Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mencintai Allah adalah setinggi-tingginya cinta. Sempurnakan cintamu pada Allah sebelum engkau melabuhkan cintamu pada makhluk-Nya"
🌼🌼🌼
Abi menatap lamat pria tua didepannya ini, ia sungguh tidak mengerti apa yang di ucapan Kakek itu.
"Maksud kakek? Saya tidak mengerti"
"Gantilah namamu. "
"Kenapa? apa nama saya tidak bagus?"
"Bukan begitu. Namamu memang bagus tapi memiliki arti yang buruk," Ucap Kakek itu dengan santai, sementara Abi hanya melongo mendengar nya, selama ini ia juga tidak peduli dengan arti nama atau sebagainya.
"Kamu mau tau arti dari nama yang saya kasih?" Lanjutnya, Abi mengangguk saja.
" Hamzah Al Habsy, Hamzah yang berarti kan Bijaksana, kamu akan menjadi seorang yang bijaksana, Al yang berarti memiliki kemampuan mengajar, kamu berkeinginan menjadi pendakwah kan?" Lagi, Abi hanya mengangguk.
"Dan yang terakhir Habsy, yang memiliki makna dicintai, kamu akan dicintai semua orang karena kebijaksanaan dan pengajaran yang kamu berikan itu,"
"Apa gunanya semua itu? Lagi pula nama kan cuma sebatas panggilan untuk mengetahui siapa orang itu," Kakek itu tersenyum memandang Hamzah.
"Dengarlah anak muda, nama itu merupakan doa, seandainya namamu memiliki arti yang buruk maka kamu akan begitu, sebab orang-orang memanggil mu dengan namamu itu kan?"
"Maksudnya?"
"Nama yang baik akan bermakna baik, orang akan mendoakan mu dengan yang baik-baik begitu pula sebaliknya" Abi mendengarkan dengan seksama, ia mulai memikirkan hal itu. Hal yang selalu dia anggap sepele.
"Lantas saya harus bagaimana Kek?"
"Hamzah Al Habsy, itulah namamu sekarang." Abi mengangguk, namanya cukup bagus dan artinya membuat nya kagum.
Tidak ada lagi Abiyu El Dorado, sekarang hanya ada Hamzah Al Habsy. Tidak ada lagi Abi, sekarang hanya ada Hamzah. Ya, dialah Hamzah Al Habsy itu.
🌼🌼🌼
Sejak menerima Islam, Abi, ah tidak, maksudnya Hamzah. Ia, terus mencari ilmu tentang Din (agama) yang merupakan kewajiban seumur hidup bagi semua Muslim. Hamzah juga kemudian belajar bahasa Arab agar ia bisa membaca Alquran dan menghafal kan nya. Ia benar-benar ingin jadi pemuda yang taat dan dicintai oleh Allah SWT.
Pernah suatu waktu, ia sedang melaksanakan sholat jum'at, ada satu kalimat dari khutbah jum'at tersebut yang menarik perhatian nya,
'Berjuang untuk menjadi orang yang shaleh dan memerangi hawa nafsu (jihad al-nafs) membutuhkan usaha yang terus menerus dan tidak pernah berakhir bagi umat Islam.' hal itu membuatnya semakin tertarik dengan Islam, ia juga sudah menikmati hidup sebagai muslim.