"Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya: hidup di tepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah. -Abu Bakar Shibli
🌼🌼🌼
Syazani Nur Albiru, gadis yang memiliki mata indah. Namun, tidak pernah ada yang melihat wajahnya. sifatnya yang pemalu, pakaiannya yang tertutup dari ujung rambut hingga kaki sampai hanya matanya lah yang terlihat, terkadang membuat orang berfikiran buruk tentang nya.
Dia sering di sebut gadis si buruk rupa. tapi, Zani tidak mengambil hati dari ucapan itu. Ia, justru mendoakan orang yang mengatainya dengan kebaikan.
Bagi Zani, Ia hanya ingin meneladani sifat dari Bunda Fatimah Az-Zahra, memiliki rasa malu dan tidak mengumbar aurat. Di zaman sekarang, begitu banyak orang yang mengumbar aurat nya hanya agar dapat menarik perhatian. Sebegitu asing nya kah islam sekarang? Dan untuk perempuan, bagaimana bisa kalian dengan bangga mengumbar aurat kalian pada laki-laki yang bukan mahram kalian? itu dosa!
Zani, gadis itu sedang mengajar anak-anak mengaji di mushola yang kebetulan dekat dengan rumahnya.
Ia tersenyum menatap anak-anak yang begitu antusias untuk bisa belajar mengaji, ada kesenangan sendiri di hatinya. Ia mengingat satu kalimat yang penuh makna "Ilmu pengetahuan di waktu kecil itu bagaikan ukiran di atas batu. "
"Ustadzah, boleh nanya gak?" Zani menatap anak laki-laki yang mengacungkan tangannya. Ia tersenyum lalu mengangguk, "tentu saja, katakan apa yang ingin kamu tanyakan."
"Kenapa Ustadzah gak pernah lihatin wajah Ustadzah? apa yang di katakan orang-orang benar?" Pertanyaan polos itu sontak membuat anak yang lainnya mengangguk.
Zani tersenyum di balik cadar nya, semua orang tau karena mata gadis itu menyipit, arahan matanya tertuju pada semua anak yang menatapnya dengan polos.
"Seorang perempuan wajib menutup auratnya untuk menjaga kehormatan nya, melindungi, dan memuliakan perempuan itu sendiri."
"Maksudnya bagaimana Ustadzah?"
"Dalam Al-quran surah Al Ahzab ayat 59 yang berbunyi :
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
'Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
Zani menjelaskan dengan mata yang berkaca-kaca, sungguh begitu mulianya perempuan. Tapi, justru perempuan itu sendiri yang membuat nya terhina.
"Wah, Allah baik banget ya Ustadzah" Zani menyeka air matanya kemudian mengangguk membenarkan, "jangan takut selagi kita punya Allah."
"Tapi Ustadzah, kata ibu aku kalau mau nutup aurat cukup pake hijab aja," Zani menoleh menatap gadis kecil di sampingnya, tangannya terulur untuk memasukan rambut ke dalam hijab gadis kecil itu.
"Benar, hijab itu payung kehidupan muslimah tempat berteduh dari panasnya api neraka."
"Lalu kenapa Ustazah menutup wajah juga? padahalkan cukup hijab aja?"
"Ustadzah hanya ingin meneladani sifat dan sikap Bunda Fatimah Az-Zahra, memiliki sifat malu, malu masalah aurat."
Next?
Ada pengajaran yang di dapat gak nih?
Maaf ya kalau masih ada salah dalam penulisan, makasih yang sudah vote dan komen semoga Allah membalas kebaikan kalian semuanya!!!!Jangan lupa dzikir hari ini
Astaghfirullah 3×
Alhamdulillah 3×
Allahuakbar 3×

KAMU SEDANG MEMBACA
Hamzah Al Habsy
Novela JuvenilKisah seorang Atheis yang menjadi Ulama besar dan menikahi seorang gadis yang dikenal orang dengan si buruk rupa.