Hai. Maaf ya saya baru kembali setelah 2 bulan lamanya. Selamat membaca, work ini cukup panjang dari Chapter yang lain. Semoga kalian suka.
.
.
.
.
LIFE A STARDali adalah suatu kelompok gerbong narkoba yang cukup memiliki posisi tinggi dalam pasar gelap. Setiap harinya kelompok ini memasok berton-ton narkoba ke setiap penjuru negara. Permintaan pasar dari tahun-ketahun selalu meningkat membuat mereka meraup keuntungan besar.
Peningkatan ini selain keuntungan besar untuk kelompok Dali pun beberapa oknum yang ikut mengcap manisnya keuntungan. Broker-broker yang semakin menjamur di setiap sudut kota besar menjadi perusak tatanan, pohon kokoh besar akan runtuh perlahan jika akarnya terus di siram racun.
Jika Dali adalah kelompok berskala internasional, ada juga kelompok bersekala nasional di setiap negaranya. Disini ketahanan setiap negara di pertanyakan bagaimana mungkin racun yang membunuh negara secara perlahan ini bisa lolos dengan mudah? Perlu di tinjau kembali dimana letak kesalahan itu, berlarut-larut semakin memakan waktu, korban pun semakin banyak. Bukan hanya masyarakat yang akan di rugikan tetapi juga negara. Kejahatan terstruktuk adalah kekejian yang tak terbantahkan.
Dengan menjamurnya pengguna akan ada banyak kejahatan yang mengikutinya.
"Menteri pertahanan memperketat proses ekspor dan impor barang maupun makanan dari dalam maupun luar." Ucap seorang pewarta dalam televisi terputar juga beberapa cuplikan seorang laki-laki gagah dan berwibawa dengan seragam militernya terseyum di depan kamera.
"Sialan, manusia-manusia inilah yang mempersulit pelebaran sayap-sayap kelompok kita." Dengus Klin mendengar berita terbaru.
"Sebenarnya kau tidak perlu terancam dengan manusia politik seperti itu, lebih baik pertahankan posisimu di hati bos jangan sampai tergeser oleh cecurut itu." Ucap seorang lelaki di sebelah Klin, Menunjuk dengan dagunya ke arah jam 7 di depan mereka.
Terlihat seorang lelaki berwajah datar di ikuti rekannya. Perbedaan tubuh mereka terlihat jelas namun lelaki yang satunya lebih tinggi dari yang dia ikuti. Mereka memasuki ruangan terbesar di bagunan ini.
Sebelum masuk, lelaki paling depan berdiam sejenak di depan pintu sambil menghela napas. Jika ada yang melihat dia melakukan itu orang lain akan beranggapan bahwa dia sedang memiliki masalah besar
Sistem pembagian hasil merekapun cukup unik. Fabilo, sang pencetus kelompok ini membuat sebuah aturan. Dari setiap penjualan akan di kalkulasi lalu pemimpin akan mendapat 25% hasil, 50% anggota, 25% lagi untuk biaya alat saat sedang transaksi.
Karena aturan itu juga membuat para anak buah Fabilo setia padanya. Tetapi manusia tetaplah manusia, titik hitam keserakahan mulai menghiasi hati seorang anak buah. Dia menatap tidak suka. Kilatan-kilatan tidak bersahabat terpancar jelas dari sorot matanya. Tetapi tatapan itu tidak di tujukan pada Fabilo, namun pada salah satu pemuda yang di gadag-gadag akan menggantikan kepemimpinan Fabilo yang tak lain adalah Jailen. Lelaki dengan genetic berambut putih.
"Hei, J! Kau masih berhutang penjelasan padaku." Geram seorang lelaki muda meminta penjelasan tetapi orang yang di mintai penjelasan tak meliriknya sedikitpun itu juga yang membuatnya jengkel sampai akhirnya seorang lelaki tua mengintrupsi mereka.
Namanya Hands, beliau merupakan lelaki tertua di markas ini. Fabilo mempekerjakan Hands sudah sejak lama bahkan sebelum terbentuknya kelompok Dali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life A Star | Lee Jeno
FantasyWenddy seorang penyanyi terkenal dengan bayaran Fantastis. Setiap wanita mendambakan kehidupannya. Cantik, terkenal, karir cemerlang. Tidak perlu khawatir dengan apapun. Tetapi di saat semua wanita menginginkan kehidupannya. Wenddy memilih mengakhir...