Life A Star | Lee Jeno

11. Titik kembali

Berita kembalinya sang diva, menjadi headline, memenuhi layar setiap stasiun televisi bahkan media soal juga sibuk membahas kemunculannya di bandara. Beberapa potonya saat berada di bandara menjadi bukti nyata sang diva yang sudah lama hilang muncul Kembali ke permukaan. Berkat itu namanya kembali menjadi nama pencarian teratas selama seminggu kedepan. Ponselnya pun menjadi sangat berisik, mendapatkan banyak notifikasi spam, berupa like komen juga pesan tidak sampai di situ saking menggilanya kesempatan di jadikan para pemilik saham di dunia entertaimen untuk menarik kembali Wenddy ke dunia entertaimen.

Pesan masuk dari agensi besar menawarkan kontrak-kontrak eklusif tak Wenddy indahkan hingga satu pesan masuk dengan nama orang yang sangat dia kenal.

Ruggito : Hallo Wen, Lama tak berjumpa. Kuharap kau tidak membenciku aku hanya melakukan semua perintah ibumu. Aku tunggu di restoran xxx pukul 8 malam. Aku akan berbagi informasi dengan dirimu tentang ibumu yang pastinya tidak kamu ketahui.

Pesan itu hanya Wenddy baca, dia tidak berniat membalasnya.

Memangnya siapa dia? Berani-beraninya menyuruh Wenddy dan menilai seakan-akan Wenddy butuh informasi yang dia tawarkan mengenai ibunya. Ruggito hanya punya hubungan kerja sama dengan ibunya berbeda dengan dirinya yang memiliki ikatan ibu dan anak.

Wenddy menggerutu kesal,
"Sejak kecil aku hanya hidup berdua dengan ibuku, aku tahu semuanya tentang ibu." Mengahiri kalimatnya dengan lirih.

Sebelum bergerak jauh ke satu minggu ke depan bertepatan naiknya berita kemunculan Wenddy di bandara bersamaan dengan berita terbakarnya lahan hektaran suatu pabrik jagung. Tetapi berita ini tidak mendapatkan perhatian publik, seperti Apakah ada korban luka atau meninggal dalam kejadian tragis ini? atau mungkin berapa kerugian finansial pabrik? Bagaimana reaksi pemilik? Siapakah pemilik pabrik tersebut? Pertanyaan utamanya adalah apa penyebab pabrik tersebut terbakar sampai semua lahan ludes terbakar? bukankah, tidak mungkin tiba-tiba pabrik terbakar? setelah satu minggu pun tidak ada kelanjutan dari berita ini, semua wartawan melewatkannya.

Mereka lebih memilih berburu hal lain, seperti dimana keberadaan sang diva saat ini? apakah sang diva pulang jalan-jalan? dimanakah dia selama satu tahun ini? Dan makin hari bukan lagi wartawan berita yang mencari informasi Wenddy, wartawan untuk acara gosip juga mulai turun tangan mencari keberadaan Wenddy. Mereka mulai memancing dengan kalimat-kalimat yang memancing banyak spekulasi publik.

'Diva kebanggaan masyarat terlihat kurus setelah lama hilang.'

'Dimanakah dia selama satu tahun ini?'

'Satu tahun menghilang, Wenddy bak malaikat berada di bandara.'

Sudah lebih dari satu minggu Wenddy menjadi momok pembicaraan publik. Bebeda dengan Kelompok Jailen mereka sedang mencari jalan untuk menuju ke tanah lapang.

Mobil yang mereka tumpangi tidak bisa melewati hutan lebat denga2n celah antar pohon yang hanya bisa di lewati manusia. Mereka terpaksa berjalan di tengah hutan di siang hari.

Berbekal peta kertas di tangan Jailen yang sekaligus memimpin perjalanan di ikuti Grace dan Wim. Mereka harus bergerak cepat jika tidak orang yanh sedang mencari mereka akan menangkapnya.

Wim sudah berjalan dengan sempoyongan, kali ini dia sudah di batas daya tubuhnya. Wim mengangkat tangan sambil berteriak "J !!! Demi Tuhan aku sudah tidak bisa berjalan lagi." Sambil menghentikan langkahnya.

Kali ini Wim tidak merajuk, Wim tahu menempatkan diri dimana dia bisa merajuk dan ini bukan saatnya.

Jailen berbalik melihat Wim yang sudah merebahkan dirinya di pohon besar yang penuh lumut dan menatap Grace yang sudah kelelahan.