ONLY YOU (Vella Dan Dipta) End

9. Rencana tak selalu menyenangkan

Di liburan semester nya, Nichol mulai menjalankan bisnis online menjual cemilan, ia yang jago memasak yakin jika bisnis akan berjalan dengan baik.

Sudah empat bulan sejak kepergian sang kakak rumah jadi sepi. Biasanya kakak itu akan mengomel atau mereka bermain di teras.

Rumah yang lama Nichol sewakan pada tetangga nya kebetulan anaknya baru saja menikah.

Nichol berpikir percuma memiliki rumah yang bagus namun jika penghuni tidak ada sama saja tetap sepi.

Uang tabungan juga melimpah, namun itu tetap tidak sebanding dengan kehilangan orang yang berati dalam hidupnya.

Nichol mulai membersihkan kamar kakak nya. Yang pasti harum dan rapi. Nichol tak berniat memberikan barang-barang kakak nya ke orang lain biarlah tetap begini.

Empat bulan sudah, Dipta seperti orang asing bagi keluarga nya.  mama adalah orang yang paling ia hindari selama empat bulan ini. Dipta tak bisa lagi pergi ke clun malam tempat nangkring nya kalau lagi banyak masalah.

Pikiran dan hati sepakat menahan pergi ke club malam lagi, Dipta tak ingin Vella kecewa padanya.

Padahal Vella, Heh Dipta tak tau dimana Vella sekarang. Tidak ada yang tau kemana Vella pergi kemana. Apakah dia masih hidup atau tidak. Sebesar apa perutnya sekarang. Dan bagaimana kondisi Vella sekarang.

Dipta bekerja keras untuk memiliki banyak uang, dia membeli ini dan itu semua list dalam hidup Vella sudah Dipta beli agar Vella merasa senang. Dipta membeli rumah, kendaraan, tanah, membangun masjid sampai mengambil alih rumah sakit agar ketika anaknya lahir nanti, anaknya sudah menjadi orang kaya raya.

Jika bayi itu masih ada tentunya Vella akan melahirkan di bulan November nanti. Masih ada waktu tiga bulan menuju kelahiran.

Tere dan Dipta duduk di taman rumah sakit.

"Bapak makin kurus saja. Lebih kurus saat terakhir bapak menceritakan semuanya. Tapi bapak masih tampan kok. "

"Saya tidak nafsu makan. "

" Cinta itu unik ya pak. Ga ada jaminan bahagia kalau tidak di datangkan dengan ikhlas dan rela. "

" Iyaa, "

Dipta mengeluarkan rokok ia menawari ke Tere namun Tere menolaknya.

"Saya ini lagi hamil masa iya di kasih rokok "

"Maaf saya ga tau. "

"Gapapa, masih kecil baru jalan dua minggu. "Dipta mengangguk.

" Vella ga suka cowok ngerokok pak. "Celetuk Tere.

Dipta langsung membuang dan menginjak rokoknya yang baru saja yang ia hisap.

Vella mampu membuat semua kebiasaan buruk terhenti hanya sekejap mata.

"Bagaimana hubungan mu dengan Tono  ? "

"Yah beginilah, mama dan papa ku memarahiku terus dan dia. Kami memutuskan pindah ke kontrakan kecil, supaya Tono bisa hidup damai. Aku tidak ingin bercerai darinya hanya karena masalah suami dan orang tuaku. "

"Kamu cinta sekali dengan Tono sepertinya. "

"Sama seperti bapak cinta sama Vella. Bapak bahkan mau ngebuang rokok bapak saat saya bilang Vella ga suka. "

"Apa setelah saya ceritakan mengenai hubungan saya dengn Vella kamu marah  ? "

"Tidaklah, kita memang di jodohin karena terpaksa kan. Saya ga tau rumah tangga kita bakal jadi apa kalau kita beneran nikah. Saya merasa bapak terlalu baik buat saya yang nakal begini. "