Makkah?

52 27 3
                                    

"Barang siapa yang bersungguh-sungguh berjalan pada jalannya maka pasti ia akan sampai pada tujuannya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Barang siapa yang bersungguh-sungguh berjalan pada jalannya maka pasti ia akan sampai pada tujuannya"

🌼🌼🌼🌼🌼

Sudah satu bulan Abi mempelajari islam dari berbagai media, ia meminta sekretaris nya untuk membelikan beberapa buku tentang Islam, tentang ideologi Islam secara keseluruhan dan buku yang ditulis oleh dua penulis Muslim terkenal. Abi mulai terkesan dan semakin penasaran dengan Islam.

Abi berpikir mempelajari kebenaran tentang Islam tidak bisa sembarangan. Selain itu, ia mengatakan para mualaf khususnya hendaknya berhati-hati untuk menghindari tulisan dari kelompok sesat yang mengaku terikat dengan Islam.

Selain menggali ilmu dari buku, Abi juga belajar tentang Islam dari beberapa Muslim yang berpengetahuan dan Muslim yang tidak menekannya. Sementara itu pula, ia mulai mengislamkan perilakunya yang dirasa tidak sulit.

Misalnya, ia mulai menghindari konsumsi alkohol dan daging babi. Abi mulai hanya mengonsumsi daging yang disembelih secara Islam. Selama itu juga ia jadi sering mengunjungi masjid yang ada di sekitar rumahnya.

Hari ini Abi berencana untuk menemui Akhtar. Kalian masih ingat dengan pria itu? pria yang dulu Abi sebut aneh sekarang malah menjadi temannya. Lucu bukan?

Akhtar sudah tahu kalau Abi masuk islam, ia begitu senang mendengar hal itu, dan akhtar jugalah yang membantu Abi mengenal islam lebih dalam selama satu bulan terakhir.

"Assalamu'alaikum" Abi menoleh dan tersenyum sebelum membalas salam tersebut.

"Waalaikumsalam"

"Alhamdulillah, sekarang kamu ada kemajuan. tetap belajar, usaha tidak akan mengkhianati hasil, " Abi mengangguk membenarkan, semenjak menjadi muslim. Abi lebih banyak bersyukur dan bersabar dalam segala hal.

"Hari ini saya ingin membawa kamu ke pondok pesantren milik Abah saya," Akhtar memberi tahu, ia menceritakan banyak hal tentang Abi ke sang ayah dan ayahnya juga lah yang memintanya untuk mengajak Abi ke pondok pesantren Darul Akbar itu.

"Pesantren?" Akhtar mengangguk cepat, "Abi saya menyuruh kamu untuk menemuinya, dia ingin bicara denganmu."

"Baiklah, kesana sekarang?" Akhtar mengangguk, mereka pun beranjak dari tempat mereka.

      🌼🌼🌼

Disini lah mereka sekarang, di depan gerbang pondok pesantren Darul Akbar, pesantren yang memiliki santri-santri berkualitas. Mereka di didik dengan tegas, agar ketika mereka keluar dari pesantren itu mereka dapat menebarkan agama Islam pada orang lain. Bermanfaat bagi sesama itulah yang ditanamkan pesantren itu pada santri santrinya.

Banyak yang ingin memasukkan anak nya ke pesantren tersebut, selain memiliki kualitas yang bagus, pesantren itu juga lah pesantren yang paling terkenal di Yogyakarta.

Hamzah Al HabsyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang