Memory

94 16 2
                                    

Hari ini cuaca lumayan cerah. Di hari minggu ini Ayana berinisiatif untuk melakukan lari pagi di sekitaran komplek perumahan nya.

"Mah, pah, Aya berangkat dulu ya. Gak jauh kok cuma keliling komplek aja." Pamit Ayana.

"Yaudah hati-hati ya sayang," Ucap sang mamah.

Selama perjalanannya, Ayana tampak sangat menikmati ssuasan. Suasana yang tenang dan juga menyegarkan membuat Ayana rileks. Saat Ayana sedang berjalan santai menuju taman, tiba-tiba ia teringat sesuatu. Teringat sebuah kenangan di masa lalunya bersama Rasya.

Flashback on

"Kamu udah lama nunggu?"

"Nggak ko aku baru aja sampe" Jawab Rasya.

"Yaudah. Eumm Sya,"

"Kenapa?"

"Mau ice cream" Ucap Ayana dengan puppy eyes nya. Oh ayolahh Rasya paling tidak bisa menolak kalo Ayana sudah mengeluarkan jurus andalannya itu.

"Yaudah ayok."

Akhirnya mereka pun berjalan beriringan menuju sebuah kedai ice cream yang tak jauh dari taman.

"Bang ice creamnya 2 ya." Ucap Ayana penuh semangat.

"Ko 2? Nanti sakit perut lohh, apalagi kamu kan belum makan, udah satu aja." Perintah Rasya.

"Ihh, kan buat aku satu kamu satu!"

"Yaudah iya, kirain mau kamu makan dua-duanya."

"Ya nggak lah, ngaco." Ucap Ayana disertai tawa manisnya.

"Mau rasa apa neng?" Tanya si penjual ice cream.

"Coklat satu Strawberry satu ya mang."

"Siap atuh neng!" Tak lama kemudian ice cream mereka pun siap.

"Ini neng silahkan es krim nya."

"Makasih ya mang." Ucap Ayana. Ia pun memberikan satu ice creamnya pada Rasya. Setelah membayar kedua ice cream itu, Rasya pun kembali mengajak Ayana untuk duduk di salah satu bangku yang ada di taman. Mereka menikmati ice creamnya sambil sesekali bercanda gurau.

Flashback off

Ayana tersenyum getir jika mengingat kenangan di masalalunya itu. Setelah sampai di taman, Ayana langsung saja mendudukkan dirinya di bangku panjang yang ada disana. Dirinya melirik kesana kemari memperhatikan aktifitas semua orang yang ada di taman. Ada perkumpulan ibu-ibu kompleks yang sedang melakukan senam, ada yang hanya bermain bersama sanak saudara ataupun teman, dan masih banyak lagi.

Saat sedang asik memperhatikan sekitar, tiba-tiba ada seseorang yang memberinya satu corn ice cream rasa strawberry. Saat Ayana berbalik, ternyata seseorang yang memberinya ice cream itu adalah Gibran anak IPA 1.

"Eh, buat gue?" Tanya Ayana.

"Iya lah, buat siapa lagi." jawab Gibran. Ayana menerima ice cream itu dengan sedikit ragu. Lagi-lagi ice cream membuatnya teringat pada Rasya.

"Eh, Eum makasih." Ucap Ayana setelah mengambil ice cream itu dari tangan Gibran.

"Lo sendirian?" Tanya Gibran.

"Ya keliatannya?" Gibran hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Lo sendiri sama sendirian aja?" Tanya Ayana.

"Iya, tadinya mau ajak Lexa tapi masih molor aja tu anak." Jawab Gibran seraya mencebikkan bibirnya.

"Lexa? Temen lo yang ngejar-ngejar Chika temen gue itu kan?"

"Iya dia."

"11 12 ama Chika, dia juga paling susah di suruh bangun pagi di hari minggu. Emang cocok dah mereka berdua hahaha."

Ya Lexa dan Chika memang mempunyai banyak kesamaan. Diantaranya tingkah laku dan kebiasaan.

"Iya mereka emang cocok." Ucap Gibran.

Percakapan antara Ayana dan Gibran berlangsung cukup lama hingga sekarang waktu menunjukkan pukul 09.15 yang artinya Ayana harus segera pulang.

"Eum, dah siang nih gue balik dulu ya." Ucap Ayana.

"Gue anterin aja, motor gue parkir deket sini ko."

"Eh gausah gk papa, lagian rumah gue juga deket ko dari sini." Tolak Ayana.

"Gak papa biar lo gak terlalu capek." Baru juga Ayana ingin menolak kembali tapi ia urungkan karena Gibran sudah melenggang pergi menuju parkiran mengambil motornya. Kalo udah gini ya terpaksa Ayana ikut. Gak enak juga kalo nolak terus, kan niat Gibran baik.

Setelah mengambil motornya, Gibran langsung saja menghampiri Ayana dan membantunya menaiki motor. Tak lupa ia juga memberikan satu helmnya pada Ayana. Ya walaupun jarak antara taman dan rumah Ayana tidak terlalu jauh, tapi keamanan tetap nomor satu kan.

Tak sampai 20 menit mereka sudah sampai di depan rumah Ayana. Kenapa 20 menit? katanya kan deket? Jawabannya karena Gibran sengaja menjalankan motor pelan-pelan.

'Biasalah si paling mencintai dalam diam kalo mau pdkt ya gitu wkk'

"Makasih ya, jadi ngerepotin. Mau masuk dulu gak?"

"iya sama-sama, gak ngerepotin ko. Mungkin lain kali aja soalnya gue mau lanjut main basket sama yang lain."

"Yaudah kalo gitu, Hati-hati di jalan."

"Iya gue duluan ya." Ayana pun mengangguk.

Setelah Gibran benar-benar menghilang dari pandangannya, Ayana pun masuk ke dalam rumah dan bergegas untuk mandi.

Tanpa Ayana sadari, ada seseorang yang melihat semua kejadian tadi di sebrang jalan. Tangannya terkepal dan rahangnya mengeras menahan amarah.

Gibran Alexander Pramesta

Gibran Alexander Pramesta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


✧༺Moveon༻✧

Seiring berjalannya cerita, Tokoh-tokoh juga bakal bertambah ya gaes,,
Btw kira2 yang ada di sebrang jalan siapa ya? penasaran kan? ikuti terus cerita ini ya♡
Jangan lupa Vote dan comment nya bestie

Moveon [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang