1. Vella dan Dipta

141 5 0
                                    

Vella meletakkan kasar botol minum nya di atas meja cafe ia lalu mengusap wajah kasar.

"Tolonglah Vella, gua mohon. "

"E.n.g.g.a.k. Gua gak mau. "

Tere meraih tangan Vella "Vella gua mohon, tolong Vella. Gua memohon dengan sangat kesungguhan hati. "

"Kalau lo ga mau, ya bilang aja. Sorry gua ga bisa. Kenapa mesti gua yang repot sih. "

"Kalian berdua ini kan sudah tunangan empat bulan yang lalu masa iya kucing-kucingan gini. "

"Gua ga cinta sama dia Vella, lo tau kan kami di jodohin. Gua ga bisa nolak atau apapun. Gua.. Gua ga sanggup hiks.. Hiks.. Hiks.. Hiks.. "

Tere berlutut di depan Vella beberapa pasang mata melihat ke arah mereka.

"Eh kocak, lo ngapain  ? "

"Vella, gua mohon tolong Vel, please kali ini aja. "

"Gantikan gue Vel,"

"Ini yang terakhir, awas loe. "

"Jadi loe mau  ? "Tere sumringah.

"Iyaa"

"Serius"

"Gua batalin nih. "

"Iyaya jangan gitu dong, gua kirim undangan nya sekalian foto dia."

Tere dengan cepat kilat mengirim undangan itu dan Vella membukanya.

Vella tidak tau jika ini akan mengantarkan dirinya ke masalah baru dan masa lalu yang belum usai.

_______________________

Sabtu malam, tiga hari setelah pertemuannya di cafe.

Vella pergi ke sebuah hotel yang sudah di janjikan. Ia akan bertemu dengan tunangan Tere di lobi hotel.

Vella mengitari hotel internasional.
"Wah seumur hidup gua ga pernah masuk ke dalam hotel.Bagus banget. "

Vella berlari kecil menuju ke air Pancuran. "Wah, ya Allah bagus banget. Mewah banget.. Ya ampun. "

Vella melihat turis sedang makan di restoran, ada yang sedang mengadakan pesta party di outdoor, ada juga yang sedang ngobrol santai. Lobi hotel yang begitu luas ini sedang ramai sekali.

Dering ponsel Vella berbunyi,

Tere calling

"Dimana elo  ? Sudah sampai belum. Dipta nelfonin gua nih. "

Oh iyaa lupa gua kesini karena acara.

"Iya..ya udah sampai ini, lagi nyari orang nya. Udah dulu yaa. "

Vella menepuk jidatnya. "Astaga Vella bisa-bisanya lo terlena hingga lupa misi. "

Vella berkeliling mencari Dipta dengan mengandalkan foto yang Tere kirim.

"Dipta.. Oh Dipta kemana lah engkau. Macam mane aku tau Dipta memang orang itu tak  ada de.. Dipta memang tak adeeee " Nyanyian Vella mengikuti kartun upin ipin.

Vella melihat punggung piring yang begitu tegap, pria dengan postur tubuh yang atletis dan tingginya mungkin 180 cm kira-kira.

"Itu kali yaa. " Tebak Vella.

"Pak Dipta  ? " Pria bernama Dipta itu menoleh ke belakang.

ONLY YOU (Vella Dan Dipta) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang