Ilmu tanpa agama adalah suatu kecacatan, dan agama tanpa ilmu merupakan kebutaan
🌼🌼🌼
Abi, pria itu sedang berkutat dengan laptop nya, matanya menatap fokus ke arah tulisan yang berjejer rapi di depan layar, sesekali bibirnya mengumpat.
"Sial, selalu saja begini dan tidak ada kemajuan sama sekali." Ia menutup laptopnya dengan kasar, lalu bersandar pada kursi kebesarannya, beberapa kali Abi menghela nafas gusar. Hidupnya tidak pernah tenang, selalu ada masalah yang datang.
Di umurnya yang masih 22 tahun, ia harus menjalankan bisnis besar peninggalan sang ayah. Abi memang memiliki harta yang melimpah tapi tak pernah ia mendapatkan ketenangan, rasanya sia-sia ia memiliki banyak uang. Andai ketenangan bisa di beli, Abi pasti akan membeli nya dengan harga berapapun.
Abi memijit pangkal hidungnya, terdengar suara pintu terbuka, "Permisi Tuan," Itu suara Bi Tuti, seorang pekerja yang sudah mengabdi selama 3 tahun di tempat Abi, tetapi Bi Tuti tidak pernah menginap di rumah besar itu, ia akan pulang saat sore hari dan datang kembali saat pagi hari.
Padahal Abi sudah sering memintanya untuk menginap. Tetapi, Bi Tuti selalu menolak, ia selalu mengatakan "maaf Tuan, saya tidak bisa, saya ingin tahajud bersama suami saya setiap malam" Meskipun tidak mengerti apa yang Bi Tuti katakan, Abi hanya bisa pasrah. Tidak mungkin juga kan ia memaksa?
Abi menoleh ke arah pintu, ia tersenyum tipis pada wanita paruh baya itu, "Ada apa Bi?"
"Ini Tuan saya menemukan buku di bawah lemari anda" Bi Tuti menunjukkan Buku yang ditemukannya di kamar sang majikan.
Abi melihat ke arah buku itu. Ia ingat, itu adalah buku yang diberikan Akhtar padanya beberapa waktu lalu. Abi berjalan ke arah Bi Tuti, ia mengambil itu dari tangan Bi Tuti, "Terimakasih Bi"
"Maaf sebelumnya Tuan, saya ingin bertanya" Abi menaikkan sebelah alisnya, "Bi Tuti, sudah berapa kali Abi bilang, jangan panggil Abi Tuan. Cukup Abi saja," Meskipun ragu tapi Bi Tuti tetap mengangguk.
"Baiklah Nak Abi" Abi tersenyum mendengar nya.
"Good Bibi ku tersayang, nah sekarang katakan apa yang ingin Bibi tanyakan"
"Bukankah buku itu tentang islam, mengapa nak Abi memiliki buku seperti itu?" Abi menghela nafas, tangannya terulur untuk memegang tangan Bi Tuti. Lalu ia menariknya agar duduk di kursi kebesaran nya.
"Duduklah Bi, saya ingin menceritakan sesuatu, " Dengan ragu Bi Tuti duduk di kursi itu, Abi berjongkok di depan Bi Tuti lalu wajahnya mendongak menatap wanita paruh bayu yang sudah ia anggap seperti ibu nya sendiri. Wajah yang selalu menampilkan kedamaian dan ketenangan.
"Abi mencintai seorang gadis muslim Bi," Ucapan Abi membuat Bi Tuti terkejut. Ia tau sang majikan seorang atheis, namun ia juga tidak punya hak untuk ikut campur, biarlah Tuhan sendiri yang mengetuk pintu hatinya.
"lalu Abi mengajak nya pacaran tetapi yang Abi dapat ialah penolakan," Abi membuang nafas kasar,
"Apa salahnya dengan pacaran Bi? Abi juga tidak akan macam-macam. Dia juga bilang tentang zina, apa maksudnya Bi?"
"Dan soal buku itu, Abi bertemu seseorang lalu dia memberikan buku itu pada Abi, katanya Agama itu penting untuk seseorang," Tangan Bi Tuti terulur untuk mengusap rambut Abi, lalu tersenyum.
"Nak Abi, mencintai tidaklah salah, tetapi yang di lakukan gadis itu benar. Dalam islam pacaran itu dosa, Allah memang tidak melarang hamba-Nya untuk mencintai tetapi Allah mengharamkan hamba-Nya untuk berpacaran. Islam itu indah Nak Abi, perempuan begitu di muliakan, dengan kamu mengajak pacaran itu adalah suatu penghinaan." Meski belum paham, Abi tetap mengangguk
"Lalu apa itu Zina?"
"Zina adalah perbuatan yang dilarang keras oleh Allah SWT. Nak Abi, Agama berperan sangat penting dalam kehidupan manusia dan mengarahkannya kepada kebaikan bersama. Agama dan beragama adalah satu kesatuan namun memiliki makna yang berbeda. Agama merupakan sebuah ajaran kebaikan yang menuntun manusia kembali kepada hakikat kemanusiaannya dan..." Menghela nafas, Bi Tuti menjeda kalimat nya.
"Agama Islam itu berfungsi sebagai jalan untuk menggapai kemaslahatan, ketenangan dan kedamaian serta keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat. Tak satupun ajaran dari Islam, baik perintah maupun larangan, yang bertujuan untuk menciptakan kerusakan di muka bumi ini atau kesengsaraan di akhirat nanti."
Mendengar penjelasan dari Bu Tuti, entah mengapa Hati Abi merasakan ketertarikan untuk mengetahui lebih banyak tentang Islam. Islam menjaminkan apa yang tidak pernah ia dapat, yaitu Ketenangan!
"Bi, apa boleh Abi masuk islam, Abi ingin bersama gadis itu." Ucapan Abi lagi-lagi membuat Bi Tuti terkejut, ia terharu, ternyata hidayah Allah itu nyata dan tanpa diduga.
"Tentu Nak! Tentu boleh, tapi jika bisa niatkan karena Allah nak, kamu percaya kalau Allah itu ada, kamu yakin dengan kuasa-Nya." Dengan ragu Abi mengangguk, semuanya masih samar ia tidak yakin tapi hatinya terus mengatakan ya.
"Ajarkan Abi Bi, Abi ingin merasakan ketenangan, Abi percaya Tuhan Bi, Abi percaya Allah SWT itu ada." Bi Tuti mengangguk cepat sambil menahan tangis,
" Yang pertama kamu harus mengucapkan kalimat syahadat, ikuti Bibi ya?" Abi mengangguk tegas, ia sudah yakin dengan keputusan nya.
"Asyhadu an laa ilaaha illallaahu,"
" A - asyhadu an la-a ilaaha illallaahu"
" Wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah"
" W - wa a syhaduanna muhammadar rasuulullah"
Abi mengucapkan kalimat itu dengan sepenuh hati, tanpa sadar air matanya menetes, entahlah ada getaran aneh yang dirasakan hatinya. Ia merasa hidup kembali.
Bu Tuti menangis haru, ia benar-benar kagum dengan Allah, sungguh benar-benar kuasa-Nya sangatlah nyata.
"Kamu sudah menjadi hamba Allah nak, kamu menjadi umat-Nya Nabi Muhammad nak, patuhi lah perintah nya, Bibi yakin kamu bisa," Mendengar ucapan itu, runtuhlah pertahanan Abi, ia menangis. Baru sedikit mendengar tentang islam, ia sudah mencintai agama itu.
"Terimakasih Bi, terimakasih. Abi akan belajar lebih banyak tentang islam, Abi ingin menyiarkan agama yang indah ini ke semua orang Bi,"
"Semoga keinginan mu tercapai nak, sholat lah, itu adalah kewajiban mu sekarang, Bibi akan mengajar kan mu 5 kewajiban yang menjadi landasan islam," Abi mengangguk, yang tadi niatnya karena seorang gadis berubah menjadi karena Allah.
"Mari Bi."
🌼🌼🌼🌼
Hidayah bisa menyentuh hati siapa saja yang Allah kehendaki, termasuk pada seseorang yang awalnya tidak percaya Tuhan. Seperti kisah Abiyu El Dorado, yang memeluk Islam di usia 22 tahun...........
Dua kalimat syahadat memiliki kedudukan sangat penting,Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah saw:
الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ
“Islam dibangun atas lima perkara. Mengucapkan dua kalimat syahadat, sholat lima waktu, zakat, puasa di bulan Ramadhan, dan ibadah haji di tanah suci,.” (HR. Bukhari Muslim)
Bacaan syahadat:
Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah
Bacaan syahadat Arab:أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Arti syahadat:“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”
Wah Abi udah masuk islam nihh, siap gak ketemu Abi yang baru? Abi yang akan menggemparkan hati kalian hehe,
Lanjut gak nih?
Ada pelajaran yang didapat dari part ini?
Kita sama-sama belajar tentang islam yg sesungguhnya yuuuu!!!Jangan lupa dzikirnya teman-teman...
Alhamdulillah 3×
Astaghfirullah 3×
Subhanallah 3×
KAMU SEDANG MEMBACA
Hamzah Al Habsy
Novela JuvenilKisah seorang Atheis yang menjadi Ulama besar dan menikahi seorang gadis yang dikenal orang dengan si buruk rupa.