihatnya" Ucapan yang mulia raja membuat Taehyung merasa malu.

Yang mulia raja meraih pinggang Taehyung lalu berbisik di telinganya.

"Jeon Jungkook, panggil saja namaku saat kita sedang bersama" Bisik Jungkook sembari melepas tusuk rambut Taehyung membuat surai hitam panjang wanita itu tergerai indah.

"Hamba merasa tidak pantas yang mulia" Tolak Taehyung.

"Hanya kau dan aku " Jungkook menyakinkan nya.

"Baiklah yang mulia, eum... Maksud hamba Jungkook" Taehyung menurut meski sedikit ragu.

"Bagus, kau wanita yang penurut" Jungkook menggendong Taehyung menuju ranjang lalu membaringkannya.

Tak lupa ia juga melucuti hanbok wanita itu tanpa ragu. Sekali lagi malam ini Taehyung berakhir bersama Jungkook didalam selimut.

"Yang mulia ibu suri ingin aku dan ratu mempunyai anak apa yang harus aku lakukan? " Tanya Jungkook pada Taehyung.

"Bukankah itu hal yang wajar? apa yang membuat yang mulia ragu? " Taehyung terlihat serius mendengarkan.

"Aku ragu karena aku ingin kau yang melahirkan anakku" Jungkook mengelus perut polos Taehyung lembut.

"Itu... Tidak... "

"Aku ingin kau yang melahirkannya, lakukan untukku" Pinta Jungkook sembari mencium punggung tangan Taehyung.

"Tapi ibu suri... "

"Aku akan bilang padanya agar kau dijadikan selir bukan gisaeng istana lagi" Jelas Jungkook.

"Jadi... " Jungkook meraih dagu Taehyung lalu menciumnya tanpa meminta izin.

Taehyung hanya bisa menurut tanpa perlawanan.

"Arkhh!! Eungg... Eoh... Yang...mulia... Arkhh!! " Lubang Taehyung berkedut saat benda tumpul yang besar dan berurat itu masuk Tanpa permisi kedalamnya.

Benda itu bergerak cukup cepat menghentaknya dengan keras disertai lelehan cairan putih yang memenuhi rahim Taehyung. Taehyung sempat kualahan mengimbanginya sampai akhirnya Jungkook memutuskan untuk menyudahinya setelah mengisi penuh rahim Taehyung dengan benihnya, bahkan benihnya sampai meluber keluar karena terlalu banyak.

Beberapa hari setelah itu Jungkook semakin bersemangat menanam benihnya hingga hari dimana Taehyung dinyatakan telah mengandung anaknya. Ibu suri yang mendengar berita itu lekas menyuruh Taehyung bersembunyi di istana dalam, berita kehamilannya pun dirahasiakan.

Setiap malam untuk menutupi ketidakharmonisan dari keluarga kerajaan, setiap malam Jungkook harus rela tidur bertiga dengan sang ratu. Kedua wanita itu tidur disisi kanan dan kiri Jungkook namun Jungkook selalu tidur sembari memeluk Taehyung, meski merasa telah dikhianati sang ratu hanya bisa pasrah karena berkat ibu suri lah dari dayang biasa kini ia bisa menjadi seorang ratu.

Setelah melahirkan anak Jungkook, Taehyung merasa bahwa ia memiliki andil dalam istana itu ia bahkan tak segan untuk menyuruh sang ratu membantunya memetik bunga mawar yang akan Taehyung gunakan untuk mandi.

"Aku harap anda tidak tersinggung yang mulia" Kata Taehyung pada sang ratu.

"Seharusnya kau sadar diri tapi berhubung yang mulia raja dan ibu suri menyukaimu maka aku bisa apa? " Kata sang ratu.

Mendengar penuturan ratu membuat Taehyung tersenyum senang. Tak lama setelah melahirkan anak pertamanya Taehyung kembali dinyatakan mengandung. Ibu suri terkejut namun ia tak bisa melarang Jungkook, karena Jungkook adalah satu-satunya putranya yang masih hidup sampai sekarang.

Taehyung kembali merasa menang telak dari sang ratu boneka, Jungkook hanya milik Taehyung seorang tak ada yang dapat merebutnya dari Taehyung.

~Tamat~